Select Language

Selasa, 15 April 2014

Kecanggihan KRI Usman Harun

Kecanggihan KRI Usman Harun ini diantaranya dapat meluncurkan 16 rudal antiserangan udara dan dilengkapi dengan radar sensor elektronik canggih.
GramediaMajalah.com -  Akhir-akhir ini terjadi ketegangan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Singapura, dimana awal mula ketegangan antara Indonesia dan Singapura tersebut berawal dari protes keras singapura terhadap kapal perang Indonesia yang bernama KRI Usman Harun. KRI Usman Harun merupakan kapal perang dari kelas korvet dan sebagai kapal patroli lepas pantai Indonesia.
KRI Usman Harun dengan nomor lambung 359 sebelumnya dibuat khusus untuk Angkatan Laut Kesultanan Brunei Darussalam dengan nama yang berbeda pula. Kontrak dimulai sejak 1995, dan diluncurkan berturut-turut pada Januari 2001, Juni 2001 hingga Juni 2002. Sesuai kontrak, kapal ini seharusnya sudah dipindahtangankan pada Brunei pada Juni 2007. Namun, saat kapal akan dikirim ke Bandar Seri Begawan pada 2004, Angkatan laut kesultanan Brunei menolaknya. Alasannya, kapal tak sesuai dengan spesifikasi. Hingga akhirnya ketiga kapal perang jenis korvet tersebut jatuh ke tangan Indonesia dengan harga yang murah, yaitu hanya Rp. 2,3 triliun atau sekitar 20 persen dari ongkos produksi.
Pembelian kapal perang dari keluarga KRI Usman Harun ini sebelumnya sempat di tolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat, alasannya kapal perang korvet ini tidak stabil sehingga dapat mengganggu akurasi tembakan dan jika dipacu dalam kecepatan tinggi posisi kapal menjadi miring. Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin pun tidak tutup telinga dengan kabar tersebut. Namun dengan melihat tawaran yang cukup menggoda, purnawirawan mayor jenderal ini memberikan penjelasan kepada DPR dan mengajaknya untuk langsung mengecek ke Inggris. DPR akhirnya merestui pembelian kapal perang jenis korvet tersebut, karena setelah dilihat langsung ke lokasi pembuatan, ternyata TNI malah untung apabila jadi membeli kapal ini.
Brunei sebenarnya menolak hanya karena kapal perang KRI Usman Harun dan 2 kapal lainnya yang sejenis tesebut membutuhkan awak kapal yang cukup banyak. Sedangkan bagi TNI AL ini merupakan bukan suatu masalah yang berarti. Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Surapati, ketiga kapal perang itu sangat hebat dan mematikan, memiliki antiserangan udara, memiliki kecepatan yang tinggi dan antiserangan bawah laut.
http://www.sayangi.com/media/k2/items/cache/176e45e8e06910cc59e4abfffd468ad0_XL.jpg
Kecanggihan KRI Usman Harun
Nama : KRI Usman Harun (359), KRI John Lie (358), KRI Bung Tomo (357)
Jenis : Multi Role Light Frigate (MRLF)
Sensor Radar dan Avionik Sonar : FMS 21/3 Hull Mounted Sonar buatan Thales, Prancis
Panjang : 95 meter
Lebar : 12,7 meter
Mesin : 4 x MAN 20 RK270 Diesel
Kecepatan : 30 knot
Berat : 2300 ton
Kru : 79-103 orang
Helipad : Ada
Persenjataan
1. Meriam utama Oto Melara 76mm
2. 2 Meriam penangkis serangan udara DS 30B REMSIG kaliber 30mm
3. Torperdo antikapal selam Thales Sensors Cutlass 242
4. Rudal permukaan ke udara Sea Wolf 16 peluncur, jangkauan 6 km
5. Rudal Exocet MM40 Block II, jangkauan 180 Km
Radar dan Sensor Elektronik
1. Ultra Electronics/Radamec Series 2500 electro-optic weapons director
2. Thales Underwater Systems TMS 4130C1 hull-mounted sonar
3. BAE Systems Insyte AWS-9 3D E- and F-band air and surface radar.
4. Kelvin Hughes Type 1007 navigation radar.
5. Thales Nederland Scout radar.
6. Thales Sensors Cutlass 242 countermeasures.
Dikutip dari berbagai sumber.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner