Sudah lama kita “mendem jero”, terpuruk dalam bidang teknologi. Spirit kemajuan teknologi yang dibangun Presiden Soekarno “mampet” di tengah jalan. Akibatnya negara yang dulunya senasib seperti: India, Pakistan, Iran dan Korea Utara, sudah melenggang, masuk ke teknologi modern.
Syukurlah Presiden SBY telah memberikan pijakan yang cukup kuat, untuk kembali menguasai kemandirian teknologi, agar Indonesia tidak dilecehkan atau dimangsa negara tetangga atau negara kuat.
Presiden ke depan tidak boleh hanya berpikir “margin”, mencari selisih keuntungan dari sebuah proses jual beli. Lihat saja Indonesia dengan negara penduduk berjumlah 250 juta tidak punya mobil buatan negeri sendiri. Betapa besar devisa yang terbuang ke luar negeri.
Bandingkan dengan negara-negara lain. Belanda, Perancis, Belgia dengan negeri sekecil itu saja, memiiki mobil produksi dalam negeri.
Mengapa kita tidak ?. Ya karena selama ini kita hanya bermental pedagang. Cari margin, merupakan orientasi utama. Malas melakukan riset and development, karena dengan biaya besar, tapi keuntungan belum tentu didapat. Semua berpikir jangka pendek.
Pemerintah menargetkan Indonesia mampu membuat pesawat tempur pada tahun 2020. Sebuah tantangan yang berat sekaligus mengasyikan. Mengasyikan bagi presiden, bila dia punya visi jauh ke depan dan mencintai teknologi.
Negeri ini akan bisa terbang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam belasan tahun ke depan, jika punya visi dan punya teknologi untuk meraihnya. Tidak bisa lagi hanya sekedar mencari “margin”, politik dagang semata.
Tekad Indonesia untuk dapat membuat Pesawat tempur tahun 2020, harus dituntaskan dan harus direalisasikan. Indonesia tidak bisa hanya menunggu Korea Selatan dengan proyek KFX IFX nya. Arah kemandirian Indonesia ini, mulai terlihat dengan rencana PT DI yang mendorong Kementerian Pertahanan untuk membeli Eurofighter Typhoon, sebagai pengganti F5 Tiger. PT DI berhitung dengan adanya serapan teknologi dari Eurofighter atau Rafale, keinginan mewujudkan pesawat tempur Indonesa pada tahun 2020, semakin terbuka lebar.
Para teknorat sudah membukakan jalan. Kita lihat bagaimana sikap presiden yang terpilih pada Pemilu Presiden 2014. Jayalah Indonesia (JKGR)
0 komentar:
Posting Komentar