Select Language

Senin, 14 Juli 2014

Panglima TNI: Bersama Rakyat TNI Kuat, Bersama Mahasiswa TNI Tambah Kuat

Marinir TNI AL saat menjaga aksi mahasiswa dan rakyat, Mei 1998, di Jakarta. Ketika itu, Marinir dinilai dekat dengan mahasiswa dan rakyat. (Foto: Kaskus)

Penulis: Adityo Nugroho
Jakarta, JMOL ** Dalam acara buka puasa bersama antara TNI dengan mahasiswa di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (11/7), Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengingatkan, jika bersama rakyat, TNI kuat, dan bersama mahasiswa, TNI bertambah kuat.
“Kalau dulu TNI masuk ke kampus dengan membawa senjata, saat ini TNI membawa laptop dan buku. Saat ini, sudah tidak ada lagi rasa saling mencurigai antara TNI dengan mahasiswa. Semuanya duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. TNI saat ini sudah egaliter,” kata Moeldoko.
TNI berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan itu harus ditopang mahasisiwa. Diharapkan ke depannya, TNI dan mahasisiwa dapat menjaga keamanan dan menumbuhkembangkan kewaspadaan agar negara tidak kolaps.
“Dalam menjaga pertahanan dan keamanan, apakah kalian semua siap bersama-sama TNI untuk menjaga itu?” tanya Moeldoko dengan tegas kepada seluruh hadirin.
Dari pertanyaan itu, secara serentak, para hadirin menjawab, siap. Peserta yang datang ke acara merupakan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, Korps Resimen Mahasiswa (Menwa) se-Jabodetabek dan perwakilan dari daerah lain turut hadir.
Pada kesempatan itu, Moeldoko mengingatkan adanya kekuatan-kekuatan yang ingin membuat keadaan semakin kacau dalam pelaksanaan demokrasi saat ini. Ia tidak menginginkan Indonesia seperti Suriah dan Thailand yang kisruh akibat saling bertikai di antara rakyatnya.
“Sangat mudah diperbaiki kembali kalau yang rusak infrastruktur akibat adanya gejolak, tetapi sangat sulit diperbaiki apabila yang rusak adalah struktur di masyarakat,” paparnya.
Kerusakan struktur sosial di masyarakat menyebabkan perang saudara dan sikap saling curiga satu sama lain. Hal itu sangat membahayakan persatuan dan kesatuan. Moeldoko mencontohkan pada tahun 1998, terjadi sikap saling curiga antara mahasiswa danTNI.
“Opini yang berkembang saat itu adalah saling mencurigai antara TNI dengan mahasiswa, tapi saya tegaskan, saat ini tidak seperti itu. Bersama mahasiswa, TNI menjadi kuat,” pungkasnya.
Jenderal bintang empat itu tidak henti-hentinya mengingatkan untuk waspada lantaran adanya pihak-pihak yang tidak ingin melihat TNI kuat dan negara ini kuat. Menurutnya, jika TNI tidak kuat, mereka sangat mudah menguasai negara.
Acara yang turut dihadiri seluruh Kepala Staf angkatan dirangkai dengan renungan-renungan Ramadhan, hiburan, dan makan malam bersama. Dengan mengangkat tema ‘Melalui Hikmah Puasa Ramadahan 1435 H/2014 M Kita Mantapkan Iman dan Taqwa dan Komunikasi Sosial Antara TNI Dengan Mahasiswa Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa’ diharapkan mampu menjadi sarana mewujudkan perdamaian di tengah hiruk pikuk Pilpres.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner