Jakarta – Pemerintah China telah mengklaim wilayah Perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, ke dalam peta wilayah negeri mereka.
Asisten Deputi I Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Bidang Dokrin Strategi Pertahanan, Masekal Pertama TNI Fahru Zaini menjelaskan, Tiongkok telah menggambar peta sebagian perairan Natuna di wilayah Laut Tiongkok Selatan masuk ke peta wilayah mereka dengan sembilan dash line atau garis terputus. Bahkan dalam paspor terbaru milik warga Tiongkok juga sudah dicantumkan (12/03/2014).
“Yang dilakukan oleh Tiongkok ini menyangkut zona wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, kami datang ke Natuna ingin melihat secara nyata strategi komponen utama pertahanan NKRI, yaitu TNI, terutama dalam kemampuan, kekuatan dan gelar pasukan bila terjadi sesuatu di wilayah ini,” jelasnya.
Bukan hanya wilayah Indonesia saja yang dipetakan oleh Tiongkok, tetapi juga negara lain yang berbatasan dengan perairan Laut Tiongkok Selatan seperti: Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, serta Taiwan.
“Namun Tiongkok tidak mau berterus terang terhadap koordinat mana yang masuk wilayah mereka,” katanya.
Masekal Pertama TNI Fahru Zaini menegaskan, akibat klaim terhadap perairan Natuna oleh Tiongkok, TNI siap gelar pasukan bila terjadi sesuatu di wilayah tersebut. “Sengketa ini akan berdampak besar terhadap keamanan laut Natuna,” ungkapnya.
Dalam rangka terjaganya keutuhan NKRI, kebhinekaan kebangsaan di wilayah terdepan seperti Kabupaten Natuna perlu diperkokoh.
“Persatuan antarwarga perlu dijunjung tinggi, ini dimaksudkan supaya tak mudah disusupi atau diadu domba oleh negara lain,” ujarnya.
Letak Indonesia sangat strategis, baik lautnya maupun udaranya. Setiap hari selalu ramai dilewati oleh kapal maupun pesawat negara lain. (inilah.com).
0 komentar:
Posting Komentar