Select Language

Selasa, 15 April 2014

Foto TNI AL Unjuk Kekuatan Alutsista di Mako Armatim

Helikopter anti kapal selam Panther TNI AL yang merupakan Alutsista baru TNI juga ikut dalam unjuk kekuatan Alutsista TNI AL di Mako Armatim.
GramediaMajalah.com - Pasukan TNI AL unjuk kekuatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Gelar kekuatan ini dilaksanakan di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung Surabaya, Jawa Timur, 12/03/2014.

Presiden SBY mengatakan penambahan kekuatan TNI Angkatan Laut bertujuan untuk mempertahankan kedaulatan, bukan karena Indonesia ingin berperang. Namun demikian, Indonesia siap berperang jika diharuskan untuk mempertahankan kedaulatan negara.

SONY DSC

“Kita tidak ingin perang. Namun jika harus bertempur dan mempertahankan kedaulatan, kita sudah siap. Kekuatan TNI AL kita bertambah lagi,” ujar Presiden.

Didampingi oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Presiden SBY meninjau gelar alutsista hasil pengadaan pada program pembangunan kekuatan matra laut periode Rencana Strategis 2005-2009 dan 2010-2014.

SONY DSC

Sejumlah alutsista yang digelar antara lain empat kapal perang korvet kelas Sigma, empat KRI kelas LPD (Landing Platform Dock), empat Kapal Cepat Rudal (KCR) tipe 40 M, dan dua kapal Patroli Cepat (PC) tipe 43 M.

Untuk Korps Marinir ada tank amphibi jenis BMP-3F, satu BREM-L (Tank Recovery), 15 Panser LVT 7 A1 (Landing Vehicle Tank), dua pesawat CN 235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft), empat pesawat latih Bonanza G-36, dan tiga helikopter Bell-412 EP.
SONY DSC
Selain melakukan peninjauan dan menyapa prajurit, Presiden juga menyaksikan demo kekuatan alutsista TNI AL, antara lain demo penyebaran ranjau dari pesawat udara patroli maritim Umar 623 TNI Angkatan Laut, demo penembakan roket RBU dari Kapal Republik Indonesia (KRI) dengan nomor lambung 385 dan 381, demo peperangan anti kapal selam oleh KRI dengan menggunakan helikopter Anti Kapal Selam, demo pembebasan pembajakan kapal oleh Komando Pasukan Katak dan Intai Amphibi dengan metode Visit Board Search and Seizure (VBSS), ‘Sailing Pass’ Kapal TNI Angkatan Laut, dan ‘Flying Pass’ pesawat udara dan helikopter TNI Angkatan Laut.

SONY DSC
SONY DSC
SONY DSC
SONY DSC
SONY DSC
Aksi Satkopaska Koarmatim
Presiden SBY Inspeksi Alat Tempur
Torpedo SUT
Presiden SBY Amati Rudal Exocet
Rudal Exocet Anti-Kapal Permukaan
Rudal Exocet
Rudal C 802
Rudal Yakhont
Quadcopter

KSAL dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Kapal Selam hibah Kilo yang ditawarkan pihak Rusia tidak jadi diambil oleh TNI AL, karena kondisi mesin dan peralatan di dalam kedua KS tersebut sudah rusak dan butuh banyak biaya jika jadi diambil. KSAL Laksamana Marsetuio, lebih memilih untuk serius membangun kekuatan kapal selam secara mandiri di dalam negeri setelah sukses mendapat ToT dari Korea Selatan.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner