Select Language

Kamis, 26 Juni 2014

Australia Ingin Bentuk Pakta Keamanan Dan Intelijen Dengan Indonesia


BATAM : Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan pada Rabu (4/6/2014) bahwa ia berharap dapat membentuk pakta-pakta keamanan dan intelijen dengan Indonesia di tengah upaya untuk memperbaiki hubungan yang tercoreng akibat dugaan-dugaan memata-matai.

Abbott, yang dijadwalkan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Rabu, mengakui ada gangguan dalam hubungan yang sangat penting tersebut.

Hubungan kedua negara jatuh ke titik terendah pada November lalu, menyusul laporan-laporan bahwa mata-mata Australia mencoba menyadap telepon Presiden Yudhoyono dan lingkaran dekatnya.

Pemerintah Jakarta mengatakan "tidak habis pikir" dengan tindakan itu dan menarik duta besar dari Canberra, yang baru saja dikirim kembali bulan lalu, sambil menghentikan sementara kerja sama di beberapa bidang.

Abbott mengatakan, ia bertekad mengembalikan hubungan ke jalurnya dalam pertemuan dengan Presiden Yudhoyono di Batam.

"Ada beberapa gangguan dalam hubungan dengan Indonesia selama sekitar sembilan bulan terakhir," ujarnya. Ia menambahkan bahwa beberapa kesulitan sudah ada sejak sebelum ia menjabat.

"Saya mengajukan penyelesaiannya hari ini."

Pada puncak terbukanya aktivitas spionase yang melukai hubungan kedua negara, Presiden Yudhoyono mengatakan, harus ada tata perilaku untuk mengatur tindakan.

Abbott mengatakan, ia yakin hal itu akan terjadi.

"Diskusi-diskusi dengan Presiden Yudhoyono akan mencakup hal yang luas, dan saya berharap dalam waktu dekat kita akan memiliki nota kesepahaman mengenai keamanan dan intelijen," ujarnya.

"Saya kira penting untuk memiliki nota tersebut antara Australia dan Indonesia karena kita memiliki kepentingan intelijen dan keamanan yang sama."

Ia mengatakan, nota itu tidak hanya tentang pemberantasan penyelundupan manusia, tetapi juga "memerangi penyebaran terorisme jihadist," di tengah keprihatinan mengenai kembalinya orang-orang yang bertarung di Suriah setelah melalui proses radikalisme dan militerisme.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pada Selasa bahwa pemerintah menunggu respons Australia mengenai tata perilaku.

"Sangat sederhana, tidak rumit. Pada dasarnya, nota itu menyatakan bahwa dua negara berkomitmen untuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas pengintaian yang ilegal."

Pertemuan di Batam terjadi satu hari setelah Pemerintah Indonesia mengakui bahwa para wartawan telah diizinkan mendengarkan pembicaraan telepon antara Presiden Yudhoyono dan Abbott pada bulan lalu, yang bertujuan memperbaiki hubungan, yang ternyata melanggar protokol.

Pemerintah di Jakarta mengatakan bahwa itu suatu kesalahan, sementara Abbott tidak mempersoalkan insiden itu.

Sumber : Kompas

Maneuvre Your Dream and Sound Of Freedom

(kredit foto: Mns Ilham Aira)
Disaat tengah asyik bekerja sembari ditemani secangkir kopi, tiba-tiba pesan masuk lewat jaringan internet. Pesan itu berupa gambar MBT Leopard pesanan Pemerintah RI yang tengah belajar berlari serta menerkam. "Maneuvre Your Dream and Sound Of Freedom, tolong dikasih judul demikian", demikian tambahan dari pesan singkat itu.

Jauh di Jerman sana, kawan ARC tengah berjibaku berlatih menjinakan sang Macan. Tidak banyak yang dapat ARC ceritakan mengenai pelatihan di Jerman itu. Gambar yang ada pun tidak bisa semua dipublikasi. Namun demikian, yakinlah Prajurit muda kavaleri berusaha sekuat tenaga menundukan sang Macan.

Sumber: ARC 

Batan tegaskan reaktor nuklir Serpong beroperasi prima

Batan tegaskan reaktor nuklir Serpong beroperasi prima

Jakarta : Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menegaskan reaktor nuklir riset GA Siwabessy di Serpong, Banten masih bisa beroperasi dengan prima untuk melayani publik yang membutuhkan dan membantah jika reaktor tersebut sering rusak.

"Dalam satu tahun reaktor tersebut bisa beroperasi selama 200 hari dan sisa waktunya digunakan untuk kegiatan maintenance," kata Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerja sama Batan, Totti Tjiptosumirat dalam surat tanggapannya yang dikirim kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Surat tersebut menanggapi pernyataan Menteri BUMN, Dahlan Iskan di Antaranews pada Minggu, 1 Juni 2014 dalam tulisannya berjudul "ROTFL yang Terjadi Setelah Ngamen" tentang kinerja reaktor nuklir Serbaguna GA Siwabessy sudah tidak optimal karena umurnya sudah tua dan sering rusak.

"Audit terhadap kinerja reaktor nuklir selalu dilakukan secara rutin, baik oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan International Atomic Energy Agency (IAEA) sebagai lembaga pengawas internasional. Selama ini berdasarkan penilaian kedua lembaga tersebut kinerja reaktor GA Siwabessy memiliki reputasi sangat baik," katanya.

Dengan kapasitas 30 MWt Reaktor GA Siwabessy, lanjut dia, masih bisa memberikan layanan iradiasi dan memproduksi radioisotop hingga ribuan Curie setiap minggunya.

Selama ini kapasitas daya yang digunakan baru mencapai 15 MWt (50 persen dari kapasitas yang dimiliki) dan masih memiliki kapasitas besar yang belum dimanfaatkan dengan optimal, jadi kelebihan daya yang ada masih bisa digunakan oleh pengguna yang lain secara leluasa, ujarnya.

Ia juga mengatakan, reaktor GA. Siwabessy hanya melakukan fungsi mengiradiasi target menggunakan neutron untuk menghasilkan radioisotop, karena selebihnya yang terkait dengan pengemasan, pendistribusian dan komersialisasi dari produk yang dihasilkan menjadi tanggung jawab di luar Batan, dalam hal ini PT. Inuki.

PT Inuki adalah BUMN yang salah satu bidang usahanya mengkomersialisasi radioisotop dan memiliki fasilitas pengemasan radioisotop yang berada di dekat lokasi reaktor dengan mendapat pengawasan dari Bapeten sebagaimana dilakukan terhadap fasilitas Batan.

Diakuinya pula, reaktor nuklir GA Siwabessy mulai dioperasikan Batan sejak tahun 1987, sehingga umurnya sudah sekitar 29 tahun.

"Namun umur reaktor nuklir secara normal bisa mencapai 40 tahun, bahkan bila diperlukan bisa diperpanjang hingga mencapai 60 tahun, sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Amerika, Eropa dan negara-negara lain," katanya.

Indonesia juga sudah memperpanjang operasi reaktor nuklir yang ada di Bandung yang mulai dioperasikan pada tahun 1965 dan di Yoryakarta pada tahun 1979.

Kedua reaktor tersebut masih beroperasi dengan baik meskipun umurnya sudah lebih dari 40 tahun, katanya.

"Reaktor GA Siwabessy termasuk kategori reaktor serbaguna karena dapat digunakan untuk berbagai tujuan, di antaranya untuk penelitian, pengujian bahan dan untuk produksi radioisotop," katanya.

Radioisotop yang telah diproduksi menggunakan layanan iradiasi di Reaktor GA Siwabessy, antara lain: TeO2 (Tellurium), I (lodium), Mo (Molybdenum), Ir (lridium), Zn (Zink), KBr (KaliumBromida), TiO3 (Titanium Oksida), WO3 (Wolfram), Sm2O: (Samarium Oksida), Gd2O3 (Gadolinium), Sr2O3 (Stronsium), Lu2O3 (Luthisium), Bi2O3 (Bismuth), S (Sulfur), dan Yb2O3 (lterbium). 

Sumber : ANTARA

Foto : TNI Berhasil Kuasai Negara Musuh

20140604_193531_tni-berhasil-kuasai-negara-musang.jpg

Situbondo : Ribuan Prajurit gabungan TNI berhasil menghancurkan kekuatan negara “Musang” yang berusaha menguasai wilayah Asembagus, Situbondo Jawa Timur dengan menggabungkan ketiga unsur kekuatan TNI yaitu Darat, Laut dan Udara. Dalam waktu sekitar 4 jam, akhirnya benteng pertahanan musuh berhasil dihancurkan. Serangan ini merupakan Skenario Geladi Lapang yang sebenarnya dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014, di daerah Asembagus, Situbondo Jawa Timur, Rabu (4/6/2014). 


20140604_193353_tni-berhasil-kuasai-negara-musang.jpg

20140604_193308_tni-berhasil-kuasai-negara-musang.jpg

20140604_193438_tni-berhasil-kuasai-negara-musang.jpg

20140604_193120_tni-berhasil-kuasai-negara-musang.jpg

20140604_193503_tni-berhasil-kuasai-negara-musang.jpg

Pelaksanaan Latihan Gabungan TNI tahun 2014 ini disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof. Dr. Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, Kepala Staf Angkatan, para Athan Negara sahabat dan segenap pejabat teras Kementerian Pertahanan serta TNI, mulai dari Pantai Banongan hingga selesai di titik Tinjau Tersier T-12 di daerah Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir-5 Asembagus Situbondo.

Sumber : Tribunnews

Latihan Gabungan TNI Habiskan 40 Ton Amunisi

Latihan Gabungan TNI Habiskan 40 Ton Amunisi  

Situbondo : Komando Tugas Udara Gabungan menghabiskan 148 bom amunisi seberat 40 ton dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014 di area T12 Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Situbondo, Jawa Timur. Amunisi-amunisi itu ditembakkan oleh 24 pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara.

Komando Tugas Udara Gabungan adalah salah satu komando tugas dalam Latgab yang berlangsung Rabu, 4 Juni 2014, itu. Menurut Panglima Komando Tugas Gabungan Mayor Jenderal Gatot Nurmantyo, Komando Tugas Udara diskenariokan melakukan serangan udara terhadap musuh yang telah menguasai wilayah darat. Serangan udara itu selanjutnya disusul dengan serangan darat yang dilakukan oleh TNI AD dan Marinir. "Brigade gabungan merupakan pertempuran akhir untuk mengusir musuh dari NKRI," kata Gatot.

Pesawat tempur yang dikerahkan TNI AU yakni dua pesawat T-50i, empat pesawat Hawk 100/200, enam pesawat SU-27/30 sebagai striker dengan membawa bom OFAB 250 sebanyak 108 seberat 27 ton, serta empat unit pesawat F-16. Latihan Gabungan 2014 ini diikuti 15.108 prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko memantau langsung jalannya Latgab.

Menteri Pertahanan dan Panglima TNI yang menaiki KRI Makassar mendarat di Pantai Banongan, Situbondo, menggunakan tank amfibi sekitar pukul 05.30 WIB. Mereka langsung menuju menara pantau untuk melihat Latgab yang dimulai sekitar pukul 06.00 WIB.

Latihan ini diawali dengan Komando Tugas Laut Penggabungan dengan skenario Pantai Banongan sedang dikuasai oleh musuh. Kemudian TNI melakukan operasi perebutan yang dimulai dengan tembakan meriam dari sejumlah KRI, diikuti pendaratan dan serbuan amfibi. Penembakan dilanjutkan kembali oleh senjata artileri sebanyak enam pucuk roket multilaras RM-70 dan enam pucuk Howitzer 105 milimeter.

Alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI AU, AD, dan AL yang diturunkan dalam Latgab tersebut antara lain 33 KRI, 17 unit tank amfibi, tiga Heli Bell, satu unit BO-105, satu unit Casa, tujuh unit LVT-7A, delapan unit BMP-3F, enam pucuk roket multilaras, dan enam pucuk Howitzer.

Sumber : TEMPO

Kerjasama Bidang Transportasi Udara dan Jet Tempur Dengan Honeywell Aerospace

http://dmc.kemhan.go.id/images/uploads/916551030614-Wamen-&-CEO-Honeywell-.jpg

 
Jakarta : Indonesia khususnya Kementerian Pertahanan berkeinginan untuk lebih meningkatkan hubungan yang telah terjalin dengan Honeywell Aerospace selama ini dengan lebih mudah dan lebih efesien sehingga diharapkan hubungan kerjasama yang telah berjalan selama ini tidak hanya untuk saat ini saja tetapi juga untuk masa-masa berikutnya. 

Terdapat beberapa kemajuan dari hasil kerjasama ini khususnya di bidang transportasi udara dan jet tempur untuk TNI AU. Kemhan dan TNI AU khususnya, membuka diri bagi Honeywell Aerospace untuk bekerja bersama-sama dalam meningkatkan kemampuan TNI AU, terlebih lagi sejak Honeywell Aerospace memiliki workshop di Indonesia. 

Keinginan tersebut diungkapkan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin saat menerima kunjungan kehormatan Presiden dan CEO Honeywell Aerospace Mr. Tim Mahoney beserta rombongan di Kemhan Jakarta, Selasa (3/6). Wamenhan sangat berharap dukungan dari Honeywell Aerospace beserta seluruh jajarannya untuk mendukung segala hal terkait dengan pembangunan kemampuan TNI AU.

Meskipun Honeywell Aerospace telah menjalin kerjasama dengan Indonesia di bidang industri penerbangan selama beberapa tahun terakhir namun kunjungan ke Jakarta ini adalah kunjungan yang pertama bagi Mr. Tim Mahoney.

Honeywell Aerospace merupakan salah satu perusahaan internasional yang bergerak di bidang diversifikasi teknologi dan manufaktur terdepan melayani pelanggan di seluruh dunia melalui produk dan layanan Air Transport and RegionalBusiness and General Aviation dan Defense and Space.

Turut hadir mendampingi Wamenhan, Dirtekindhan Pothan Kemhan Brigjen TNI Zainal Arifin, S.IP dan Kapusada Baranahan Kemhan Marsma TNI Asep Sumaruddin , M.Sc.
 
Sumber : DMC Kemhan 

Honeywell Ingin Terlibat dalam Industri Penerbangan Indonesia


Honeywell Aerospace, satu dari empat unit bisnis utama Honeywell yang bermarkas di New Jersey, AS, menyatakan antusias dengan perkembangan industri penerbangan di Indonesia dan ingin ikut terlibat di dalamnya. Mereka, misalnya, ingin ikut ambil bagian dalam pembuatan pesawat terbang yang tengah digarap PT Dirgantara Indonesia dan Korean Aerospace, serta perbaikan, modifikasi dan upgrading pesawat angkut C-130 Hercules TNI AU. Demikian ungkap Presiden Honeywell Aerospace wilayah Asia Pasifik, Briand Greer, kepada Angkasa, awal November lalu di Jakarta.

Dengan enjinir berpengalaman yang dimiliki dan komponen buatan Honeywell, mereka berminat untuk terlibat dalam penggarapan sistem avionik, mesin pesawat, Auxiliary Power Unit dan wheel & brake system. “Kemampuan kami tidak sebatas pesawat-pesawat AS dan Eropa, tetapi juga pesawat-pesawat Rusia. Kami misalnya bisa memperbaiki dan memodifikasi juga helikopter Mi-17, terutama avioniknya. Namun demikian kami ingin mendengarkan dulu kebutuhan Indonesia,” ujar Director Avionic Technical Sales Honeywell Defense & Space, Paul J. West, yang hadir mendampingi Briand Greer.


Dikatakan, perusahaan yang sudah mendunia ini mungkin tidak populer di Indonesia, namun kehadirannya telah ada sejak lama. Honeywell misalnya merupakan pemasok mesin TPE-331-12 yang digunakan pesawat NC-212 buatan PT DI, dan pemasok aneka ragam komponen pada sistem elektrikal dan avionik jet tempur F-16 Fighting Falcon yang dioperasikan TNI AU sejak 1990. Honeywell Aerospace punya tiga suku bisnis, yakni defence & space, air transport & regional, serta general aviation business. Selain bergerak di bidang aerospace, perusahaan ini juga terjun di bidang automation and control solution, performance materials and technologies, dan sistem transportasi.
Sumber : Angkasa

TNI AU Uji Rocket Launcher Baru

Suasana uji Roket Launcher AV-LM 70/7 SF M9 MK2 (all photos : TNI AU)
Pacitan : Uji Coba Penggunaan Roket Launcher AV-LM 70/7 SF M9 MK2 Menggunakan Roket FFAR2,75” MK 4 MOD 10 dan Prolong CAD PAD
 


Sesuai perintah Komandan Koharmatau, Direktorat Enginering dibantu dengan Direktorat Pemeliharaan Senjata Bantuan melaksanakan uji coba terhadap permasalahan tersebut dengan pelaksana uji Depohar 60.

Uji coba peluncuran roket FFAR dilaksanakan di Daerah Demolisi Depohar 60 di desa Gesingan Pacitan Jawa Timur dengan dihadiri oleh pejabat-pejabat dari Sopsau, Slogau, Dislitbangau, Disaeroau, Dislambangjau, Penerbang dan Teknisi dari Lanud Abdulrahman saleh serta Depohar 60.

Dari pelaksanaan uji didapatkan kesimpulan bahwa Roket Launcher AV-LM dapat meluncurkan Roket FFAR caliber 2.75” MK 4 MOD 10 dengan aman baik secara single maupun ripple. Setelah kegiatan uji statis dipacitan, akan dilanjutkan dengan uji dengan pesawat EMB-314 Super Tucano.

Pelaksanaan Uji CAD-PAD 

Direktorat Enginering dan Harsenban juga melaksanakan perintah Komandan Koharmatau untuk melakukan UjiCoba Prolong CAD-PAD terhadap CAD-PAD pesawat F-5 E/F sebanyak 3 items, Pesawat F-16 A/B sebanyak 11 items, pesawat C-130 sebanyak 1 item dan pesawat SA-330 sebanyak 7 items.

Maksud dari Uji Coba Prolong CAD-PAD ini adalah untuk mempertahankan kesiapan operasional pesawat TNI AU.

Uji coba Prolong CAD-PAD dilaksanakan dengan Uji Laboratorium yang dikoordinasikan dengan Dislitbangau.


Uji X-Ray dilaksanakan di Laboratorium Radiografi Lapan dan Uji peledakan terhadap rangkaian CAD-PAD dengan dihadiri oleh pejabat-pejabat dari Srenaau, Sopsau, Slogau, Dislitbangau, Dislambangjau, Disaeroau Penerbang dan Teknisi dari Lanud Iswahyudi, Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Atang Sanjaya dan Depohar 60.


Pelaksanaan peledakan rangkaian CAD-PAD dilaksanakan di Depohar 60, dari seluruh materi uji didapatkan hasil seluruh CAD-PAD dapat meledak dengan sempurna, sehingga disimpulkan bahwa CAD-PAD yang diuji masih dapat digunakan dan dipasang pada Pespur F-5 dan F-16, Pesang C-130 maupun Pesawat heli SA-330. 

Sumber : Koharmatau

Dua Kapal Pesanan TNI AL Akan Diserahkan Sebelum Oktober

Kapal LST 117 meter buatan PT DKB kondisi April 2014 (photos : romeoseaman)
Jakarta : PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) akan luncurkan kapal hasil produksinya untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Kapal perang yang bisa angkut tank rencanakan akan dikeluarkan sebelum peringatan hari ulang tahun TNI. 

Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah meninjau dua kapal yang akan diluncurkan Oktober nanti sekaligus rapat di DKB. Salah satu kapal dengan nama BCM sudah dilakukan uji coba operasi di laut dan hasilnya disimpulkan tidak ada kendala.

"Di taruh di dok lagi untuk pasang kelengkapannya. Alat belum datang, karena mau pasang alat komunikasi dan alat helipad," kata Dahlan di Kantornya, Jakarta, Selasa (3/6).

Dia mengatakan alat yang didatangkan dari Jerman, Korea dan Belanda ini hanya menunggu pembayaran saja. Selama ini, diakui olehnya pembayaran tersendat karena belum cair yang dialokasikan dari APBN 2012. "Tapi tidak usah khawatir kita cari dana talangan dari bank Mandiri Rp 25 Miliar. Jadi dalam waktu satu sampai dua hari sudah dapat cair,"katanya.


Biar pesanan segera datang, Dahlan minta alat dikirim melalui penerbangan cargo ke Indonesia. Sebab, pemasangan alat tersebut membutuhkan waktu 1 bulan,kemudian dilakukan uji coba 1 bulan dan Agustus sudah selesai pengerjaan. "Maka TNI AL di Surabaya bisa latihan dulu biar bisa 5 Oktober ready,"katanya.

Dahlan mengaku kapal pengangkut tank memiliki permasalahan yang sama dengan kapal BCM, yakni pemasangan alat. Namun, dia memastikan pembuatan dua jenis kapal dari anggaran Kementerian Pertahanan tersebut ditargetkan dalam waktu 9 bulan 9 jam dapat memberangkatkan 9 kapal tersebut di Surabaya.

Gambar potongan kapal LST buatan DKB (photo : bronco1978)

Order pembuatan kapal dari TNI AL tersebut sejak tahun 2012, kemudian PT DKB minta agar segera dibangun dan mencarikan dan bridging dari Mandiri dan BRI. "Kalau nunggu APBN maka kapal tidak jadi tepat waktu. Tadinya, APBN yang mau keluar bisa untuk proyek tersebut."

Model kapal LST buatan DKB (photo : Defense Studies)
  
Dahlan mengaku bangga dengan produksi kapal tersebut. Sehingga, Tahun depan, DKB dipercaya untuk membuat kapal perang TNI AL. "Tahun depan, kapal TNI AL dipercayakan kepada DKB. Supaya orang yang sudah berpengalaman (teknisi kapal) jangan terbuang lagi," ungkapnya.

Sumber : Merdeka

Ternyata, Anggaran Latgab TNI Capai Rp 500 Miliar

Ternyata, Anggaran Latgab TNI Capai Rp 500 Miliar

SITUBONDO - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyebut anggaran penyelenggaraan Latgab TNI 2014 mencapai ratusan miliar rupiah. Pernyataan ini berarti meralat pernyataan awal yang disebutkan anggaran Latgab 2014 Rp 40 miliar.

Disela puncak Latgab TNI di Karang Tekok,  Moeldoko yang mendampingi Menhan RI Purnomo Yusgiantoro menyatakan kebutuhan biaya latihan lebih dari Rp 40 miliar.

"Untuk satu rudal Exocet saja harganya. Rp 44 miliar, ya nanti kami hitung-hitung pastinya, yang pasti ratusan miiliar," ujarnya, Rabu (4/6/2014).

Pernyataan ini jelas berbeda dari pernyataan Menhan Purnomo yang menyebut anggaran Latgab 2014.

Sebesar Rp 40 miliar. Pernyataan itu disampaikan Purnomo dan dibenarkan Moeldoko, Selasa (3/6/2014) di atas KRI Makassar.

Saat itu Purnomo dan Moeldoko dalam posisi berdampingan memberi keterangan pers.

Sebagai gambaran, dalam latihaan perang laut Selasa (3/6/2014), dua KRI menembakkan masing-masing satu rudal Exocet MM 40.

Rudal inilah yang disebuut senilai Rp 0 miliar per bijinya.

Penembakan rudal itu sendiri digunakan dengan skenario menghancurkan kapal musuh,  dalam hal ini digunakan KRI Karang Banteng.

KRI Karang Banteng yang dihancurkan diperkirakan bernilai lebih dari Rp 100 miliar.

Diperkirakan anggaran Latgab 2014 mencapai Rp500 miliaran.


Sumber: Tribunnews

Foto : Pesawat Golden Eagle Siap Ikuti Latgab TNI

http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/pesawat-latih-tempur-t50-golden-eagle-milik-tni-_140602183613-584.jpg
Sepuluh pesawat latih tempur T50 Golden Eagle milik TNI AU terparkir di Pangkalan Udara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur
SURABAYA : Pesawat latih tempur T50 Golden Eagle milik TNI AU terparkir di Pangkalan Udara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (2/6).

Pesawat buatan Korea Selatan yang baru bergabung bersama TNI AU pada 2014 ini akan melakukan simulasi pengeboman pada latihan gabungan (Latgab) TNI di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur pada Rabu (4/6). 

Selain pesawat T50, TNI AU juga mengerahkan pesawat tempur Hawk-100 dan Hawk-200 masing-masing 10 unit, F-5 Tiger empat unit, Sukhoi delapan unit dan F-16 sebanyak satu skuadron.
http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/sepuluh-pesawat-latih-tempur-t50-golden-eagle-milik-_140602183501-598.jpg
Pesawat latih tempur T50 Golden Eagle milik TNI AU terparkir di Pangkalan Udara Juanda
http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/pesawat-latih-tempur-t50-golden-eagle-milik-tni-_140602183634-247.jpg

http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/sepuluh-pesawat-latih-tempur-t50-golden-eagle-milik-_140602183424-882.jpg

http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/pesawat-latih-tempur-t50-golden-eagle-milik-tni-_140602183639-667.jpg

 
Sumber : REPUBLIKA

Foto : Latihan Operasi Laut Gabungan

http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/m-_140603203917-663.jpg
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin menembakkan misil rudal jenis Exocet MM-40 dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6).
Sebanyak 23 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan sejumlah pesawat tempur ambil bagian dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6), yang merupakan bagian dari latihan gabungan (Latgab) TNI yang juga berlangsung di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, pada Rabu (4/6).

http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/m-_140603203917-663.jpg
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda menembakkan meriamnya dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa
http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/m-_140603204455-505.jpg
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Yos Sudarso menembakkan rudal C-802  

http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/m-_140603204647-893.jpg
Sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melintas dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa
http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/kapal-perang-republik-indonesia-kri-sultan-iskandar-muda-_140603210701-607.jpg

Sumber : Republika
hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner