Merdeka.com - Pasukan TNI AL unjuk kekuatan alat utama sistem
persenjataan (Alutsista) di hadapan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY), Rabu (12/3). Gelar kekuatan terlengkap dan
terbesar, serta modern itu dilaksanakan di Dermaga Madura
Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung Surabaya,
Jawa Timur.
Gelar kekuatan Alutsista itu terdiri dari, 68 unit kapal perang berbagai
jenis seperti kapal selam, kapal tanker, Fregat, Korvet, kapal cepat
rudal, landing platform dock (LPD), kapal ranjau (buru ranjau dan
penyapu ranjau), fast patrol boat (FPB), landing ship tank (LST), kapal
patroli cepat, tunda samudera (TS), kapal angkatan laut (KAL),
Combat Boat dan Sea Raider.
Kemudian 14 unit pesawat udara antara lain, Heli NBell 412 dan
NBO 105, serta CN 235, Casa NC 212 dan Bonanza. Selain itu, para
prajurit AL Koarmatim ini, juga menampilkan 78 unsur kekuatan Marinir
yang terdiri dari Tank BMP 3F, Tank LVT 7A 1, Roket Multilaras
RM 70 Grad, Tatra (truk pengangkut amunisi), Opleger (truk pengangkut
tank), Taifib dan Denjaka serta perlengkapannya.
Terakhir adalah gelar peralatan material khusus dan peluru kendali yang
terdiri dari Diver Propulasion Device, Sea BOBS 414, Cheetah, alat
penjinak bahan peledak, alat selam, peralatan PARA, pasukan khusus
TNI AL dan perlengkapannya, Rudal Yakhont, Torpedo SUT dan Trailer.
Selain Presiden SBY, turut hadir di acara peninjauan dan gelar kekuatan
Alutsista TNI AL tersebut, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro,
Panglima TNI, Jendral TNI Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat, Jendral
TNI Budiman, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio dan
Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI I B Putu Dunia. Selain itu, hadir
pula sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan anggota
Komisi I DPR.
"Alutsista yang digelar ini merupakan peralatan baru hasil pengadaan
program pembangunan kekuatan matra laut periode Rencana Strategis
(Restra) 2005-2009 dan 2010-2014," kataPurnomo Yusgiantoro dalam
keterangan pers-nya sebelum acara digelar.
Gelar kekuatan modernisasi Alutsista TNI AL ini, lanjut dia, merupakan
akuntabilitas kepada seluruh rakyat tentang pembangunan kekuatan TNI AL
selama ini. "Selain itu, gelar kekutan tersebut juga bertujuan untuk
mewujudkan pencapaian pembangunan kekuatan Alutsista sesuai dengan
Restra pembangunan kekuatan TNI AL sampai 2014."
"Dan melalui gelar modernisasi Alutsista, TNI AL siap mewujudkan kekuatan
pasukan andal dan disegani serta berkelas dunia," sambung dia.
Menurut Purnomo, dalam kesempatan itu, PT Dirgantara Indonesia juga
telah menyerahkan satu unit pesawat CN 235-220 MPA (Maritime Patrol
Aircraft) kepada Kementerian Pertahanan yang kemudian diserahkan kepada
TNI AL melalui Mabes TNI untuk dioperasionalkan.
"Ini merupakan pelaksanaan kontrak yang ditandatangani tanggal 11 Desember
2009 dengan total nilai kontrak sekitar 80 juta USD. Pesawat CN 235-220 MPA
ini menjadi bagian pusat penerbangan TNI AL," ujarnya.
persenjataan (Alutsista) di hadapan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY), Rabu (12/3). Gelar kekuatan terlengkap dan
terbesar, serta modern itu dilaksanakan di Dermaga Madura
Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung Surabaya,
Jawa Timur.
Gelar kekuatan Alutsista itu terdiri dari, 68 unit kapal perang berbagai
jenis seperti kapal selam, kapal tanker, Fregat, Korvet, kapal cepat
rudal, landing platform dock (LPD), kapal ranjau (buru ranjau dan
penyapu ranjau), fast patrol boat (FPB), landing ship tank (LST), kapal
patroli cepat, tunda samudera (TS), kapal angkatan laut (KAL),
Combat Boat dan Sea Raider.
Kemudian 14 unit pesawat udara antara lain, Heli NBell 412 dan
NBO 105, serta CN 235, Casa NC 212 dan Bonanza. Selain itu, para
prajurit AL Koarmatim ini, juga menampilkan 78 unsur kekuatan Marinir
yang terdiri dari Tank BMP 3F, Tank LVT 7A 1, Roket Multilaras
RM 70 Grad, Tatra (truk pengangkut amunisi), Opleger (truk pengangkut
tank), Taifib dan Denjaka serta perlengkapannya.
Terakhir adalah gelar peralatan material khusus dan peluru kendali yang
terdiri dari Diver Propulasion Device, Sea BOBS 414, Cheetah, alat
penjinak bahan peledak, alat selam, peralatan PARA, pasukan khusus
TNI AL dan perlengkapannya, Rudal Yakhont, Torpedo SUT dan Trailer.
Selain Presiden SBY, turut hadir di acara peninjauan dan gelar kekuatan
Alutsista TNI AL tersebut, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro,
Panglima TNI, Jendral TNI Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat, Jendral
TNI Budiman, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio dan
Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI I B Putu Dunia. Selain itu, hadir
pula sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan anggota
Komisi I DPR.
"Alutsista yang digelar ini merupakan peralatan baru hasil pengadaan
program pembangunan kekuatan matra laut periode Rencana Strategis
(Restra) 2005-2009 dan 2010-2014," kataPurnomo Yusgiantoro dalam
keterangan pers-nya sebelum acara digelar.
Gelar kekuatan modernisasi Alutsista TNI AL ini, lanjut dia, merupakan
akuntabilitas kepada seluruh rakyat tentang pembangunan kekuatan TNI AL
selama ini. "Selain itu, gelar kekutan tersebut juga bertujuan untuk
mewujudkan pencapaian pembangunan kekuatan Alutsista sesuai dengan
Restra pembangunan kekuatan TNI AL sampai 2014."
"Dan melalui gelar modernisasi Alutsista, TNI AL siap mewujudkan kekuatan
pasukan andal dan disegani serta berkelas dunia," sambung dia.
Menurut Purnomo, dalam kesempatan itu, PT Dirgantara Indonesia juga
telah menyerahkan satu unit pesawat CN 235-220 MPA (Maritime Patrol
Aircraft) kepada Kementerian Pertahanan yang kemudian diserahkan kepada
TNI AL melalui Mabes TNI untuk dioperasionalkan.
"Ini merupakan pelaksanaan kontrak yang ditandatangani tanggal 11 Desember
2009 dengan total nilai kontrak sekitar 80 juta USD. Pesawat CN 235-220 MPA
ini menjadi bagian pusat penerbangan TNI AL," ujarnya.
[mtf]
0 komentar:
Posting Komentar