Biak. Sebanyak 14 kapal perang RI (KRI) dan dua pesawat jenis Cassa disiagakan menjaga pengamanan teritorial perairan laut Timur Indonesia. “Hingga saat ini ada 14 KRI yang rutin melakukan patroli pengamanan di laut Indonesia Timur, ya belum ditemukan pelanggaran hukum yang dilakukan kapal asing,” ungkap Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Armada Timur Indonesia Laksamana Pertama TNI Heru Kuswanto di sela-sela perncanangan Hari Gerakan Malaria di Biak, Jumat (25/4/2014).
Ia mengakui luasnya wilayah perairan laut Indonesia dengan menyimpan beragam potensi kekayaan alam laut sangat rentan terjadinya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh kapal asing. “Untuk mengantisipasi kasus pelanggaran hukum di wilayah perairan Indonesia, setiap waktu belasan kapal perang TNI AL berpatroli mengawasi wilayah teritorial laut Indonesia,” ujarnya.
Menyinggung wilayah perairan Papua yang rawan akan kasus pelanggaran hukum karena berbatasan dengan negara tetangga PNG, Komandan Guskamla mengatakan hingga sekarang masih sangat kondusif sehingga terus dilakukan pengamanan melalui kegiatan patroli KRI.
Ia menegaskan bahwa setiap kasus pelanggaran hukum yang terjadi di wilayah perairan teritorial Indonesia maka jajaran prajurit Guskamla akan meindak tegas sesuai aturan yang berlaku. “Jika terbukti ada kapal asing yang melakukan pelanggaran hukum di wilayah teritorial laut Indonesia Timur akan ditindak tegas sesuai hukum di Indonesia, ya kondisinya sekarang masih aman-aman saja,” ujar perwira bintang satu TNI AL.
Hingga saat ini aktivitas pelayaran di sepanjang perairan laut Kabupaten Biak Numfor tampak berjalan normal seperti hari biasanya.(Antara).
0 komentar:
Posting Komentar