Select Language

Selasa, 15 April 2014

Tak mau beli teknologi asing, TNI luncurkan Alutsista sendiri

Tak mau beli teknologi asing, TNI luncurkan Alutsista sendiri
TNI AD Alutsista. ©2014 Merdeka.com/Sukma Alam
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) hari ini 
meluncurkan alat rekayasa teknologi. Dengan memiliki teknologi sendiri, 
diharapkan TNI AD dapat meningkatkan alat utama sistem pertahanan 
(Alutsista) di Indonesia.

Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal Budiman mengatakan peluncuran 
teknologi ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi kepentingan 
bangsa dan negara Indonesia.

"Pada 6 bulan yang lalu saya pernah berjanji TNI AD akan melakukan riset 
berbagai alat peralatan dalam rangka meningkatkan kapabilitas alutsista 
dan sistem pertahanan kita. Pada akhirnya kemandirian bangsa kita, dari 
riset ini agar berguna pada bangsa ini, dapat bermanfaat bagi bangsa dan 
negara serta bisa untuk masyarakat umum," kata Budiman saat konferensi 
pers 'Launching Hasil Riset Berbasis Teknologi Tinggi TNI AD' di Mabes 
TNI AD, Jakarta Pusat, Senin, (7/4).

Budiman menuturkan, untuk membuat teknologi semacam ini TNI AD tak 
perlu mengeluarkan dana yang besar. Sebab, kata dia, dengan bekerja 
sama kepada lembaga atau institusi akademik maka TNI AD tak perlu 
membeli Alutsista dari negara lain.

"Ini dilakukan litbang angkatan darat bersama Universitas Surya yang 
berinisiatif melakukan riset. Kita yang mendorong, bisa mengembangkan 
kemudian memperbesar hasil teknologi kita. Sehingga tidak berpikir dari 
luar, ternyata kita bisa membuat kualitas yang baik," ujarnya.

Menurut Budiman, apabila TNI AD membeli teknologi luar negeri maka 
kemandirian tentara Indonesia tak dapat bekerja dengan baik.

"Alat kita juga hebat, bisa lebih kuat. Oleh sebab itu perlu ada kemandirian 
sehingga banyak keuangan negara bisa hemat. Atau dengan ini bisa 
jauh lebih besar," imbuh jenderal bintang empat ini.

Berikut teknologi alutsista yang dipamerkan TNI AD hari ini:

1. Pusat Penerbangan Angkatan Darat: Gyrocopter
2. Direktorat Perhubungan Angkatan Darat: nano satelit, open BTS, 
mesh networking communication system, radio VHF produk PT CMI 
Teknologi, dan battle management system
3. Direktorat Peralatan Angkatan Darat: konversi BBM ke BBG, simulasi 
modifikasi mobil tempur anti panas, simulasi senjata ani panas
4. Direktorat Perbekalan dan Angkutan Angkatan Darat melaksanakan 
kegiatan litbang energi mandiri
5. Direktorat Topografi Angkatan Darat: GPS Tracking System Automatic 
Package Reporting System, multirotor, dan flapping wing air vehicle
6. Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat: Unmanned Aerial 
Vehicles (UAV) autopilot, simulasi menembak laser gun, dan integrated 
optronics defence system
7. Dinas Informasi dan Pengolahan Data: migrasi jaringan IPV 4 ke IPV 6.
8. Direktorad Zeni Angkatan Darat: jammer perusak sinyal, penyala 
ledakan fungsi ganda, alat koreksi perkenaan senapan lapangan, aplikasi 
Garjas dan pola hidup sehat, serta alat pengendali senjata jarak jauh.
[gib]

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner