Select Language

Rabu, 19 Maret 2014

Putin tandatangani perjanjian jadikan Krimea bagian dari Rusia

ilustrasi Semenanjung Krim (Crimea) yang menjadi wilayah Ukraina, namun merupakan basis militer utama Rusia di Laut Hitam (istimewa)
 Anda tidak dapat menyebut hal sama hari ini hitam dan besok putih,"

Moskow (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan menentang keberatan Ukraina dan sanksi Barat, pada Selasa menandatangani perjanjian membuat Krimea bagian dari Rusia serta menyatakan tidak berencana merebut wilayah lain Ukraina.

Dalam pidato keras patriotik pada siang gabungan parlemen Rusia di Kremlin, diselingi berdiri tepuk tangan, sorak-sorai dan airmata, Putin mengecam Barat untuk yang ia disebut kemunafikan. Negara Barat mendorong kemerdekaan Kosovo dari Serbia, tapi sekarang menolak hak sama Krimea, katanya.

"Anda tidak dapat menyebut hal sama hari ini hitam dan besok putih," katanya pada gempita tepuk tangan, dengan menyatakan "mitra" Barat melewati batas atas Ukraina dan berperilaku tidak bertanggung jawab.

Ia menyatakan pemimpin baru Ukraina, yang berkuasa sejak penggulingan presiden pendukung Moskow Viktor Yanukovich pada Februari, termasuk Nazi baru, benci Rusia dan Yahudi.

Putin menyatakan penentuan pendapat rakyat Krimea pada Minggu, yang diadakan di bawah pendudukan Rusia, menunjukkan kehendak luar biasa rakyat untuk bersatu kembali dengan Rusia sesudah 60 tahun sebagai bagian dari republik Ukraina.

Untuk lagu kebangsaan Rusia, Putin dan pemimpin Krim menandatangani perjanjian untuk membuat Krimea bagian dari Rusia. Dalam pidatonya, Putin terganggu oleh setidak-tidaknya 30 kali tepuk tangan.

"Dalam hati dan pikiran rakyat, Krim selalu dan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari Rusia," kata Putin.

Ia berterima kasih kepada China untuk yang disebutnya dukungan, meskipun Beijing abstain pada resolusi PBB tentang Krim, yang ditolak Moskow, dan menyatakan yakin Jerman akan mendukung kehendak rakyat Rusia untuk berstau kembali, seperti Rusia mendukung penyatuan kembali Jerman pada 1990.

Ia juga berusaha meyakinkan rakyat Ukraina bahwa Rusia tidak berupaya memecah negara mereka. Ketakutan terungkap di Kiev bahwa Rusia mungkin bergerak ke daerah berbahasa Rusia di bagian timur Ukraina.

"Jangan percaya kepada yang mencoba menakut-nakuti Anda pada Rusia dan yang berteriak bahwa daerah lain akan mengikuti sesudah Krimea," kata Putin, "Kami tidak ingin memecah Ukraina. Kami tidak perlu itu."

Saat mengemukakan pandangan Moskow tentang peristiwa penyebab penggulingan Yanukovich dalam pemberontakan rakyat pada Februari, Putin mengatakan yang disebut pihak berwenang di Kiev mencuri kekuasaan dalam kudeta dan membuka jalan bagi ekstrimis, yang tidak akan menghasilkan apa pun.

Dengan menjelaskan keprihatinan Rusia atas kemungkinan perluasan persekutuan tentara NATO pimpinan Amerika Serikat ke Ukraina, ia mengatakan, "Saya tidak ingin disambut pelaut NATO di Sevastopol (markas armada Laut Hitam Rusia di Krimea)."

Penguasaan Krimea oleh Moskow, dikecam Barat sebagai tidak sah dan melanggar undang-undang dasar Ukraina, menyebabkan kemelut paling parah Timur-Barat sejak akhir Perang Dingin.

Sebelum Putin pidato, perdana menteri sementara Ukraina, Arseniy Yatseniuk, berusaha meyakinkan Moskow atas dua perhatian utama, dengan mengatakan dalam pidato televisi disampaikan dalam bahasa Rusia bahwa Kiev tidak berusaha bergabung dengan NATO, persekutuan tentara pimpinan Amerika Serikat, dan akan melucuti milisi nasionalis Ukraina, demikian Reuters.

(B002/Z002)

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner