Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen melakukan kunjungan kerja ke Senegal dan Mali. Ia berjanji mengirim lebih banyak pasukan untuk misi militer internasional di Mali.
Situasi keamanan di Mali masih terkendali dan relatif stabil, kata Ursula Von der Leyen ketika mendarat di ibukota Senegal, Dakar, Rabu sore (05/02) dalam rangka kunjungan dua hari ke Afrika. Ia disambut oleh Menteri Pertahanan Senegal Augustin Tine.
"Tapi situasinya tetap masih berbahaya", kata Von der Leyen. "Kita harus tetap waspada, musuh berhasil dipukul mundur, tapi masalahnya belum selesai." Menteri pertahanan Jerman itu menambahkan, sampai saat ini masih banyak teroris bersenjata yang beroperasi. Von der Leyen hari Kamis (06/02) melanjutkan perjalanan ke Mali.
Militer Jerman Bundeswehr terlibat dalam misi militer PBB di Senegal dan Mali, MINUSMA. Sekitar 80 pasukan ditempatkan di Senegal dan bertanggung jawab untuk transportasi logistik. Selain itu, sekitar 100 tentara Jerman ikut dalam misi militer Uni Eropa di Mali, EUTM. Mereka terutama bertugas dalam pelatihan militer dan perawatan medis para serdadu.
Mandat diperluas
Pemerintah Jerman setuju untuk memperluas mandat pasukan Jerman di Bali dan menambah jumlah kontingen dari 160 menjadi 250 tentara. Rencana ini masih harus mendapat persetujuan dari parlemen.
Mali mengalami kekacauan perang saudara setelah kudeta militer dua tahun lalu. Kelompok radikal sempat menguasai kawasan utara dan melakukan penjarahan dan pembunuhan. Situasi agak mereda setelah Perancis mengerahkan pasukannya untuk membantu pemerintah mengendalikan keamanan. Sejak Juli 2013, PBB melaksanakan misi militer MINUSMA.
Pemerintah Mali kini mengupayakan rekonsiliasi. Namun masih banyak penduduk Mali yang mengungsi karena takut perang kembali pecah. Menurut laporan PBB, sekitar 800.000 orang perlu bantuan makanan. Organisasi bantuan mengingatkan, jumlah ini bisa meningkat drastis dalam beberapa bulan mendatang.
Kapasitas Bundeswehr masih cukup
Saat ini ada sekitar 5000 tentara Jerman yang bertugas dalam berbagai misi di luar negeri. Kebanyakan serdadu dikerahkan ke Afghanistan dan Kosovo. Menteri Pertahanan Von der Leyen dan Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier baru-baru ini menuntut peran lebih besar di panggung internasional.
Ursula von der Leyen menegaskan, sekalipun ada tugas baru di Afrika, kapasitas Bundeswehr masih jauh dari cukup untuk menjalankan tugasnya. "Pernah ada saatnya, dimana 11.000 pasukan Jerman bertugas dalam berbagai misi luar negeri. Sekarang ada sekitar 5.000 pasukan ( di luar negeri), dan misi di Afghanistan sebentar lagi akan berakhir", tandasnya.
Inspektur Jendral Bundeswehr, Volker Wieker mengatakan, tidak perlu diragukan bahwa Bundeswehr bisa memenuhi semua tugasnya. Minggu lalu, pejabat khusus urusan militer Hellmut Königshaus menyatakan, kapasitas Bundeswehr di beberapa bidang sudah mencapai batasnya dan militer Jerman perlu peralatan baru.
0 komentar:
Posting Komentar