Uji coba roket R Han 122 di Baturaja, Sumatera Selatan, Maret 2012. Foto: Kemhan |
Untuk memperkuat alutsita dan pertahanan negara, Indonesia akan meningkatkan kemampuan produksi roketnya sendiri. Pada tahun 2013 nanti, Indonesia akan meluncurkan roket dengan jangkauan 100 km hingga 900 km. Demikian yang disampaikan Asisten Deputi Menristek Bidang Produktivitas Riset Iptek Strategis, Goenawan Wybiesana, dalam Evaluasi Akhir Tahun di Jakarta, Kamis, 27 Desember 2012.
"Tahun depan kita akan mulai menguji statis maupun uji dinamis roket berdaya jangkau tiga digit (3 digit dalam ukuran kilometer - Artileri)," kata Goenawan.
Menurut Goenawan, untuk tahap awal lebih dulu dikembangkan 10-20 unit roket balistik kaliber 350 mm yang memiliki jangkauan 100 km. Selanjutnya akan dibuat roket balistik kaliber berikutnya (lebih besar), disusul roket kendali.
"Teknologi roket dibangun dari empat kemampuan yakni teknologi material, teknologi sistem kontrol, teknologi eksplosif dan propulsi serta teknologi mekatronik yang seluruhnya sudah dikuasai," ujar Goenawan.
Soal pendanaan proyek pengembangan roket tersebut, Kemristek yang merupakan bagian dari konsorsium roket akan menggelontorkan dana sebesar Rp10 miliar - Rp 15 miliar pada tahun depan. Selain Kemristek sendiri, anggota-anggota konsorsium roket adalah PT Pindad, PT DI, Lapan, PT Dahana, BPPT, LIPI, ITB, UGM, ITS, dan lainnya.
Sejak tahun 2005, Indonesia telah memulai Program Roket Nasional dengan mensinergikan berbagai lembaga terkait, dilanjutkan pembuatan desain awal dan uji prototipe serta pengembangan desain pada 2010.
Goenawan menjelaskan, pada 2011 konsorsium roket ini telah meluncurkan freeze prototype 1 (prototipe jadi) yang dibeli Kemhan lalu dinamai R Han 122 (Roket Pertahanan) untuk diproduksi secara massal melalui program 1.000 roket yang ditargetkan tercapai pada 2014.
Roket R Han 122 merupakan derivasi roket eksperimen rancangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), D230 tipe Rx 1210. R Han 122 awalnya berkaliber 122 mm dengan jangkauan 15 km, namun pada tahun yang sama (2011), jangkauannya ditingkatkan menjadi menjadi 25 km dan pada 2012 kaliber R Han ditingkatkan menjadi 200 mm dengan dengan jangkauan 35 km. Saat di uji coba di Baturaja, Sumatera Selatan pada Maret lalu dengan menembakkan 50 roket R-Han, rata-rata kecepatannya di kisaran 1,8 mach atau 2.205 km/jam.
Lapan telah sejak lama menguasai teknologi roket untuk kepentingan riset peluncuran satelit, bahkan sebelum diluncurkannya Program Roket Nasional untuk kepentingan pertahanan negara pada 2005. Saat ini teknologi roket hanya dikuasai negara tertentu. Untuk kawasan Asia negara yang terbilang maju dalam teknologi ini antara lain China, India, Korea Selatan, dan Korea Utara.
Sumber: ANTARA
0 komentar:
Posting Komentar