Select Language

Rabu, 31 Juli 2013

Alat sadap harus lulus uji LSN

Untuk menghindari kebocoran rahasia negara kepada pihak asing, alat sadap yang dimiliki oleh sejumlah lembaga penegakan hukum, khususnya yang berasal dari bantuan asing seharusnya mendapatkan validasi dari Lembaga Sandi Negara (LSN) sebelum digunakan.

“Alat yang berasal dari bantuan asing harus ditera dulu oleh Lembaga Sandi Negara sebelum dipakai,” kata Anggota Komisi pertahanan dan informasi DPR RI Budiyanto melalui siaran persnya kepada Sindonews, Jumat (28/6/2013).

Menurut Budiyanto, validasi oleh LSN tersebut sangat penting untuk menghindari bocornya rahasia negara kepada pihak asing. Sebab, alat sadap tersebut umumnya dipakai untuk merekam percakapan para penyelenggara negara.

“Jadi ini bukan semata persoalan penegakan hukum, tetapi juga ada unsur keamanan nasional di dalamnya,” imbuh master bidang nuklir lulusan Tokyo International University ini.

Lebih lanjut Budiyanto menjelaskan, pada era sebelum reformasi alat sadap yang akan dipakai ditera terlebih dahulu.

Budiyanto juga memandang perlunya sinkronisasi aturan soal penyadapan. Saat ini aturan tentang penyadapan tersebar dalam sejumlah aturan perundang-undangan. Ini mengadung kelemahan, karena satu aturan bertentangan atau tidak sejalan dengan aturan yang lain.

Ia mencontohkan, prosedur penyadapan yang diatur dalam UU Narkotika berbeda dengan prosedur yang selama ini digunakan KPK. KPK memiliki standard operations procedure (SOP) sendiri, yang berbeda dengan lembaga lainnya.

“Itu baru satu contoh. Padahal banyak aturan perundang-undangan yang mengatur soal penyadapan,” ujarnya.

Karena itu ia melihat sinkronisasi aturan soal penyadapan ini perlu segera dilakukan, agar tidak tidak terjadi benturan antara satu aturan dengan aturan lainnya. “Kalau perlu buat UU khusus soal penyadapan,” usul anggota Fraksi PKS DPR dari Dapil Jawa Timur V.

Sumber : Sindo

Alutsista TNI AU Pantau Kebakaran Lahan Riau

Alat utama sistem senjata berupa empat pesawat Hawk 100/200 milik Skuadron Udara 12 TNI Pangkalan Udara Pekanbaru ikut memantau kebakaran lahan di berbagai wilayah kabupaten dan kota di Riau.

"Ada empat pesawat tempur Hawk 100/200 milik Skuadron Udara 12 TNI AU Pekanbaru yang sampai sekarang masih 'standby'. Siap kapan pun untuk membantu dalam mengatasi masalah kabut asap di Riau. 


Khususnya untuk melaksanakan opetasi memantau titik api," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Mayor Pilfadri selaku juru bicara Komandan Lanud Pekanbaru Kolonel Pnb Andywan kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan, sebelumnya empat pesawat tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU juga telah beberapa kali melakukan survei ke sejumlah lokasi untuk mendeteksi titik api.

Seperti pada 20 dan 21 Juni 2013, katanya, pesawat Hawk telah membantu Tim Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Provinsi Riau melakukan survei karena kondisi cuaca yang memang tidak mampu ditembus oleh helikopter.

Waktu itu, kata dia, jarak pandang berada di kisaran 700 meter sehingga pilot helikopter tidak mampu untuk melakukan survei memantau titik api.

"Sampai sekarang, sesuai dengan perintah pimpinan, alutsista TNI AU selalu siap untuk kembali memantau titik api di Riau jika diminta karena jarak pandang tidak mampu ditembus oleh helikopter," katanya.

Sampai saat ini BNPB selaku koordinator Satgas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Provinsi Riau juga masih menyiagakan sebanyak satu pesawat Herkules C 130 milik TNI AU Skuadron 31 serta satu pesawat Cassa C 212/200 milik Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT).

Dua pesawat tersebut diperbantukan untuk melakukan penyemaian hujan buatan di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Riau.

Selain itu, Satgas juga memiliki sebanyak delapan helikopter melakukan upaya pemadaman dengan bom air (water booming) serta survei titik kebakaran lahan


Sumber : Antara

Tidak Takut, SBY Pertahankan Ambalat dari Malaysia

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Indonesia akan terus mempertahankan blok Ambalat yang berbatasan dengan Malaysia.

Sebagai negara berdaulat, Indonesia tidak takut ancaman negara mana pun. Bahkan militer Indonesia masuk urutan 15 terbesar di dunia.

"Saya sampaikan kalau soal kedaulatan negara dan kepentingan yang lain, tidak pernah ada kompromi saya tegaskan pada saat yang baik ini. Sebuah contoh dalam SMS yang saya terima dalam waktu dua hari ini. 


Dengan Malaysia secara umum hubungan kita baik, tetapi kalau dikaitkan dengan soal Ambalat kita akan terus memperjuangkan wilayah itu sampai kapan pun," tegas SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Selain itu, kata SBY, Indonesia juga akan selalu memantau dan menjamin keselamatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencari nafkah di Malaysia.

"Tidak akan pernah ada kompromi kalau menyangkut kedaulatan dan keutuhan wilayah kita. Saya akan terus berjuang dan berdiplomasi untuk memastikan tenaga kerja kita di Malaysia untuk diberikan hak-haknya dan tidak ada tindakan kekerasan terhadap TKI di Malaysia," ujarnya.

SBY menjelaskan, hubungan Indonesia dengan Malaysia dan Singapura berjalan harmonis. Selain itu, Indonesia dan Singapura juga terus mengupayakan perjanjian ekstradisi kedua negara.

"Posisi kita amat jelas dan tidak akan berubah. Jadi jangan dikaitkan dengan musibah asap atau kebakaran ladang itu. Kalau mau diambil contoh hubungan dengan Singapura.  Indonesia juga akan terus mengupayakan agar perjanjian ekstradisi RI dan Singapura itu bisa diberlakukan," tutupnya.


Sumber : Okezone

Robot Penembak Otomatis Karya Mahasiswa Unikom

Muhammad Yazid Alqahar, mahasiswa Tekhnik Informarika Unikom, tengah merakit ulang robot penembak otomatis DU 116 SGR-V12 rancangannya di lab Divisi Robotika Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, Jawa Barat,). 

Robot penembak otomatis ini meraih medali emas dalam ajang Indonesia ICT Award (Inaicta) 2012 dan Robogames Amerika tahun ini. Senjata ini mampu menembak 20 target bergerak dalam waktu 10 detik.

Selain itu, Kelebihan robot senjata karyanya ini bisa mendeteksi target secara otomatis. Robot juga secara otomatis mengarahkan sasarannya dan bisa berputar 140 derajat.

Bahkan robot senjata ini bisa mendeteksi target yang bergerak. Karena itu, robot senjata ini bisa dimanfaatkan sebagai senjata antirudal. Robot ini bisa mendeteksi rudal dan menembaknya lebih dulu sebelum rudal mengenai sasaran.


Sumber : http://www.bisnis-jabar.com

Rencana Alusista Baru TNI Tahun 2013

Pada 2013, pemerintah  sudah dan sedang memperkuat armada TNI dengan mendatangkan beberapa alutsista. 

1.      Helikopter   

-           Helikopter full combat SAR mission 
-          Helikopter angkut 
-          Helikopter serang beserta persenjataan & amunisi 
-          Helikopter serbu beserta persenjataan & amunisi 
-          Helikopter AKS dan suku cadang   

2.      
Pesawat 

-          6 Jet tempur Sukhoi Su-30 MK2 
-          Pengganti MK-53 dan dukungannya 
-          CN-295 (pengganti Fokker 27) 
-          CN-235 MPA   

3.      
Kendaraan Tempur   

-          Main Battle Tank (MBT) 
-          Panser amphibi BTR 80 A 
-          Tank amphibi BMP 3F dan suku cadang 
-          Rantis 2,5 ton 4x4 
-          Kendaraan angkut amunisi 5 ton     

4.      
Kapal Tempur   

-          MLM KRI kelas korvet tahap I 
-          Kapal bantu hydro-oceanografi 
-          Kapal latih (pengganti KRI DWR)   

Sumber: RAPBN 2013 Kemenkeu/BBC

5 PR Panglima Baru TNI

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, komisi telah menerima surat usulan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait calon Panglima TNI yang akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Surat itu diterima DPR pada tanggal 15 Juli 2013. Presiden mengajukan satu calon tunggal, Jenderal TNI Moeldoko, yang saat ini menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat. 

Menurut Hasanuddin, ada lima tugas penting yang harus diselesaikan Panglima TNI mendatang, yaitu, pertama, meningkatkan disiplin TNI yang dinilainya merosot setelah kasus Cebongan dan perkelahian antara TNI dengan Polri. Kedua, meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit; ketiga, meneruskan reorganisasi TNI melalui program MEF atau minimum essential forces; keempat, tetap menjaga netralitas TNI; dan kelima, menyelesaikan perangkat-perangkat lunak TNI sesuai UU TNI Nomor 34 tahun 2004. 

"Antara lain menuntaskan soal bisnis TNI, peradilan umum untuk militer, hukum disiplin militer, doktrin-doktrin TNI yangs esuai dengan teknologi dan HAM, pembinaan karir, dan lain-lain," kata Hasanuddin, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (31/7/2013). 

Sementara itu, terkait sosok Moeldoko, Hasanuddin menilai, meski baru menjabat Kepala Staf TNI AD selama dua bulan, yang bersangkutan memenuhi persyaratan sebagai calon Panglima TNI. 

"Riwayat jabatannya, walaupun sebentar-sebentar, pernah menjabat dua kali jabatan bintang 3, sebagai Wagub Lemhanas dan Wakasad. Dia juga pernah dua kali sebagai Panglima Kodam," kata politisi PDI Perjuangan ini. 

Uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon tunggal Panglima TNI kemungkinan akan digelar setelah 20 Agustus 2013. 

Calon tunggal

Sebelumnya diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan satu nama sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Calon tunggal itu adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko. Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2013).

"DPR sudah menerima surat dari Presiden tanggal 23 Juli lalu soal calon pengganti Panglima TNI yaitu Jenderal Moeldoko," kata Priyo. 

Setelah menerima nama calon yang diajukan Presiden, Pimpinan DPR selanjutnya akan menyerahkan kepada Badan Musyawarah (Bamus) dan Komisi I untuk mempertimbangkan calon itu. 

"Diperkirakan paling cepat pada minggu ketiga bulan Agustus," katanya. 

Nantinya, DPR akan memberikan rekomendasi tanpa catatan atau dengan catatan terhadap calon Panglima TNI itu. Namun, Priyo memprediksi, proses pencalonan Moeldoko di DPR akan berjalan lancar. 

  ● Kompas  

Penyadapan terhadap SBY di mata kalangan intelijen

Jakarta - Kabar mengenai penyadapan pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mustahil merupakan sinergi antarnegara persemakmuran.

"Kalau dilihat aktor politiknya adalah melibatkan Inggris dan Australia, dan juga Amerika Serikat, sangat mungkin memang ada kepentingan seperti itu," kata Analis politik Mayjen TNI (Pur) Glenny Kairupan, M.Sc kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Glenny merupakan mantan perwira Direktorat B urusan luar negeri Badan Intelejen Stategis (BAIS) TNI.

Kabar mengenai penyadapan itu dilansir Sydney Morning Herald, Jumat (26/7), yang menyatakan bahwa Perdana Menteri Australia Kevin Rudd memperoleh keuntungan atas kegiatan mata-mata melalui penyadapan saat pertemuan Puncak G20 di London pada 2009..

Menurut Glenny, pada prinsipnya komunikasi melalui udara bisa disadap.

Mantan pengajar di Lemhannas itu mengatakan saat ini adalah era "perang teknologi" sehingga diperlukan kemampuan untuk melakukan pengamanan dalam konteks teknologi.

"Kita juga mesti kemampuan untuk melakukan jamming dan mengganggu komunikasi pihak yang menyadap," katanya.

Ia menjelaskan, sewaktu era pemerintahan Presiden Soeharto, pengamanan terkait pembicaraan rahasia dan penting seorang kepala negara dilakukan oleh BAIS.

"Namun, apakah peran itu masih ada, saya juga tidak mengetahui secara persis," kata Glenny Kairupan, yang satu angkatan dengan SBY saat di Akmil 1973.

Diakuinya bahwa London/Inggris, terkenal dalam dunia sadap-menyadap dalam kaitan intelijen dan diplomatik, sehingga tidak mengherankan muncul peristiwa yang menimpa kepala negara Asia, termasuk SBY.

Mengenai bagaimana mengantisipasinya, ia menekankan pentingnya simpul-simpul pengamanan presiden meyakinkan bahwa pembicaraan melalui telepon hendaknya dilakukan hanya untuk yang disebutnya "janjian ketemu di suatu tempat".

"Jadi, pembicaraan telepon tidak pada konten atau substansi strategis, itu paling tidak upaya untuk menghindari substansi pembicaraan strategis disadap," katanya.

  ● Antara  

Di Saat Rakyat Masih Terlelap…

Super Tucano TNI AU
Disaat rakyat Indonesia masih terlelap dalam tidurnya, para personel Skadron Udara 21, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang sudah harus menyiapkan pesawat Super Tucano untuk melaksanakan tugas menghancurkan sasaran.

Jarak yang cukup jauh dari tempat istirahat di Lanud Rembiga, Nusa Tenggara Barat sampai ke tempat parkir pesawat A-29B Super Tucano di Bandara Internasional Lombok, mengharuskan para personel Skadron Udara 21 berangkat pukul 03:00 dini hari untuk menyiapkan pesawat yang akan digunakan. Tidak ada sedikit pun wajah kecewa atau bermalas-malasan, melainkan semangat dan motivasi tinggi demi terlaksananya tugas yang diemban, Mei lalu.

Setelah melaksanakan Briefing Penerbangan di Ruang Base Ops Bandara Internasional Lombok, para penerbang melaksanakan pre-flight check dengan bantuan lampu senter. Empat bom MK-81 Live yang terpasang di pylon pesawat, satu persatu dicek sehingga menambah keyakinan para penerbang sebelum melaksanakan tugas.

Selepas adzan subuh berkumandang, para penerbang melaksanakan Start Engine dilanjutkan sholat subuh di dalam kokpit. Tak lama kemudian, satu flight Super Tucano dengan gigi taringnya yang tajam mengudara. Seiring itu pula terbit sang fajar dari arah timur. Dengan motivasi yang tinggi, sambil memandang wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat dari udara, para penerbang Super Tucano melaksanakan misi pengeboman Serangan Udara Langsung guna mendukung penerjunan pasukan Linud dalam rangkaian Latihan Gabungan TNI Tahun 2013.

Tidak berapa lama, sasaran yang masih diselimuti awan putih di wilayah Bima berhasil dihancurkan oleh flight pesawat Super Tucano menggunakan bom yang dibawa. Selanjutnya dilakukan penerjunan Lintas Udara menggunakan tujuh pesawat C-130 Hercules. Sebanyak 500 personel TNI AD dimuntahkan dari perut pesawat angkut tersebut guna merebut dan menguasai wilayah Bima dari tangan musuh. Misi pengeboman kedua di NTB kembali sukses dilaksanakan oleh para penerbang Super Tucano, mengulang misi pertama pengeboman sasaran di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur dalam rangkaian Latgab TNI 2013.(Mayor Pnb Dedy “Seawolf”)

  ● Angkasa 

Selasa, 30 Juli 2013

Guskamla Koarmabar Kerahkan KRI Amankan Laut Perbatasan

JAKARTA-(IDB) : Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI kawasan Barat dengan Komandan  Laksma TNI Arusukmono Indra Sucahyo menggelar kegiatan operasi kemanan laut di perairan  perbatasan selat Singapura dan di perairan Selat Malaka dan di perairan ALKI I dengan melibatkan sejumlah KRI berbagai jenis diantaranya jenis parchim, Kapal cepat Rudal  (KCR), dan jenis Petrol Craf (PC) dalam rangka menciptakaan rasa aman bagi para pengguna laut. 

Selama bulan Ramadhan kegiatan operasi yang digelar Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat tetap dilaksanakan operasi  dengan mengerahkan sejumlah unsur diantaranya dilibatkan dalam Operasi keamanan laut dengan nama Alur Pari -13 dan gelar operasi dalam bentuk patroli terkoordinasi (Patkor ) dengan unsur kapal Negara tetangga di kawasan wilayah perbatasan masing –masing Negara.
 

Unsur –unsur yang dilibatkan dalam operasi diantaranya KRI Teluk Sibolga-536 sebagai kapal markas komando dalam melaksanakan kegiatan Operasi dan pengendalian unsur-unsur KRI di bawah kendali Komando Gugus Kemanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat.
 

Operasi dibawah kendali Gugus Keaamanan laut ini  melibatkan lebih dari 10 kapal perang berbagai jenis dari jajaran Komando Amada RI Kawasan Barat  diantaranya kapal perang   jenis parchim diantaranya  KRI  Silas Papare-386  dan KRI Sutanto -377 , jenis Kapal Cepat Rudal (KCR ) Kujang-642  – dan jenis Petrol Craf (PC) KRI Sikuda-863 dan Siribua-859 dan PC -40 diantaranya  KRI Welang 808, dan KRI Viper 820 serta KRI Cucut-866
 

Operasi keamanan laut tersebut digelar di perairan kawasan Barat Indonesia  dengan skala prioritas di kawasan yang memiliki tingkat kerawanan diantaranya tindak pelanggaran perikanan, penyelundupan dan bentuk pelanggaran lainnya di perairan wilayah kerja Komando Armada RI kawasan Barat 






Sumber : Koarmabar

Pangarmabar : Perairan Wilayah Kawasan Barat Sangat Strategis

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., mengatakan Koarmabar sebagai Kotama pembinaan dan operasi TNI AL yang dalam mengemban tugas-tugas pokok banyak diwarnai berbagai tantangan yang cukup komplek sebagai implikasi dari perkembangan lingkungan strategik, baik nasional regional maupun global , dikarenakan perairan wilayah kawasan barat Indonesia  sangat strategis. 

Demikian disampaikan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E.saat membuka secara resmi Geladi Waskita Dharma Perwira Siswa Dikreg Sesko TNI Angkatan ke-40 tahun 2013 di Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No.67 Jakarta Pusat, Senin (29/7).

Lebih lanjut disampaikan perairan wilayah kawasan barat Indonesia  berbatasan langsung dengan beberapa Negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Thailand Vietnam dan India. Selain itu juga dilewati jalur ALKI I Selat Malaka dan Selat Singapura sebagai salah satu jalur terpadat di dunia.
 

Hal tersebut perlu diwaspadai karena ancaman yang terjadi di wilayah perairan tersebut tidak hanya berdampak  terhadap kerugian Negara tetapi juga akan mengganggu stabilitas keamanan nasional
 

Dalam kesempatan tersebut Pangarmabar mengatakan Koarmabar menjadi obyek yang sangat baik dan cukup menantang bagi para perwira siswa dalam rangka memantapkan diri pada bidang perencanaan strategis. 


Geladi Waskita Dharma yang dilaksanakan selama lima hari merupakan kegiatan yang dapat dijadikan sebagai salah satu  sarana untuk mengaplikasikan pelajaran yang telah diterima baik kemampuan dan ketrampilan para perwira siswa dalam menyusun rencana tindakan guna menghadapi  kontinjensi bagi Kotama Operasi TNI. 


Diharapkan melalui Geladi Waskita ini dapat melahirkan ide-ide pemikiran yang cemerlang sehingga dapat menjadi masukan bagi Koarmabar dalam menyusun rencana tindakan kontinjensi (Rentinkon) guna terciptanya penegakan kedaulatan dan hukum di perairan wilayah barat Indonesia.
 

Sementara itu Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI Ismono Wijayanto yang dibacakan oleh Komandan Korps Siswa Sesko TNI Brigjen TNI Mar Gatot Suprapto mengatakan Geladi Waskita Dharma merupakan rangkaian kegiatan dari kurikulum Dikreg XL Sesko TNI  TA. 2013.
 

Lebih lanjut disampaikan Tujuan diselenggarakan Geladi Waskita Dharma adalah untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan pasis dalam menyusun rencana tindakan menghadapi kontinjensi (Rentinkon) dan rencana Operasi (Renops) Kotama Operasional TNI. 


Geladi Waskita Dharma Perwira Siswa Dikreg XL Sesko TNI TA. 2013  yang dilaksanakan di Koarmabar diikuti oleh 20 siswa terdiri dari 10 orang Pamen TNI Angkatan Darat, 5 orang Pamen TNI Angkatan Laut, dan 5 orang Pamen TNI Angkatan Udara. 


Secara keseluruhan Pasis Dikreg XL Sesko TNI TA. 2013 seluruhnya berjumlah 105 orang yang terdiri dari TNI AD 50 orang, TNI AL 29 orang, TNI AU 21 orang. Sedangkan Perwira Siswa Mancanegara 5 orang tidak diikutkan. Pasis TNI dibagi menjadi empat kelompok dan secara bersamaan melaksanakan geladi, selain di Koarmabar juga di kodam II/Sriwijaya, Kodam III/Siliwangi dan Koopsau I.  
 

Hadir dalam upacara pembukaan tersebut, Danguspurlaarmabar Laksamana Pertama TNI Dr. A. Octavian, S.T., D.E.S.D. Danlantamal III  diwakili Wadan Lantamal III Jakarta  dan para Pejabat Teras Koarmabar.






Sumber : Koarmabar

Indikasi Kuat Pembelian Kapal Selam Rusia Oleh Indonesia

Presiden SBY memandangi model kapal selam Kilo Rusia (photo: setneg)
Presiden SBY memandangi model kapal selam Kilo Rusia.

JKGR-(IDB) : Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin melakukan kunjungan ke Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro,  Selasa (23/7) di Kementerrian Pertahanan, Jakarta. Tujuan kunjungan ini membicarakan beberapa hal menyangkut kerjasama teknik militer antara kedua negara, termasuk kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam.

 
Duta besar Rusia juga menyampaikan bahwa pemerintahnya akan mengadakan pameran senjata “Rusian Arms Expo” bulan September mendatang di kota sebelah timur Moskow. Pameran itu merupakan pameran terbesar yang akan menampilkan persenjataan militer khususnya untuk Angkatan Darat. Dubes Rusia berharap Menteri Pertahanan Indonesia dapat menghadiri pameran persenjataan militer tersebut.

 
Yang menjadi pertanyaan dari kunjungan ini adalah soal kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam. Sejak kapan Indonesia memiliki kapal selam buatan Rusia. Yang diketahui saat ini Indonesia hanya memiliki dua kapal selam gaek yakni U-209 Cakra dan Nanggala buatan Jerman Barat. Jika demikian,  penyediaan material dan renovasi kapal selam dari Rusia, untuk kapal selam yang mana ?.

 
Pernyataan Dubes Rusia yang baru ini, seakan hendak memperkuat pengakuan dari Dubes Rusia untuk Indonesia yang terdahulu, Alexander A. Ivanov. Situs tempo.co edisi Rabu, 21 Desember 2011 menyampaikan hasil wawancara mereka dengan Ivanov, perihal pembelian alutsista Indonesia dari Rusia dan jaminan bebas embargo militer dari negeri beruang merah tersebut.

 
Berikut petikan pembicaraan wartawan tempo dengan Alexander A. Ivanov, 21 Desember 2011 :
 
Sehubungan dengan kerja sama militer antara Rusia dan Indonesia, Ivanov menekankan tentang kerja sama antara angkatan laut kedua negara. Sebagai negara kepulauan yang terluas di dunia, ujarnya, Indonesia perlu memiliki angkatan laut yang kuat. Indonesia telah membeli kapal selam tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia. Kapal selam ini antara lain mampu mengejar target dalam posisi di dalam laut ataupun di permukaan laut.
 
Bentuk kerja sama lainnya, ujar Ivanov, adalah pembentukan pusat pelayanan kapal selam tersebut dan akan dikelola oleh Angkatan Laut Indonesia. “Ini langkah lebih maju dari kerja sama untuk transfer teknologi dari Rusia ke Indonesia,” kata Ivanov.

 
Bandingkan pernyataan Dubes Rusia Ivanoviv 21 Desember 2011, dengan pernyataan Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro seperti yang dikutip Kompas 11 Agustus 2011, usai rapat kabinet:
 
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan hal itu seusai sidang kabinet terbatas bidang keamanan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (11/8), di Kantor Presiden. Estimasi kebutuhan anggaran pertahanan itu, menurut Purnomo, termasuk pengadaan 10 kapal selam yang baru terealisasi dua buah.
 
Dubes Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov mengatakan Indonesia telah memiliki kapal selam tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia, tanggal 21 Desember 2011. Sementara Dubes Rusia yang baru Mikhail Y. Galuzin mengatakan adanya kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam, tanggal 23 Juli 2013.

 
Apakah kita hendak mengatakan kedua Dubes Rusia untuk Indonesia ini, ngawur semua ngomongnya ?.

 
Global Security Newswire/ NTI.0rg tanggal 11 Juli 2013 menyebutkan:
 
Contracts for 37 Varshavyankas have been concluded to date, including three to Iran in the early 1990s, as well as boats sold to India, China, Poland, Romania and Algeria. Additional countries that have recently purchased Project 636 Kilo-class submarines include Indonesia, who ordered two in 2007 at a cost of $200 million each, and Vietnam, who ordered six of the vessels in December 2009 at a cost of $2 billion. (Indonesia termauk negara lain yang telah membeli kapal selam Kilo Class Project 636 sebanyak 2 unit pada tahun 2007 dengan harga 200 usd/per kapal).
 
Sekarang mari kita dengarkan hasil wawancara RIA Novosti dengan Pakar Militer Rusia Igor Korotchenko 11 Juli 2013:

 
Igor Korotchenko tells RIA Novosti (galangan kapal) ”Krasnoye Sormovo” could provide extra buildingways if  (galangan kapal) Admiralty can’t meet all its export contracts.  He says Admiralty is now building five subs under the GOZ, six for Vietnam, and:
 
“In the event new contracts are signed for sub construction with Venezuela and Indonesia there will be an obvious problem with inadequate buildingway space, and then a backup could be required.” (Dalam kontrak baru yang telah ditandatangani untuk Venezuela dan Indonesia, ada persoalan nyata dengan ruang pembangunan yang memadai sehingga dibutuhkan sebuah  backup -mencari lokasi lain untuk pembangunan kapal selam tambahan tersebut, yakni di Krasnoye Sormovo -red).
 
RIA Novosti mencatat Rusia agak kesulitan untuk memenuhi permintaan ekspor kapal selam karena keterbatasan kapasitas industri modern negara mereka. Dengan demikian dibutuhkan:
 
One wonders what, if any, work and investment would be required to bring “Krasnoye Sormovo” and Amur back into the sub-building business. (Dibutuhkan investasi agar Krasnoye Sormovo” dan Amur kembali ke dalam bisnis kapal selam).
 
Apakah ketiga orang Rusia tersebut: Alexander A. Ivanov, Mikhail Y. Galuzin dan Igor Korotchenko berbohong semua tentang aktivitas Rusia yang menggarap kapal selam Indonesia ?. Tentu tidak. Mereka tidak punya motif untuk itu. Motif yang ada justru mereka ingin mempublikasikan pembelian kapal selam Rusia tersebut, agar negara lain ikut membelinya.

 
Dari uraian Igor Korotchenko bisa ditangkap galangan kapal Rusia kesulitan tempat untuk membangun kapal selam pesanan (tambahan) dari Venezuela dan Indonesia, karena banyaknya order kapal selam. Rusia membutuhkan galangan kapal selam lain untuk merakitnya.

Apakah persoalan yang dihadapi Rusia dengan tempat pembuatan kapal selam  tersebut, terkait dengan pembangunan Pangkalan Kapal selam yang baru di Palu ?. Belum tahu, yang jelas Rusia membutuhkan drydock dengan segala teknologinya untuk membangun pesanan kapal selam Venezuela dan Indonesia. 





Sumber : JKGR

Israel Lengkapi Kapal Perang Dengan Rudal Barak 8

TEL AVIV-(IDB) : Angkatan Laut Rezim Zionis Israel mulai melengkapi kapal perang utamanya dengan rudal jarak menengah permukaan ke udara, Barak 8. 

Rudal tersebut sedang diinstal pada kapal perang kelas 5, Sa'ar. Demikian dilaporkan media Israel seperti dikutip Press TV.
 

Rudal baru tersebut dikembangkan bersama oleh India dan Israel. Sistem radar rudal itu memungkinkan bagi operator untuk secara bersamaan terlibat beberapa sasaran dan mencegat rudal yang masuk sedekat 500 meter dari kapal.
 

Rudal yang memiliki jangkauan jelajah maksimum 70 kilometer itu ditujukan untuk menghadang rudal-rudal jelajah penghancur kapal, Yakhont,  buatan Rusia, yang diklaim telah dimiliki oleh Suriah. 





Sumber : Irib

Menjemput Pesawat Latih Grob Di Tanah Bavaria

 
 
 
JERMAN-(IDB) : Penerbangan Emirates B777-300ER Jakarta-Dubai dilanjut dengan A380 Dubai-Munich mengantarkan rombongan yang dipimpin Kabaranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Ir Rachmad Lubis tiba di Jerman, minggu ketiga Mei lalu. 

Dari Munich, perjalanan dilanjutkan melalui darat ke sebelah barat kurang lebih satu jam menuju sebuah pedesaan berhawa sejuk. Di Tussenhausen-Mattsies itulah empat pesawat Latih Dasar Grob G 120TP untuk TNI AU telah siap menanti prosesi Roll-Out.
 

 
Perjalanan panjang menentukan pesawat Latih Dasar (LD) berteknologi maju berakhir di Tanah Bavaria, Jerman ketika Indonesia menetapkan Grob G 120TP sebagai pemenang tender untuk pesawat LD TNI AU pada September 2011. Grob G 120TP dinyatakan sebagai pesawat LD yang paling memenuhi operational requirementsyang dibutuhkan TNI AU sekaligus mengalahkan pesawat lain Finnmeccanica (Alenia Aermacchi) SF-260TP dan Pacific Aerospace CT-4 dalam persaingannya. Dengan anggaran sebesar 72 juta dolar AS, Indonesia mendapatkan 18 pesawat Grob G 120TP berikut paket pelatihan teknisi dan penerbang di pabriknya, FTD (Flight Training Device), Simulator, serta Initial Logistics Support package selama dua tahun dari Grob Aircraft.
 

 
Menentukan pesawat latih untuk digunakan dalam jangka waktu yang panjang serta penggunaannya yang membutuhkan jam terbang yang banyak pula di Sekolah Penerbang TNI AU, jelas membutuhkan pengkajian mendalam dari berbagai aspek. TNI AU sebagai operator merupakan pihak yang berkeinginan agar pesawat yang didapatkan sesuai dengan yang diidam-idamkan. Dari sini pula semua hal beranjak hingga diputuskan bahwa Grob G 120TP terpilih sebagai yang terbaik di kelasnya. Hal ini sejalan dengan apa yang ditekankan KSAU saat itu Marsekal TNI Imam Sufaat yang menyatakan bahwa untuk mendukung AU Kelas Satu, TNI AU harus dilengkapi dengan pesawat-pesawat terbaik.
 

 
Performa tinggi
 

Grob G 120TP dengan sertifikasi EASA CS 23 Amendment 1 merupakan pengembangan lebih lanjut seri Grob G 120 bermesin piston dengan tiga bilah baling-baling. Mesin piston kemudian diganti mesin turboprop Rolls Royce Tipe 250-B17F dengan lima bilah baling-baling buatan MT-Propeller, Jerman berbahan komposit, constant speed,variable pitch, dan baja tahan karat pada sisi baling-balingnya. Kode TP pada G 120TP menandakan pesawat ini menggunakan mesin Turboprop. Mesin tersebut dipilih mengingat keandalannya karena telah diproduksi sebanyak 1.200 unit, digunakan oleh 63 tipe pesawat dengan akumulasi jutaan jam terbang hingga saat ini. Pihak Grob memodifikasi bagian hidung pesawat sehingga mesin yang baru dapat diaplikasikan.
 

 
Dengan model pesawat sayap rendah (low wing), cantilever wing, dan winglet yang dapat dipasang-lepas, G 120TP dibangun menggunakan badan dan sayap dengan konstruksi semi monokok GFRP composite sandwich. Tangki bahan bakar ditempatkan di dalam kedua sayapnya sebanyak 360 liter cukup untuk penerbangan selama lima jam dan cadangan untuk 45 menit. Bahan bakar yang digunakan adalah Jet A1 atau Jet A dan B, JP-4, JP-5, atau JP-8 tergantung mesin yang dipilih.
 

 
Sebagai pesawat basic trainer G 120TP dilengkapi kanopi gelembung (bubble) model geser memungkinkan mata dapat memandang hampir 360 derajat ke sekelilingnya termasuk melihat penyetabil horizontal dan vertikal. Kanopi dapat dibuka-tutup dari dalam maupun dari luar pada saat emerjensi. Untuk keperluan operasi di darat dalam suhu yang terik, kanopi dapat dikunci terbuka sesuai kebutuhan. Pesawat ini dapat dioperasikan pada suhu -20 derajat Celcius dan maksimal 72 derajat Celcius.
 

 
Ruang kokpit sangat roomy memberikan keleluasaan bagi instruktur dan siswa pilot untuk melakukan aktivitas penerbangan di kursi dengan konfigurasi bersebelahan (side-by-side seating). Penggunaan kursi bersebelahan bagi pesawat Latih Mula/Dasar sangat membantu instruktur dalam melatih siswa pilot. Di TNI AU konsep kursi dengan konfigurasi seperti ini digunakan pada pesawat Latih Mula (LM) AS-202 Bravo yang telah sukses melahirkan lebih dari seribu penerbang selama 30 tahun (1983-2013).
 

 
Kursi diberi peredam kejut yang dapat meminimalisir tarikan gravitasi maupun dampak impak pada saat crashbagi awak pesawat. Di belakang kursi masih terdapat ruang untuk menyimpan barang atau kelengkapan yang dibutuhkan. Sementara kursi dapat diatur maju-mundur melalui relnya, memungkinan pilot maupun siswa dapat menyesuaikan diri dan nyaman dalam menerbangkan pesawat. Kursi dilengkapi dengan sabuk keselamatan lima titik. Sebagai opsional pihak Grob saat ini tengah menyiapkan penggunaan kursi Martin Baker Mk 15B dan proses sertifikasinya bagi pemesan yang membutuhkan pesawatnya dilengkapi kursi lontar.
 

 
Dua control stick berada di depan masing-masing kursi pilot dan siswa, sementara tuas gas berada di bagian tengah di antara dua kursinya. Pesawat dapat diterbangkan oleh seorang pilot dengan instruktur mengawasi siswa. Peralatan avionika di dashboard pesawat terdiri dari dua versi, analog dan digital. Intrumen dasar sepertiAttitude IndicatorAirspeed IndicatorVertical Speed IndicatorTurn and Slip Indicator, dan Accelerometerterpampang di depan kursi. Untuk navigasi terdapat kompas, Electronic HSIDirectional GyroMagnetic Azimuth Transmitter, Garmin GNS 430W untuk Nav 1 dan Nav 2, Garmin GTRX330 Mode S Transponder, serta DME Honeywell KN-63/KDI-572.
 

 
Untuk 18 pesawat tahap pertama, TNI AU memesan avionika analog dengan pertimbangan siswa pilot pemula harus mengenal instrumen-instumen dasar penerbangan. Grob sendiri menyediakan pesawat uji hibrid menggabungkan sebagian instrumen digital dan analog dan opsi bagi full digital avionic. Pada G 120TP juga terdapat sistem untuk evaluasi penerbangan (debriefing) menggunakan SD-Card recorder yang dapat diunduh ke komputer jinjing selepas penerbangan.
 

 
 
 
 
Menilik tampilan luar dan interior kokpit serta avioniknya, sekilas pesawat Grob G 120TP denganretractable tricyle landing gear ini sudah dapat mencerminkan sebuah pesawat LD yang didesain dengan apik dan berteknologi maju. 

Berdasarkan spesifikasi dari pabriknya berikut hasil uji coba terbangnya, pesawat ini memiliki performanya yang luar biasa sehingga Kementerian Pertahanan RI kepincut pada pesawat yang juga mulai dilirik oleh beberapa Angkatan Udara ini.  

Angkasa turut merasakan langsung bagaimana lincah dan gesitnya G 120TP saat pucuk pimpinan Grob Aircraft AndrĂ© Hiebeler memberikan izin untuk joy flight di seputaran langit fasilitas dan airfield milik Grob bersama pilot uji Ulli Schell (57) yang telah berpengalaman selama 35 tahun.
 

 
Antikorosi
 

G 120TP menggunakan bahan carbonfibre composite pada badan, sayap, dan ekornya. Penggunaan material antikorosi ini sekaligus menjadikan bobot pesawat menjadi lebih ringan tanpa mengurangi tingkat kekuatan bahan terhadap tarikan gravitasi Bumi. Material pada G 120TP memiliki tingkat crashworthiness (perlindungan material saat impak) lebih dari 26G. Material carbonfibre juga membuat permukaan pesawat lebih halus sehingga meningkatkan tingkat aerodinamika pesawat. 

Selain itu bahan ini lebih mudah dalam hal perawatan dengan service life mencapai 15.000 jam terbang untuk penggunaan aerobatik. Sementara TBO (Time Between Overhaul) untuk mesin Rolls Royce 250-B17F adalah 3.500 jam. Biaya operasionalnya pun diklaim sangat murah, menjadikan G 120TP yang juga didesain untuk kalangan sipil ini tidak memberatkan penggunanya.
 

Bobot maksimal G 120TP (MTOW) mencapai 1.590 kg untuk penggunaan normal dan 1.550 kg untuk aerobatik. Bobot kosong 1.095 kg dan kapasitas bahan bakar 290 kg (360 liter). Bila bobot instruktur dan siswa diasumsikan 200 kg, maka bobot full load pesawat mencapai 1.485 kg yang artinya masih aman di bawah MTOW untuk limitasi aerobatik (maksimal 1.550 kg) sekalipun. 





Sumber : Angkasa
hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner