Merdeka.com - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoromenyatakan,
kekurangan Rp 27 triliun tidak membuat proses pembelian alat utama
sistem persenjataan (alutsista) terhenti begitu saja. Sebab, dari jumlah itu,
pemerintah masih memiliki dana sebesar Rp 123 triliun.
Dana tersebut berasal dari platform yang diajukan Kementerian Pertahanan
sebesar Rp 150 triliun. Namun, dari jumlah itu, Rp 27 triliun memang tidak
dicairkan.
"Karena yang kita lakukan itu, misalkan F16. Itu budgetnya beli 6, ternyata
kita bisa dapat 24. 6 Itu kan budget beli baru, kita dapat sekarang yang
second hand, tapi kita upgrade lebih bagus lagi dan itu bisa terbang dan
kita tingkatkan menjadi block 52. Nah itu udah nolong," ujar Purnomo usai
sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (27/2) malam.
Meski tidak dicairkan, Purnomo beranggapan langkah tersebut sebagai
upaya efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Sehingga, proses
pembayaran alutsista yang dibeli hanya dapat menggunakan dana sebesar
Rp 123 triliun saja. Dengan demikian, dalam lima tahun dapat dilunasi
sebesar Rp 24,6 triliun.
"Dan ternyata dari sisi jumlah tak mengganggu. Malah kita dapat kapal
Usman Harun, John Lie dan Bung Tomo segala. Frigat kita yang baru dari
Inggris," ungkapnya.
kekurangan Rp 27 triliun tidak membuat proses pembelian alat utama
sistem persenjataan (alutsista) terhenti begitu saja. Sebab, dari jumlah itu,
pemerintah masih memiliki dana sebesar Rp 123 triliun.
Dana tersebut berasal dari platform yang diajukan Kementerian Pertahanan
sebesar Rp 150 triliun. Namun, dari jumlah itu, Rp 27 triliun memang tidak
dicairkan.
"Karena yang kita lakukan itu, misalkan F16. Itu budgetnya beli 6, ternyata
kita bisa dapat 24. 6 Itu kan budget beli baru, kita dapat sekarang yang
second hand, tapi kita upgrade lebih bagus lagi dan itu bisa terbang dan
kita tingkatkan menjadi block 52. Nah itu udah nolong," ujar Purnomo usai
sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (27/2) malam.
Meski tidak dicairkan, Purnomo beranggapan langkah tersebut sebagai
upaya efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Sehingga, proses
pembayaran alutsista yang dibeli hanya dapat menggunakan dana sebesar
Rp 123 triliun saja. Dengan demikian, dalam lima tahun dapat dilunasi
sebesar Rp 24,6 triliun.
"Dan ternyata dari sisi jumlah tak mengganggu. Malah kita dapat kapal
Usman Harun, John Lie dan Bung Tomo segala. Frigat kita yang baru dari
Inggris," ungkapnya.
[hhw]
0 komentar:
Posting Komentar