Select Language

Kamis, 02 April 2015

Ratusan WNI Berhasil Dievakuasi dari Yaman Lewat Darat

Evakuasi WNI dilakukan lewat darat di tengah situasi Yaman yang makin mencekam setelah serangan udara oleh negara sekutu Arab untuk menggempur pemberontak al-Houthi. (Reuters/Stringer)
Evakuasi WNI dilakukan lewat darat di tengah situasi Yaman yang makin mencekam setelah serangan udara oleh negara sekutu Arab untuk menggempur pemberontak al-Houthi. (Reuters/Stringer)
Jakarta, Sebanyak 262 WNI berhasil dievakuasi KBRI Sanaa dari wilayah Yaman. Ini merupakan evakuasi pertama yang berhasil dilakukan pasca serangkaian serangan udara yang dilakukan oleh koalisi negara Arab dibawah pimpinan Arab Saudi sejak 25 maret lalu.
Suasana sangat mencekam tetapi kami terus menenangkan para WNI dan meminta semuanya untuk terus berdoa sepanjang lima jam perjalanan dari al-Hudaidah,” ujar Wajid Fauzi, Duta Besar RI untuk Yaman yang memimpin langsung proses evakuasi.
Karena jalur udara telah ditutup sejak awal serangan udara, evakuasi dilakukan melalui jalur darat dengan menggunakan enam bus menuju kota Jizan, kota Arab Saudi yang berbatasan dengan Yaman di bagian barat. Jalur perjalanan yang ditempuh adalah Sanaa-al-Hudaidah-Tuwal—Jizan.
Dalam pernyataan yang diperoleh CNN Indonesia dari Kementerian Luar Negeri pada Kamis (2/4), rombongan meninggalkan kota Sanaa untuk menuju al-Hudaidah pada 30 Maret karena situasi yang makin mengkhawatirkan di ibu kota Yaman tersebut.
Di al-Hudaidah, WNI tinggal selama dua malam. Dari sana, sebelumnya WNI sempat direncanakan untuk diberangkatkan melalui jalur udara dengan pesawat carter, namun karena kondisi keamanan udara yang tak aman, evakuasi akhirnya dilanjutkan lewat darat dengan pengawalan khusus dari Yaman Special Force.
Menurut pernyataan Kemlu, selain WNI, dalam rombongan terdapat juga dua warga negara Thailand yang ikut dalam proses evakuasi atas permintaan Kedutaan Besar Thailand di Sanaa.
Proses pemulangan
Tiba di perbatasan Arab Saudi, rombongan disambut oleh wakil dubes RI untuk Arab Saudi dan Konjen RI untuk Jeddah.
“Kita sudah lakukan pendekatan jauh-jauh hari kepada imigrasi Saudi agar para WNI yang dievakuasi dari Yaman dapat diberikan dispensasi visa transit 15 hari”, ujar Konjen Indonesia di Jeddah, Dharmakirti.
Setelah berada di Saudi, KBRI akan memulai proses pemulangan WNI ke Indonesia.
“Saat ini kita akan melakukan pendataan ulang untuk menyiapkan tiket pemulangan ke indonesia,” ujar Wakil Dubes Indonesia di Riyadh, Sunarko, yang bersama tim evakuasi Yaman sudah berada di Jizan sejak beberapa hari sebelumnya untuk melakukan koordinasi dengan otoritas saudi.
Evakuasi terus dilakukan
Sementara itu, upaya evakuasi WNI masih terus dilakukan di berbagai kota Yaman. Evakuasi dilakukan oleh Kemlu berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Saudi, Oman dan Ethiopia. Menurut data dari Kemlu, masih ada sekitar 4000 WNI yang menyebar di berbagai kota di Yaman.
“Saat ini kita sedang fokus mengevakuasi sekitar 45 WNI yang masih di al-Hudaidah serta sekitar 100 WNI yg masih terjebak pertempuran di Kota Aden. Semoga hari ini dan besok ada rombongan WNI lain yang bisa kita evakuasi dari Yaman dengan berbagai skenario evakuasi yang memungkinkan”, ujar Lalu Muhamad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan BHI (PWNIBHI) Kemlu.
Sebelumnya, diberitakan bahwa pemerintah telah mengirimkan dua Tim Percepatan Evakuasi WNI dari Yaman di bawah koordinasi Kemlu. Kedua tim akan masuk ke Yaman untuk melakukan intensivikasi evakuasi WNI masing-masing melalui kota Salala (kota di Oman yang berbatasan dengan Yaman bagian timur), dan Jizan. Selain mengerahkan personil, pemerintah juga mengirimkan satu pesawat B-737 400 milik TNI AU. Pesawat tersebut dijadwalkan berangkat ke bandara Salalah, Oman, sore ini pukul 17.00. (CNN Indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner