Select Language

Jumat, 12 Juli 2013

Menuju World Class Navy, TNI AL Lakukan inward looking dan outward looking

Jurnas.com | TENTARA Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) telah mencanangkan menjadi World Class Navypada Januari 2013. Untuk menjadi World Class Navy, TNI AL melaksanakan inward looking dan outward looking.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Untung Suropati pada acara Olahraga Bersama Wartawan di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta, Jumat (5/7).

Menurut Untung Suropati, inward lookingyaitu peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui pendidikan umum dan militer di dalam dan luar negeri serta penugasan melalui tour of duty. Selain itu, melaksanakan pembangunan kekuatan berbasis kemampuan (capability based) yang mampu menangkal dan menindak setiap ancaman militer dari luar maupun dari dalam negeri.

Untung Suropati menjelaskan tahun 2013 ini merupakan tahun keempat dari rencana strategis TNI AL tahun 2010-2014. Dalam kurun waktu tersebut, TNI AL telah berhasil melaksanakan pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) baru dalam berbagai jenis produksi, baik produksi dalam dan luar negeri yang telah diselesaikan secara bertahap diantaranya 39 kapal perang seperti 2 kapal selam, 2 kapal perusak kawal rudal (PKR), 16 kapal cepat rudal (KCR), dan 8 kapal patroli cepat (PC). Untuk pengadaan kendaraan tempur (Ranpur) Marinir sebanyak 84 unit terdiri dari 49 tank BMF-3F, 14 pansam BTR-80A, 5 BVP-2, dan 16 RM-70 Call-22 serta sejumlah persenjataan lainnya.

Menurutnya, upaya TNI AL mendukung pemerintah memberdayakan industri dalam negeri, pembangunan alutsista baik LST, KCR, dan patroli cepat dilaksanakan di Lampung, Batam, Jakarta, Surabaya dan Banyuwangi.

“Pada masa mendatang akan dibangun kapal selam di dalam negeri sebagai bentuk komitmen untuk mendukung terwujudnya kemandirian nasional dalam upaya pemenuhan alutsista pertahanan,” kata Laksma TNI Untung Suropati.

Ia menambahkan, pembangunan alutsista TNI AL yang sedang dilaksanakan berkaitan erat antara strategic objective, defence capabilities dan anggaran pertahanan. Proyeksi penggunaan kekuatan TNI AL berdasarkan perkiraan strategis lima tahun kedepan meliputimasalah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar, separatisme, terorisme, bencana alam, beragam kegiatan ilegal dan keamanan maritim.

Sementara itu, dari sisi outward looking, kata Untung Suropati, berkaitan dengan analisis mendalam terhadap perkembangan lingkungan strategis, khususnya di kawasan Asia Pasifik dan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi setiap bentuk ancaman faktual maupun potensial yang diakibatkannya.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner