Kebutuhan alat utama system pertahanan (alutsista) Indonesia bisa dipenuhi oleh Kementerian Ristek .
Berbagai inovasi dan rakitan teknologi kementerian riset sangat layak mendukung kebutuhan alutsista dalam negeri.
“Kita sudah pakai produk-produk pertahanan hasil inovasi Kementerian Ristek,” papar Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro usai membuka Pameran dan Peluncuran Produk Teknologi Hankam dan Kedirgantaraan, dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-18 bertema ‘Inovasi Untuk Kemajuan Bangsa’, Senin.
Menurut Purnomo, produk alutsista dari Kemenristek tidak perlu diragukan lagi. Seperti Rantis Komodo 4×4 yang sudah diuji coba, saat ini sudah dipesan untuk digunakan mendobrak kegiatan operasi militer dan teroris.
Menristek Gusti Muhammad Hatta menambahkan, hasil teknologi anak bangsa ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan di dalam negeri, bisa juga dijual ke negara lain. Untuk lebih bagus lagi hasil-hasil produk teknologi Hankam ini diproduksi massal.
“Tantangan selanjutnya bagaimana meningkatkan kandungan lokal bahan-bahan pembuatan teknologi ini,” katanya.
Dalam pameran tersebut ITB menampilkan tricopter dan flying car. BPPT memamerkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dalam tiga varian, yaitu Wulung, Alap-alap, dan Sriti, yang sudah dipesan Kementerian Pertahanan.
Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) menampilkan UAV LSU 02, roket R-HAN 122, dan Satelit Lapan A2. Roket R-HAN 122, kata Purnomo, bisa menjangkau jarak lebih dari 150 km.
PT Pindad, memamerkan Rantis Komodo 4×4, Sniper rifle, dan Cloud Seeding Agent Club. PT LEN membawa produk-produk Combat Management system (CMS), Tactical Data Link Solution (LenLink) dan Radar Processing and Display console.
Sedangkan KSW500 Steel Plate atau Baja Tahan Peluru ditampilkan PT Krakatau Steel. PT Dirgantara Indonesia akan menampilkan beberapa maket pesawat, di antaranya N 212, N 235, N 295, dan N 219. Terakhir, PT Dahana akan menampilkan Dayaprime Pentolite Booster.
“Pameran ini memperlihatkan berbagai capaian kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek. Indonesia sudah menyadari pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai satu-satunya lokomotif bagi kemajuan bangsa di masa depan,” pungkas Menristek.
Sumber : Poskota
0 komentar:
Posting Komentar