Pesawat tempur memiliki fungsi sendiri-sendiri. Dan fungsi itu kemudian mempengaruhi dalam banyak hal baik kemampuan manuver, badan pesawat hingga teknologi. Apa saja sebenarnya fungsi dan jenis pesawat tempur? Sebagian adalah sebagai berikut
Pesawat pengebom
Peranannya juga jelas yakni menjatuhkan bom ke daerah sasaran. Ada jenis pengembom strategis yang memiliki daya jangkau tembakaan sangat jauh. Bisa jadi dia melesakkan bom dari luar wilayah sebuah negara. Selain itu jug ada pengebom taktis yang jangkauannya lebih pendek untuk mendukung pasukan darat atau biasa disebut pesawat tempur. Dalam lingkup modern, pesawat perang apapun
Pada era Perang Dunia I dan II jelas ada perbedaan antara pesawat pengembom strategis dan taktis. Pada saat itu, pesawat pengebom merupakan pesawat tersendiri, dan bentuknya juga sangat berbeda dari pesawat lain. Ini adalah akibat kurangnya kemampuan kekuatan
mesin pesawat, yang berarti untuk membawa jumlah bom yang tepat, dibutuhkan pesawat dengan banyak mesin. Hasilnya adalah pesawat yang benar-benar besar.
Sedangkan pada era perang dingin pesawat pengebom dirancang untuk menjatuhkan senjata nuklir, dan digunakan sebagai alat menakut-nakuti. Dengan diciptakannya peluru kendali
anti-pesawat, bomber harus mencari cara-cara lain untuk menghindari diserang musuh. Kecepatan tinggi dan ketinggian yang tinggi sekali menjadi cara menghindari serangan musuh. Ketika rudal anti-pesawat mengancam pesawat pengebom yang terbang tinggi, dibuatlah pesawat pengebom kecepatan tinggi yang terbang rendah
dibawah deteksi radar
Produksi pesawat ini berkurang karena selain mahal juga ditemukannya teknologi rudal balistik yang bisa menenteng nuklir dalam jarak jauhb.
Beberapa pesawat pengembom era ini antara lain Northrop Grumman B-2 Spirit, Rockwell B-1B Lancer, Boeing
B-52HStratofortress, dan General Dynamics F-111 Aardvark. Sementara Uni
Soviet memiliki Tupolev Tu-160 Blackjack, Tupolev Tu-95 Bear, dan Tupolev Tu-22M Backfire, Russia
Dan di era moderen perbedaan antara pesawat pengebom dan
pesawat tempur mulai tidak jelas. Banyak pesawat perang yang bentuknya adalah pesawat tempur, ternyata dioptimalkan untuk misi pengeboman, dan tidak memiliki kemampuan tempur udara. Selain itu banyak juga pesawat tempur yang dirancang untuk pertarungan di udara, seperti F-16, malah digunakan sebagai ‘truk pengebom’.
Mungkin satu-satunya faktor yang bisa membedakan adalah jarak jangkau: pesawat pengebom dibuat agar bisa terbang jarak jauh memasuki daerah musuh, sedangkan pesawat tempur pengebom dan pesawat tempur serang terbatas pada misi-misi di sekitar medan perang. Tapi perbedaan inipun sudah dibuat samar-samar oleh adanya kemampuan untuk mengisi bahan bakar di udara, yang sangat meningkatkan potensi radius operasi.
Pesawat serbu
Pesawat dengan kemampuan menyerang target di darat atau yang dikenal dengan ground attack aircraft. Tugasnya memberi dukungan langsung pada pergerakan pasukan darat, baik infantri maupun tank agar bisa bergerak secara cepat dan aman. Dengan tugasnya ini maka posisi pesawat selalu ada di depan garis pertempuran untu
membuka jalur. Beberapa contoh pesawat serbu antara lain XAC JH-7, milik China, Dassault Mirage 2000 D/N (Prancis), AMX International AMX, (Italia dan Brasil), Mitsubishi F-2, Jepang) Mikoyan MiG-27 Flogger (Rusia) Sukhoi Su-34 Fullback (Rusia), Sukhoi Su-25 Frogfoot (Rusia), Sukhoi Su-24 Fencer, F/A-18B/D Hornet (Amerika),
AV-8B Harrier II (Amerika) Fairchild A-10 Thunderbolt II (Amerika) F-15E Eagle (Amerika) Lockheed F-117 Nighthawk (Amerik) dan sebagainya.
Pesawat tempur
Tugasnya adalah melakukan pertempuran udara sehingga dituntut untuk bisa bergerak lincah dan melakukan
manuver tajam. Karena itu biasanya jenis pesawat ini kecil dan ramping. Mulai dikembangkan pada era Perang Dunia I berupa pesawat pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Dunia II, pesawat tempur lebih banyak dibuat dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Dunia II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai digunakan untuk menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.
Klasifikasi pesawat tempur dibuat berdasarkan generasi dan saat ini sudah masuk ke generasi kelima yang diawali oleh F-22 Raptor milik Amerika Serikat. Saat ini pesawat tempur sudah dilengkapi dengan berbagai senjata canggih termasuk rudal hingga kemampuan stealth (siluman). Banyak contoh pesawat jenis ini seperti China misalnya memiliki JF-17 Thunder,
Chengdu J-20, Chengdu J-10, SAC J-31, dan SAC J-8 Finback.Sedang Rusia mengandalkan generasi MIG hingga Sukhoi di antaranya MiG 1.42, MiG-31 Foxhound, MiG-29 Fulcrum, MiG-25 Foxbat, Sukhoi PAK FA, Sukhoi S-37, Su-27 Flanker, dan Yakovlev Yak-141 Freestyle. Sementara Amerika dan sekutunya mengandalkan
F-35, F-22 Raptor, F/A-18E/F Super Hornet, F/A-18A/C Hornet, F-16 Fighting Falcon, F-15 Eagle, F-14 Tomcat, dan F-5E Tiger II. Pesawat lain adalah Eurofighter Typhoon (Uni Eropa) Mirage 2000 B/C (Prancis) Mirage F1 (Prancis), HAL Tejas (India), AI Lavi, IAI Kfir keduanya milik Israel.
Pesawat pencegat
Dirancang khusus untuk mencegat dan menghancurkan pesawat terbang musuh, terutama pesawat pengebom, yang biasanya mengandalkan kecepatan tinggi. Pesawat jenis ini dibuat pada permulaan Perang Dunia II sampai penghujung dasawarsa 1960-an, ketika mereka menjadi tidak lagi penting
karena bergesernya peran pengeboman strategis ke peluru kendali balistik antar benua.
Terdapat dua jenis pesawat pencegat, yang menekankan pada perbedaan aspek kinerja masing-masing. Pesawat pencegat pertahanan titik adalah jenis pertama, dirancang untuk lepas landas dan mendaki secepat mungkin untuk menyerang ketinggian pesawat terbang lain. Dan kedua adalah pencegat pertahanan wilayah yang dirancang untuk melindungi wilayah yang lebih luas dari serangan musuh. Pesawat jenis ini hanya penting ketika terjadinya Perang Dingin, ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet merasa perlu untuk mengadakan pertahanan di masing-masing wilayahnya yang begitu luas.
Pada dasawarsa 1970-an, penggunaan pesawat pencegat semakin berkurang karena perannya dikaburkan karena setiap pesawat yang dibangun memiliki banyak kemampuan sehingga bisa digunakan untuk melakukan pencegatan sekaligus serangan darat.
Kini misi pencegatan pada umumnya diserahkan kepada pesawat tempur “barisan utama”; misalnya, Angkatan Udara Amerika Serikat mengandalkan pertahanannya pada pesawat tempur F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon. Sedang Rusia memiliki Mig dan Sukhoi sebagai andalan.
Mikoyan-Gurevich MiG-25 adalah pesawat pencegat asal Rusia yang menjadi andalan pertahanan udara Uni Soviet.
Pesawat intai
Dari namanya jelas fungsinya untuk melakukan tugas intelijen atau memata-matai sebuah wilayah termasuk melakukan penyadapan serta pengingataian posisi strategis. Pesawat pengintai selalu diluncurkan pertama sebelum digelar operasi militer. Data yang dikumpulkan digunakan sebagai dasar penyerbuan baik dari darat, laut maupun
udara.
Pesawat ini memiliki beberapa jenis. Pesawat Intai (Reconaisance) misalnya digunakan untuk mengumpulkan data data intai strategis lawan. Pesawat ini memiliki kemampuan menyusup dan terbang lebih tinggi agar tidak dijangkau rudal pertahanan lawan.
Beberapa negara juga mengembangkan pesawat pengingati dengan teknologi stealth. Tetapi tidak banyak karena mahalnya biaya yang harus dikelurakan. U-2 adalah salah satu jenis pesawat intai ini. Namun pesawat intai ini masih rentan ditembak. Salah satunya terjadi pada 1996 ketika U-2 milik Amerika Serikat ditembak jatuh oleh Sovyet saat menyusup ke
wilayah udara tersebut. Di Iran belum lama ini juga berhasil menembak jatuh pesawat tanpa awak milik AS. Sejumlah negara akhirnya memilih menggunakan teknologi satelit untuk melakukan tugas mata-mata.
Beberapa jenis pesawat intai selain U-2 juga ada SR 71 Blackbird (USA). Pesawat intai yang juga berperan sebagai pesawat patroli baik patroli udara dan patroli maritime biasanya menggunakan E-3 Sentry yang aslinya adalah Boeing 707, EC-2 Hawkeye, RB-47, B 737 Surveilance dan P-8 Poseidon (USA), CN 235 MPA (Spanyol – Indonesia), CN 235 Persuader (Spanyol), Atlantique (Perancis), Tupolev Tu-126, Beriev A-50 Mainstay (Rusia, berbasis Ilyushin Il-76).
Terdapat juga pesawat Tempur yang dimodifikasi untuk keperluan Intai (umumnya pesawat tempur generasi lama). Umumnya digunakan sebagai intai taktis. Dilengkapi dengan sensor dan kamera khusus contohnya adalah MiG 25R, RF-5 Tigereye.
Pesawat serang antigerilya
Pesawat serang darat yang dispesialisasikan untuk memberikan dukungan pada pasukan darat dalam menghadapi pasukan gerilya. Umumnya pesawat yang digunakan adalah pesawat ringan, mampu terbang menyusuri daratan dan persenjataan dan teknologi yang tidak terlalu rumit dibandingkan pesawat serang lainnya namun tepat guna, misalnya menggunakan meriam dengan kaliber yang cukup besar misalnya di atas 20 mm, meskipun ada yang menggunakan 12,7 mm dengan jumlah yang cukup banyak, roket serangan darat, serta bom. Dari segi mesin umumnya menggunakan baling-baling karena akan terlalu boros jika menggunkan turbo jet dan tidak efektif dalam menghancurkan pasukan gerilya.
Selain menggunakan pesawat yang dirancang khusus untuk itu, biasanya digunakan pula pesawat latih ringan yang dipersenjatai ataupun pesawat tipe sipil yang dimodifikasi untuk tugas-tugas militer.
Contoh dari pesawat ini adalah OV-10 Bronco (Amerika Serikat), Pucara (Argentina), Pilatus (Swiss), EMB-314 Super Tucano (Brasil), Super Skymaster, Piper PZL Capung (Polandia), BN-2A Islander.
Pesawat Tempur Latih
Tidak digunakan untuk serangan udara tetapi untuk melatih calon penerbang. Bagi kebanyakan negara, harga pesawat tempur dianggap terlalu mahal sehingga pesawat tempur latih juga digunakan sebagai armada pesawat serang antigerilya (COIN/Counter Insurgency). Untuk menjaga keterampilan pilot sekaligus menghemat
biaya pelatihan dan operasional, umumnya digunakan flight simulator.
Beberapa pesawat tempur latih antara lain Guizhou JL-9 (China) Aero L-39 Albatros, (Czech Republic) Kawasaki T-4 (Jepang) Yakovlev Yak-130 (Rusia) dan Goshawk (Amerika)
Indonesia sebenarnya negeri yang hebat luar biasa. Kenapa sekarang justru sering dianggap lemah dan diremehkan. Bahkan oleh negara kecil macam Singapura. Coba baca tulisan ini. Tak ada salahnya untuk like/share via FB bentuk langkah kecil untuk mengembalikan kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa
0 komentar:
Posting Komentar