Select Language

Selasa, 06 Mei 2014

5 FAKTOR INDONESIA JADI 10 BESAR EKONOMI DUNIA

Sebagai 10 ekonomi besar dunia berdasarkan Purchasing Power Parity


Firmanzah
Jakarta □ Indonesia telah ditempatkan oleh Bank Dunia sebagai 10 ekonomi besar dunia berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP). Indonesia pun telah sejajar dengan negara-negara yang selama ini tergolong sebagai negara maju.

Staf khusus presiden bidang ekonomi dan pembangunan, Firmanzah mengatakan Indonesia menempati posisi ke-10 dari 177 negara lainnya. Hanya ada tiga negara Asia yang masuk dalam kategori yang sama yakni Tiongkok, India, dan Indonesia.

Dengan penempatan tersebut juga secara tak langsung menunjukkan besaran GDP berdasar PPP, Indonesia lebih besar dari Meksiko, Italia, Belanda, Korea Selatan, dan Australia. Ia mengatakan keberhasilan tersebut didukung oleh lima factor.

□ Pertama, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
□ Kedua, berjalan baiknya sejumlah kebijakan pengendalian inflasi dalam 5-8 tahun terakhir.
□ Ketiga, percepatan pembangunan infrastruktur dan industrialisasi juga meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan multiplier effect ke sektor ekonomi lainnya.
□ Keempat, masifnya program pemberdayaan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat membantu tingkatkan purchasing power dan sektor riil.
□ Kelima, stabilitas politik, keamanan dan ketertiban juga terus terjaga dan semakin baik.

“Kelima sektor inilah yang membuat ekonomi terus tumbuh dan meningkatnya daya beli masyarakat, sehingga ekonomi domestik terus ekspansif,” katanya, Senin (5/5).

Firmanzah menyebutkan, indikasi keberhasilan ekonomi Indonesia juga bisa dibaca dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (2/5) yang secara umum menunjukkan, tren yang positif dan sinyal afirmatif atas penguatan fundamental ekonomi yang terus berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

“Penguatan fundamental ekonomi nasional di tengah proses penyelenggaraan Pemilu dan sejumlah tekanan eksternal merupakan refleksi kapasitas ekonomi dan bekerjanya sejumlah instrument kebijakan ekonomi yang telah ditempuh selama ini,” terangnya.

Ia mengatakan pemerintah dalam satu dasawarsa tahun terakhir terus mendorong pengendalian dan stabilisasi harga khususnya barang-barang kebutuhan pokok, memastikan ketersediaan pasokan, dan menjamin kelancaran distribusi pasokan baik produksi dan distribusi.


GDP Masuk 10 Terbesar karena Penduduk Indonesia yang Besar

Arif Budimanta

Masuknya Indonesia sebagai negara yang masuk 10 besar negara yang GDP-nya terbesar di dunia perlu mendapat apresiasi.

Direktur Megawati Institute Arif Budimanta mengatakan share GDP Indonesia terhadap GDP dunia berdasarkan data bank dunia, yang mengacu International Comparison Program (ICP) yakni sebesar 2,3 persen.

Negara dengan peringkat tertinggi secara berturut-turut yakni Amerika Serikat(17,1 persen), China (14,9 persen), India (6,4 persen), Jepang (4,8 persen), Jerman (3,7 persen), Rusia (3,5 persen), Brazil (3,1 persen), Perancis (2,6 persen), Inggris (2,4 persen) dan Indonesia (2,3 persen).

Kondisi ini, kata Arif, patut diapresiasi dan disyukuri karena artinya perekonomian Indonesia memiliki kontribusi yang cukup besar. Ini akan bisa meningkatkan posisi tawar di kancah internasional.

Meningkatnya kontribusi Indonesia dalam perekonomian dunia, kata Arif diikuti kondisi ekonomi masyarakat Indonesia juga harus ikut meningkat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat harus lebih diutamakan dibandingkan dengan peringkat-peringkat Internasional. "Seringkali kondisi ini tidak mencerminkan kesejahteraan masyarakat secara riil," kata Arif dalam pers rilis yang diterima Republika Online (ROL), Senin (5/5).

Harus diingat bahwa masuknya Indonesia dan beberapa negara kedalam negara dengan shareGDP terbesar di dunia ini ditunjang oleh jumlah penduduk yang besar. “jadi jika lebih perhatikan data tersebut, share penduduk kita terhadap jumlah penduduk dunia yakni sebesar 3,6 persen lebih besar dari share GDP. Artinya besarnya GDP kita lebih ditunjang oleh jumlah penduduk yang besar atau dengan kata lain jika melihat GDP perkapita Indonesia nilainya relatif kecil dibandingkan negara lain.”

Hal serupa juga terjadi pada China dan India yang share penduduknya masing-masing 19,9 persen dan 18,1 persen. Perekonomian Indonesia akan lebih hebat jika produktivitas tenaga kerja lebih ditingkatkan, percepatan pembangunan infrastruktur dilakukan, kesempatan berusaha diperluas dan dipermudah. Jika pendapatan perkapita masyarakat meningkat maka kontribusi Indonesia akan semakin hebat di dunia.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner