Select Language

Rabu, 19 Maret 2014

Tahun ini, Indonesia impor senjata dari Timor Leste

Tahun ini, Indonesia impor senjata dari Timor Leste
pameran senjata. ©Istimewa
Merdeka.com - Pada Januari 2014, Indonesia mengimpor beberapa macam 
senjata yang berasal dari berbagai negara, salah satunya adalah Timor Leste 
(East Timor). Bekas provinsi ke-27 negara ini tersebut memasok beberapa 
macam senjata.
Dari data resmi Badan Pusat Statistik ( BPS ) yang diperoleh merdeka.com, 
Indonesia mengimpor senjata jenis artileri mencakup pistol, howitzer, dan 
mortar dengan total nilai USD 44,2 juta. Impor senjata ini masuk dari Prancis 
dengan nilai impor USD 37,4 juta. Selanjutnya senjata ini juga masuk dari 
Timor Timur dengan USD 6,8 juta.
Saat dihubungi merdeka.com, pihak BPS belum mengonfirmasi akurasi data 
ini mengingat pada Februari 2014 lalu, Presiden Timor Leste Xanana Gusmao 
justru menyatakan akan membeli senjata dari Indonesia. "Wah musti saya cek 
dulu ke dokumennya. Hari Senin ya," ucap Direktur Statistik Distribusi BPS 
Titi Kanti Lestari.
Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanudin juga kaget mendengar data Badan 
Pusat Statistik (BPS ) yang menyebut Indonesia mengimpor senjata dari 
Timor Leste. Impor senjata jenis pistol, peluru dan perlengkapan amunisi dari 
Timor Leste tidak pernah dibahas dalam rapat kerja Komisi I DPR dan 
pemerintah. Sebab, selama ini Indonesia selalu mengekspor senjata ke 
berbagai negara maju.
"Ah enggak mungkin lah kita impor, mereka (Timor Leste) saja buat senjata 
enggak bisa kok kita malah beli senjata dari sana. Itu enggak pernah dibahas, 
jadi ya tidak masuk dalam rencana kerja Kemenhan tahun 2014," ujar 
Hasanudin kepada merdeka.com.
Namun, dari data itu disebutkan Indonesia juga mengimpor peluru senilai 
USD 173 ribu dari kawasan yang dulu disebut Timor Timur ini.
Kendati kuantitasnya tidak kecil, impor persenjataan dari Timor Leste terhitung 
belum signifikan.
Sebagai contoh, Indonesia juga mengimpor peluru dan perlengkapan amunisi 
seharga USD 56,9 ribu. Impor ini datang dari Jerman dengan total nilai 
USD 39,2 ribu dan juga dari Timor Timur dengan nilai USD 17,6 ribu.
Pada Januari 2014 ini, Indonesia juga mengimpor senjata kebutuhan militer 
non-pistol. Total nilai impor senjata jenis ini mencapai USD 2,1 juta. Senjata ini didatangkan dari Prancis dengan total nilai USD 1,7 juta dan selanjutnya dari 
Inggris dengan nilai USD 404,7 ribu.
Jenis senjata selanjutnya yang diimpor adalah revolvers dan pistol, dengan nilai 
mencapai USD 27 ribu. Impor senjata jenis ini datang dari Singapura dengan 
nilai USD 4,9 ribu serta Finlandia dengan nilai USD 22 ribu.
Senjata selanjutnya adalah aksesoris magazin, senapan, dan amunisi dengan 
nilai impor mencapai USD 125 yang datang dari China. Terakhir, jenis senjata 
yang diimpor adalah perlengkapan revolver atau pistol dengan total impor 
mencapai USD 70 ribu.
Impor peralatan senjata jenis ini datang dari Korea Selatan dengan nilai 
USD 18 ribu, Jerman dengan nilai USD 43,2 ribu serta Norwegia dengan 
nilai USD 809.
Catatan Redaksi:
Direktur Statistik Distribusi BPS Titi Kanti Lestari mengakui pihaknya 
melakukan kesalahan teknis dan tidak teliti dalam memasukkan data dalam 
program microsoft excel. Yang dimaksud Timor Leste dalam berita di atas 
adalah Rusia. 

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner