Rencana kunjungan Presiden Amerika Barack Obama ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel) menuai kecaman dari Korea Utara (Korut). Negara yang dipimpin Kim Jong-un itu menganggap, kunjungan pada 23-29 April tersebut bakal meningkatkan ketegangan militer. Kunjungan Obama itu memang direncanakan untuk membahas masalah hubungan ekonomi dan keamanan negara.
Dua negara yang akan dikunjungi Obama tersebut merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) di Asia. Dua negara tersebut juga bersikukuh agar izin senjata nuklir Korut tidak dikeluarkan. Karena itu, jika Obama mengunjungi dua negara tersebut, sama saja AS ikut menolak senjata nuklir Korut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut mengungkapkan, kunjungan Obama itu berbahaya dan reaksional. Kunjungan tersebut akan meningkatkan konfrontasi dan membawa awan hitam pada persaingan senjata nuklir di semenanjung Korea.
Dikutip dari kantor berita KCNA di Korut, kunjungan Obama itu tidak ubahnya seperti kunjungan Sekretaris Negara AS John Kerry baru-baru ini. Yakni, hanya menganggap program nuklir dan misil Korut sebagai ancaman.
Menurut Korut, dengan kunjungan Obama tersebut, AS berharap bisa menghadang musuh-musuhnya di wilayah Asia Pasifik. Selain itu, AS ingin meningkatkan pengaruh militer dan politiknya di negara-negara Asia.
“Ini adalah kebijakan Korut untuk melipatgandakan usahanya sebagai bentuk pembelaan diri dalam setiap cara membalas aksi permusuhan AS,” ujar Menteri Luar Negeri Korut. Dia juga meminta pemerintah AS mengubah kebijakannya terhadap Korut sebelum terlambat.
Selama dua bulan ini semenanjung Korea memang sedang membara. AS dan Korut mengadakan latihan tahunan militer bersama dalam skala besar. Di waktu yang sama, Korut terus menerus melakukan uji coba misil-misilnya.
Bersamaan dengan kecaman Korut itu, kantor berita Korsel Yonhap mengungkapkan, aktivitas bawah tanah di Punggye Ri, Korut, meningkat. Area tersebut adalah tempat untuk mengetes nuklir pada 2006, 2009, dan 2013.
“Korsel dan tentara AS mengamati adanya kegiatan terbaru di area tersebut yang dideteksi sebagai sinyal untuk mengetes nuklir lagi,” ujar sumber yang dikutip oleh Yonhap. Ada kemungkinan Korut akan menguji senjata nuklirnya lagi ketika Obama berkunjung ke Korsel nanti.
Sebelumnya, Korut dilaporkan telah siap meluncurkan senjata nuklir baru. Namun, Korut mendapatkan sanksi dari PBB. Mereka dilarang melakukan uji nuklir. (spt/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar