Merdeka.com - Indonesia sebagai negara maritim setidaknya harus
mempunyai 12 kapal selam sebagai alat perang yang digunakan oleh
TNI AL (Angkatan Laut). Kapal selam ini dibutuhkan untuk mempertahankan
kedaulatan NKRI.
mempunyai 12 kapal selam sebagai alat perang yang digunakan oleh
TNI AL (Angkatan Laut). Kapal selam ini dibutuhkan untuk mempertahankan
kedaulatan NKRI.
Saat ini Indonesia hanya memiliki 2 kapal selam dengan umur yang sudah
sangat tua. Sehingga perlu adanya tambahan untuk menambah kekuatan
pertahanan nasional.
sangat tua. Sehingga perlu adanya tambahan untuk menambah kekuatan
pertahanan nasional.
Mewujudkan ini semua, pemerintah akhirnya menjalin kerja sama dengan
Korea Selatan. Pemerintah harus menggelontorkan dana sekitar Rp 2,9 triliun.
Dalam kerja sama ini, pemerintah akan membeli dua kapal selam dari Korea
Selatan. Selanjutnya untuk 10 selanjutnya, alutsista tersebut akan dibuat
sendiri oleh PT. PAL Indonesia.
Korea Selatan. Pemerintah harus menggelontorkan dana sekitar Rp 2,9 triliun.
Dalam kerja sama ini, pemerintah akan membeli dua kapal selam dari Korea
Selatan. Selanjutnya untuk 10 selanjutnya, alutsista tersebut akan dibuat
sendiri oleh PT. PAL Indonesia.
Kerja sama ini sendiri menggunakan skema transfer of technology (TOT)
dengan PT PAL. Nantinya ke depan, PT PAL akan mampu membuat
sendiri kapal selam made in Indonesia.
dengan PT PAL. Nantinya ke depan, PT PAL akan mampu membuat
sendiri kapal selam made in Indonesia.
Pemerintah memilih Korea Selatan sebagai tempat pembelian kapal
selam karena pertimbangan harga yang lebih murah dari negara lain.
Untuk harga 3 kapal selam dari Korea Selatan sebesar USD 1 miliar,
sedangkan dari negara lainnya harga per unit bisa mencapai USD 450 juta-
USD 500 juta.
selam karena pertimbangan harga yang lebih murah dari negara lain.
Untuk harga 3 kapal selam dari Korea Selatan sebesar USD 1 miliar,
sedangkan dari negara lainnya harga per unit bisa mencapai USD 450 juta-
USD 500 juta.
"Salah satunya lebih murah, 3 kapal selam dari Korsel itu harganya
USD 1 miliar. Dengan angka itu enggak mungkin dapat dari Eropa. (Negara)
yang lain itu sekitar USD 450 - USD 500 juta untuk satu kapalnya," ujar Kepala
Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Rahmat Lubis usai rapat
kerja dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2).
USD 1 miliar. Dengan angka itu enggak mungkin dapat dari Eropa. (Negara)
yang lain itu sekitar USD 450 - USD 500 juta untuk satu kapalnya," ujar Kepala
Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Rahmat Lubis usai rapat
kerja dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2).
Selain masalah harga, Korea Selatan juga merupakan mitra mumpuni dari segi
kualitas, bahkan dalam pengadaan selalu cepat dalam pengiriman barang.
"Setiap kita beli itu selalu yang murah, bagus, cepat dan kalau rusak bisa
diperbaiki," lanjut Rahmat.
kualitas, bahkan dalam pengadaan selalu cepat dalam pengiriman barang.
"Setiap kita beli itu selalu yang murah, bagus, cepat dan kalau rusak bisa
diperbaiki," lanjut Rahmat.
Menurutnya, produsen kapal selam Korea Selatan dapat membagi ilmunya
serta mau datang ke Indonesia untuk membimbing PT PAL Indonesia untuk
membuat kapal selam sendiri. Secara kualitas, kapal selam dari Korea
Selatan memiliki kecanggihan yang sama dengan kapal selam sejenisnya.
Kapal selam tersebut memiliki berat 1.600 ton yang dilengkapi torpedo.
serta mau datang ke Indonesia untuk membimbing PT PAL Indonesia untuk
membuat kapal selam sendiri. Secara kualitas, kapal selam dari Korea
Selatan memiliki kecanggihan yang sama dengan kapal selam sejenisnya.
Kapal selam tersebut memiliki berat 1.600 ton yang dilengkapi torpedo.
"Kecanggihan diesel elektrik relatif sama dengan yang lain harus senyap
tahan lama, senjata harus standar dengan kapal," tegasnya.
tahan lama, senjata harus standar dengan kapal," tegasnya.
Kapal selam ini rencananya akan mulai dibuat di dalam negeri pada bulan
November mendatang. Produksi ini disebut akan memperkuat alutsista
yang dimiliki oleh Indonesia demi menjaga kedaulatan negara.
November mendatang. Produksi ini disebut akan memperkuat alutsista
yang dimiliki oleh Indonesia demi menjaga kedaulatan negara.
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanudin, berkelakar jika selama ini
Indonesia baru mampu membuat kapal selam dalam bentuk makanan.
Yakni pempek yang terkenal dari Palembang. "Ini sebuah loncatan tekno.
Selama ini kapal selam palembang," katanya sembari tertawa saat
ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2).
Indonesia baru mampu membuat kapal selam dalam bentuk makanan.
Yakni pempek yang terkenal dari Palembang. "Ini sebuah loncatan tekno.
Selama ini kapal selam palembang," katanya sembari tertawa saat
ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2).
Kementerian Keuangan sendiri telah setuju menambah modal PT PAL
sebesar USD 250 juta atau setara Rp 2,9 triliun dalam tiga tahun melalui
mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN). Dana sebesar itu bakal
digunakan BUMN perkapalan tersebut untuk membuat kapal selam.
sebesar USD 250 juta atau setara Rp 2,9 triliun dalam tiga tahun melalui
mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN). Dana sebesar itu bakal
digunakan BUMN perkapalan tersebut untuk membuat kapal selam.
Direktur Utama PT PAL Firmansyah mengatakan kapal selam pertama
akan selesai dibuat pada 2017. Kemudian, kapal selam kedua
penyelesaiannya dipercepat pada 2019-2020. "Kapal selam ini berbeda
dengan tahun 2009, ini lebih panjang dan lebar," katanya.
akan selesai dibuat pada 2017. Kemudian, kapal selam kedua
penyelesaiannya dipercepat pada 2019-2020. "Kapal selam ini berbeda
dengan tahun 2009, ini lebih panjang dan lebar," katanya.
[idr]
0 komentar:
Posting Komentar