itoday - Pemblokiran anggaran oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait dugaan kongkalikong sebagaimana laporan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam, tidak akan mengganggu program pengadaan alat utama sistem senjata (Alutsista).
Menteri Pertahan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, jumlah anggaran yang diblokir sebesar Rp 678 miliar di luar pengadaan Alutista utama. Jumlah itu untuk pengadaan Alutista cadangan.
"Ada alutsista pendukung. Itu yang masuk Rp 678 miliar. Mesti dipisah dengan dukungan masterlist. Kalau alutsista sendiri bisa dipercepat dan bisa dua renstra (rencana strategis)," kata Purnomo, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Rabu (9/1).
Ditempat yang sama, Panglima TNI Agus Suhartono menjelaskan, pemblokiran anggaran TNI oleh Kemenkeu bukan berarti semua anggaran TNI tidak bisa digunakan. Anggaran yang diblokir memang diajukan TNI untuk kebutuhan TNI. Namun, tidak masuk pada program pengadaan Alutista utama.
Dia mengatakan, pembelian Alutsista utama adalah untuk menambah kekuatan pertahanan. Sementara, Alutsista cadangan atau yang diblokir tersebut adalah untuk mengganti peralatan yang sudah ada.
"Di samping pengadaan alat baru TNI juga meningkatkan alutista yang ada. Kalau alat komunikasi tidak bisa digunakan, maka harus pakai yang baru," jelas Panglima TNI.
Pada prinsipnya, Agus mengatakan anggaran Rp 678 miliar tersebut dibutuhkan TNI. Sebab alat-alat itu dibutuhkan, apalagi sistem keterbukaan informasi alat-alat komunikasi canggih.*
0 komentar:
Posting Komentar