Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) berencana untuk meng-upgrade dan memperpanjang masa kerja 300 pesawat F-16 dan 150 pesawat F/A-18 Super hornet versi Angkatan Laut, dengan total perkiraan biaya hampir AS$ 5 miliar.
USAF berencana untuk memperpanjang masa kerja dari F-16s yang telah terbang 2.000 jam serta menginstal upgrade kemampuan radar. USAF memperkirakan hal itu akan terealisasi pada tahun 2022 dengan biaya AS$ 2,61 miliar. Untuk F/A-18, dipilih dari pesawat yang sudah terbang minimal 1.400 jam. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2018 dengan biaya AS$ 2,19 miliar.
Pejabat Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS mengatakan bahwa mereka juga dapat memperpanjang umur hingga 650 F-16 dan 280 F/A-18s jika memang diperlukan untuk mencapai tingkat persediaan yang diinginkan. Namun, perkiraan biaya itu tidak sepenuhnya kredibel karena mereka tidak menilai sejauh mana total biaya bisa berubah (membengkak) jika dilakukan pekerjaan tambahan atau ada tambahan pesawat yang perlu di-upgrade.
Sebagai contoh, Angkatan Udara AS juga berniat meng-upgrade dan memperpanjang masa kerja dari 50 jet F-16 tambahan. Namun Angkatan Udara AS tidak menilai berapa banyak biaya yang akan ditambahkan jika 50 F-16 masuk dalam program peremajaan tersebut. Selain itu, Angkatan Laut AS juga berencana untuk meng-upgrade beberapa kemampuan dan masa kerja F/A-18 Hornet. Namun Angkatan Laut AS tidak memperhitungkan komponen pesawat yang sudah kuno dan perlu diganti. Ini juga tidak termasuk dalam estimasi biaya 2,19 miliar dolar yang direncanakan.
Seperti kejadian di masa lalu proses upgrade dari pesenjataan AS biasanya selalu diluar perkiraan alias membengkak. Namun diluar itu, program ini memang sangat penting untuk menjaga persediaan minimal dan kemampuan tempur dari pesawat-pesawat tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar