Select Language

Senin, 19 Mei 2014

Dan Narayana pun Menjawab

Jet Tempur Rafale Prancis
Jet Tempur Rafale Prancis

Assalamualaikum wr wb, selamat malam warjagers.

Pertama-tama izinkan saya untuk memohon maaf kepada seluruh admin dan warga JKGR atas:
1. Keterlambatan respon saya terhadap pertanyaan-pertanyaan di artikel ini
2. Pro kontra yang tajam sebagai akibat konten dari artikel ini.
Izinkan saya untuk mengklarifikasi walaupun singkat.
Tanya: benarkah seluruh list pengadaan tersebut diatas?
Jawab: dalam kapasitas saya, maka saya jamin itu benar.
Tanya: kalau benar apa dasar pengadaan yang sangat fantastis itu?
Jawab: saya akan jawab dengan empat hal:
1. Eskalasi perkembangan geopolitik secara global yang berimbas pada menghangatnya suhu kawasan dengan potensi konflik fisik yang cukup signifikan yang memfokuskan Indonesia sebagai “primary target”.
2. Perkembangan kekuatan militer negara-negara yang dianggap sebagai “potential adversary” yang relatif pesat dalam 1 dekade terakhir. Sedemikian pesat sehingga berpotensi dapat melampaui seluruh potensi kekuatan TNI dalam melindungi NKRI. Dengan demikian, diperlukan solusi tepat guna dan tepat waktu guna meningkatkan kapabilitas tempur TNI dalam kuantitas dan kualitas yang signifikan guna memberikan efek gentar (deterrent) yang nyata terhadap potential adversaries.
3. Perubahan doktrin (meskipun tidak disampaikan secara nyata) pertahanan, dimana kita tidak akan lagi fokus pada skenario perang berlarut, namun lebih ke pola defensif-ofensif dengan melakukan containment dan penghancuran kekuatan lawan sebelum memasuki teritorial darat NKRI.
4. Akuisisi kemampuan dan kompetensi strategis guna meningkatkan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri dengan target tercapainya kemandirian di seluruh lini produksi alutsista 3 matra sebelum tahun 2020.
Tanya: oke, anggap 4 alasan itu dapat diterima, lantas mengapa harus Slava, Kirov, Sovremenny, Udaloy, Akula, Typhoon, dlsb dengan jumlah yang nampaknya “too good to be true”?
Jawab: Kembali ke konteks penggentar. Mengapa kita perlu alutsista deterrent? Jawabnya simpel. Apa yang dapat menghalangi (dalam konteks future conflict) Armada ke 5 dan ke 7 untuk tidak membawa kehancuran ke sebagian teritori NKRI. Pasti sudah paham kan dengan apa yang ditenteng oleh Armada ke 7 itu? Tanpa kehadiran alutsista tersebut diatas, bisa jadi Armada ke 7 sudah berlabuh di Biak atau Sorong dalam worst case scenario. Apa yang bisa mencegah atau setidaknya menghambat itu terjadi? Certain knowledge of destruction in return (mengutip statement Nikita Khruschev saat memerintahkan operation Arctic Circle/deployment SSBN pertama USSR), jadi siapapun yang akan coba-coba “bermain” di teritori kita akan berpikir dua kali setelah tahu apa yang bakal ia hadapi di sini.
Dengan adanya alutsista penggentar (ditinjau dari aspek jenis, kualitas, dan kuantitas) yang kita miliki setidaknya kita dapat buying time untuk memperkuat suprastruktur dan infrastruktur pertahanan kita menjadi lebih mantap, solid, dan yang terpenting, berbasiskan atau berlandaskan kekuatan industri pertahanan dalam negeri yang komprehensif mencakup hulu hingga hilir.
Dengan realisasi list alutsista yang terlihat fantastis itu, akan memberikan gelombang kejut bagi kawasan dan calon adversaries untuk berpikirulang kalau akan “main-main” dengan Indonesia.
Ingatlah statemen Pak Poer yang menyatakan di tahun 2014 kita akan jadi negera dengan militer terkuat di kawasan? Itu tidak hanya sekedar psy war kacangan. Itu adalah statemen berdasar, dan bisa “dibuktikan” pada mereka yang coba coba usil.
Tanya: oke, anggap reasoning diatas benar, mang darimana duitnya?? Itu bernilai puluhan miliar dolar kalau ditotal bung? Emang dana MEF cukup?
Jawab: soal dana, jangan hanya terpaku ke APBN, kita punya sumber dana taktis, yang cluenya sudah banyak dibabar di JKGR. Maaf, saya tidak bisa go detail soal ini karena ini adalah salah satu hal yang sama sekali tidak boleh di-disclosed dengan alasan apapun. Tapi ini buat info saja, terserah mau percaya atau tidak, Rafale, EF Typhoon, Su-35S, dlsb itu sudah dibayar LUNAS. Di Merignac, prancis, sudah disiapkan Rafale buat kita, ada 3 orang warga JKGR yang pernah mencicipi naik pespur ini. Di Komsomol na Amur, Su-35 kita juga sudah siap, dsb..dsb. Intinya, apa yang memang akan datang pada tahun ini, Insya Alloh akan datang sesuai jadwal.
Tanya: kenapa ente berani sevulgar ini bung?
Jawab: sudah sempat disinggung oleh para sesepuh dimari dan juga oleh saya sendiri, alasannya adalah ada yang mau iseng ke kita pada pilpres ini, kita mau kasih pesan “don’t mess with us, or face with consequences”. Kita tidak perlu kerahkan aset dalam negeri untuk kasih pelajaran buat mereka yang coba-coba iseng. Ada aset di luar yang kita deploy di beberapa tempat yang siap untuk kasih pelajaran keras buat mereka dengan berbagai cara. And we mean it, dan kita serius.
Ada banyak koq warga forum asing yang menyambangi dimari, ada juga informan luar yang memakai baju warga RI yang selalu giat mencari informasi atau melakukan disinformasi di forum ini dan forum lainnya (misal T*p*x, sesuai pengalaman saya disitu). Ini adalah message atau pesan buat mereka, tolong ndak usah main-main dengan NKRI, don’t undermine us, kami bisa menimbulkan kerusakan serius bagi kalian. Ingat apa yang pernah saya sampaikan di artikel terdahulu, NKRI akan menjadi “setra gandamayit”, jalmo moro jalmo mati, sata moro sata mati, dewa moro, dewa keplayu” yang kalau diterjemahkan bebas memiliki makna bahwa Indonesia akan jadi kuburan bagi siapapun yang mengancam keutuhan negara dan bangsa ini.
Kalau masih belum sadar, ya silakan saja dicoba lagi, apa tidak kapok kalian sudah kehilangan sekian fighter, uav, kapal, kapal selam??
Selain sebagai pesan buat antek asing, dengan artikel ini saya ingin menggugah rasa patriotisme dan nasionalisme seluruh warga RI yang berkesempatan hadir di forum ini. Bukan lagi saatnya saling cakar-cakaran, bertengkar hanya karena perbedaan kecil, saling mencaci maki, bahkan saling adu fisik. Bukan juga saatnya untuk bertahan dengan paham pesimisme akan nasib bangsa ini. Ingatlah pameo “right or wrong this is my country?” Saya yakin darah para patriot dimari akan mendidih mendengar nama Usman Harun pahlawan nasional kita dilecehkan kan? Mengapa tidak kita konsentrasikan energi dan pikiran untuk menyumbangkan sesuatu buat NKRI. Tahukan warga JKGR, bahwa para mahasiswa beberapa PTN/PTS yang menyumbangkan buah pikir dan ide cemerlang bagi industri pertahanan dalam negeri sangat dihormati di Dislitbang? Mereka-lah pemuda-pemudi luar biasa yang “sepi ing pamrih, rame ing gawe”. Bahkan saya banyak belajar dari mereka yang kaya akan ide bernas dan mencerahkan.
Semua warga JKGR dapat berperan seperti mereka dengan berkontribusi positif terhadap ide-ide perkuatan otot pertahanan kita.
Demikianlah mengapa saya berusaha untuk menyajikan hal kontroversial ini, semoga dapat dipahami.
Tanya: siapa sih ente sesungguhnya bung?
Jawab: siapa saya tidaklah penting, saya juga warga NKRI sama seperti anda, saya juga doyan tempe tahu sama seperti anda, makanan favorit saya: kupang lontong yang murah meriah, sebagaimana ente suka lontong sayur yang sama-sama maknyus. Yang berbeda diantara kita hanyalah peta peran, dan ide yang ada dibenak kita masing-masing. Namun saya percaya, perbedaan itu adalah sunnatullah dan merupakan hal yang indah. Yang penting adalah bagaimana kita bisa sama-sama mencapai titik rekonsiliasi yang kemudian bisa memperkuat dan memperkaya ilmu kita dan akhirnya sama-sama bisa berkontribusi positif bagi lingkungan kita.
Tanya: ente ganteng ga bung?
Jawab: relatif, sejauh ini istri dan mantan pacar terdahulu bilang saya demikian. :mrgreen:
Demikian klarifikasi saya, apabila ada tutur kata yang kurang berkenan, mohon maaf.
Salam,
Narayana

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner