Select Language

Minggu, 27 Januari 2013

TNI KIRIM SATGAS HELIKOPTER KE KONGO


Jakarta, TNI akan segera mengirimkan Satuan Tugas Helikopter untuk ikut terlibat dalam misi perdamaian dunia Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kongo.

"Kami akan kirim tiga helikopter angkut jenis MI-17," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono usai menyambut kedatangan Kontingen Garuda XX-I dari Kongo dan KRI Sultan Hasanuddin-366 dari Lebanon di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pengiriman Satgas Helikopter ke Kongo akan diikuti pengiriman 120 prajurit TNI guna melanjutkan "Mission de l'organisation des Nations Unies en Republique Democratique du Congo" (MONUC).

"Secepatnya akan segera dikirimkan pada 2013 ini," ujarnya.

Pengiriman tiga unit helikopter tersebut untuk menindaklanjuti permintaan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon pada Maret 2012 lalu.

Helikopter MI-17 adalah helikopter angkut kelas menengah rancangan Rusia. Saat ini helikopter diproduksi di dua pabrik, yaitu di Kazan dan Ulan-Ude. Helikopter ini adalah pengembangan dari helikopter jenis MI-8 yang menjadi andalan Pakta Warsawa semasa Perang Dingin. Indonesia memiliki beberapa helikopter ini yang dioperasikan TNI-AD.

Menyambut kedatangan prajurit Satgas TNI Kontingen Garuda Maritime Task Force (MTF) XXVIII-D/Unifil Lebanon dan Kompi Zeni XX-I/Monusco, Panglima TNI mengatakan pencapaian prajurit telah mengukuhkan kepercayaan dan pengakuan dunia terhadap kemampuan TNI dan komitmen negara dalam peran aktif mewujudkan perdamaian dunia.

"Berbagai prestasi yang telah ditorehkan dalam setiap penugasan Satgas TNI kontingen Garuda pada misi perdamaian PBB harus terus kita jaga dan kita tingkatkan di masa yang akan datang, melalui pembinaan yang terencana dan terukur dengan baik," kata Agus.

Penugasan berikutnya, kata Panglima TNI, merupakan tantangan yang harus dijawab dengan pemikiran yang cerdas dan langkah yang tepat dalam menjaga kesiapan satuan mengingat PBB meningkatkan atensinya terhadap 14 negara yang masih dilanda konflik, termasuk rekomendasi Dewan Keamanan PBB untuk meningkatkan deployment misi perdamaian pbb di lebanon pada tahun 2013 hingga 15.000 personel, dan di Kongo yang saat ini telah berjumlah 16.819 personel.

Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) sebagai wadah penyiapan personel misi perdamaian dunia, kata Panglima TNI, diharapkan terus berupaya meningkatkan kesiapan, kapasitas dan kapabilitas Satgas.

"PMPP juga harus memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan tugas dan 'assessment' yang terus menerus terhadap perkembangan situasi," tuturnya.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, pada Maret 2013 nanti, TNI AL akan mengganti KRI Sultan Hasanuddin dengan KRI Diponegoro untuk bergabung dengan Maritime Task Force/United Nations Interim Force in Lebanon (MTF/Unifil).

"KRI yang diawaki sekitar 100 prajurit," ujarnya.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, mengatakan, KRI Sultan Hasanuddin yang ditugaskan di bawah bendera PBB sejak Juni 2012 itu sukses membantu Maritime Task Force/United Nations Interim Force in Lebanon (MTF/Unifil).

"Kapal kita telah berhasil melaksanakan hailing sebanyak 686 kontak kapal permukaan dan melaksanakan monitor military air activity sebanyak 135 kontak pesawat militer," katanya.

KRI Sultan Hasanuddin juga sukses bertindak sebagai MIO Commander sebanyak 13 kali, sebagai Anti Air Warfare Coordinator sebanyak 21 kali dan sebagai Hello Element Control sebanyak 18 kali.

Atas prestasinya, KRI Sultan Hasanuddin beserta awaknya telah menerima banyak penghargaan, termasuk penghargaan Lebanesse Armed Force Navy dari Pemerintah Lebanon. Penghargaan itu didapat karena KRI Sultan Hasanuddin telah memberikan kontribusi nyata dalam menjaga perdamaian dan stabilitas maritim di Lebanon.

KRI Sultan Hasanuddin-366 juga menerima penghargaan berupa Certificate of Appreciation dari PBB yang diserahkan oleh Force Commander and Head of Mission of the UNIFIL Mayjen Paolo Serra yang diterima oleh Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 di Markas UNIFIL, Naqoura tanggal 26 November 2012 serta Certificate of Appreciation dari MTF Commander.
Sumber : Antara

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner