Beijing, Indonesia dan China sepakat untuk memperluas dan meningkatkan bentuk latihan bersama militer guna meningkatkan profesionalisme angkatan bersenjata kedua pihak dan berkontribusi terhadap perwujudan stabilitas kawasan.
Demikian salah satu fokus utama program kerja sama militer dan pertahanan Indonesia-china pada 2013 yang dibahas dalam Forum ke-5 Konsultasi Pertahanan Indonesia-China, kata Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin di Beijing, Jumat.
"Ada tujuh agenda kegiatan yang menjadi topik dalam forum tersebut, selain mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama ini," ungkapnya.
Sjafrie mengatakan sejak Forum Konsultasi Pertahanan Indonesia-China dibentuk pada 2007, TNI dan Angkatan Bersenjata China (People's Liberation Army/PLA) telah melakukan latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat dan Pasukan Khusus PLA, dengan sandi "Sharp Knife".
"Ke depan kami akan melakukan latihan bersama untuk tiga angkatan,yang fokusnya melibatkan 'airbone'. Selain itu kami akan melakukan latihan maritim bersama angkatan laut kedua negara. Ini sedang kita matangkan terus untuk menjadi agenda pada 2013," katanya.
Selain memperluas bentuk latihan bersama, Indonesia dan China sepakat untuk menambah jumlah perwira untuk belajar di masing-masing lembaga pendidikan militer di dua negara,kerja sama simulator Sukhoi Su-27, memantapkan pembentukkan forum "navy to navy talk", ujar Sjafrie.
China juga sepakat untuk memberikan bantuan berupa peningkatan daya mampu melalui kursus bahasa Mandarin untuk para perwira TNI dan dukungan terhadap Pusat Pasukan Misi Perdamaian TNI, katanya.
"Semua agenda tersebut kini terus kami matang untuk dapat segera diimplentasikan sehingga para prajurit dan perwira kedua angkatan bersenjata dapat saling berbagi pengalaman, berbagi keterampilan untuk memperkokoh profesionalisme, memperkuat diplomasi pertahanan untuk mendukung hubungan bilateral kedua negara yang semakin baik di masa datang," tutur Sjafrie.
Demikian salah satu fokus utama program kerja sama militer dan pertahanan Indonesia-china pada 2013 yang dibahas dalam Forum ke-5 Konsultasi Pertahanan Indonesia-China, kata Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin di Beijing, Jumat.
"Ada tujuh agenda kegiatan yang menjadi topik dalam forum tersebut, selain mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama ini," ungkapnya.
Sjafrie mengatakan sejak Forum Konsultasi Pertahanan Indonesia-China dibentuk pada 2007, TNI dan Angkatan Bersenjata China (People's Liberation Army/PLA) telah melakukan latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat dan Pasukan Khusus PLA, dengan sandi "Sharp Knife".
"Ke depan kami akan melakukan latihan bersama untuk tiga angkatan,yang fokusnya melibatkan 'airbone'. Selain itu kami akan melakukan latihan maritim bersama angkatan laut kedua negara. Ini sedang kita matangkan terus untuk menjadi agenda pada 2013," katanya.
Selain memperluas bentuk latihan bersama, Indonesia dan China sepakat untuk menambah jumlah perwira untuk belajar di masing-masing lembaga pendidikan militer di dua negara,kerja sama simulator Sukhoi Su-27, memantapkan pembentukkan forum "navy to navy talk", ujar Sjafrie.
China juga sepakat untuk memberikan bantuan berupa peningkatan daya mampu melalui kursus bahasa Mandarin untuk para perwira TNI dan dukungan terhadap Pusat Pasukan Misi Perdamaian TNI, katanya.
"Semua agenda tersebut kini terus kami matang untuk dapat segera diimplentasikan sehingga para prajurit dan perwira kedua angkatan bersenjata dapat saling berbagi pengalaman, berbagi keterampilan untuk memperkokoh profesionalisme, memperkuat diplomasi pertahanan untuk mendukung hubungan bilateral kedua negara yang semakin baik di masa datang," tutur Sjafrie.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar