Select Language

Rabu, 02 Juli 2014

3 Unit F-16 C/D Setara Block 52 Akan Tiba di Indonesia Pada Juli 2014

Dikutip dari website resmi TNI AU, diberitakan bahwa 6 orang pilot F-16 TNI AU dari Skuadron 3 sudah tiba di Tucson Arizona, Amerika Serikat untuk mengikuti latihan konversi menjadi instruktur penerbang pesawat tempur F-16 C/D ‘setara’ Block 52 yang dihibahkan Amerika ke Indonesia. Keenam pilot F-16 ini adalah Komandan Skuadron Letkol.Pnb Firman 'Foxhound' Dwi Cahyono (40 thn), Mayor.Pnb Anjar 'Beagle' Legowo (38 thn), Mayor Pnb Bambang 'Bramble' Apriyanto (34 thn), Kapt. Pnb Pandu 'Hornet' Eka Prayoga (31 thn), Kapt. Pnb Anwar 'Weasel' Sovie (30 thn) dan Kapt. Pnb Bambang 'Sphynx' Yudhistira (30 thn). Mereka sudah tiba di Tucson, Arizona pada tanggal 25 Juli 2014 lalu.


Ke enam pilot F-16 ini akan menjalani latihan 'Differential Training' F-16 C/D fo Tuczon, Arizona mulai tanggal 30 Juni – 11 Juli 2014. Ke enam pilot ini, nantinya akan menjadi instruktur dan menjadi pelatih bagi calon pilot F-16 C/D ini. Dengan tersedianya 6 Instruktur F-16 C/D ini, diharapkan kedepannya akan semakin banyak pilot berkualifikasi fighter yang akan menjadi pilot bagi ke 24 unit F-16 C/D ini. Dibeberapa sumber disebutkan bahwa jumlah ideal pilot adalah 1.5 kali jumlah pesawat, maka setidaknya dibutuhkan 36 orang pilot yang berkompeten untuk mengawaki 24 unit F-16 C/D TNI AU ini nantinya.


Setelah proses latihan 'Differential Training' ini, tiga unit F-16 C/D ‘setara’ Block 52 akan diserahkan ke pemerintah Indonesia dan tanggal 15 Juli 2014 nanti dua pilot tersebut akan mengikuti terbang 'ferry' untuk membawa 3 unit F-16 C/D tersebut ke Indonesia dengan rute Hill AFB, Utah – Eilsen AFB Alaska – Andersen AFB Guam dan menuju Lanud Iswahyudi Madiun. Selama perjalanan pengiriman ke Indonesia, akan dilaksanakan beberapa kali pengisian bahan bakar di udara (air refueling). Ketiga pesawat F-16 Batch I ini akan sampai di Madiun pada tanggal 20 Juli 2014 ini.


Setelah pengiriman 3 unit pertama ini, kemungkinan akan di ikuti oleh pengiriman beberapa unit lainnya beberapa waktu kemudian. Sebagaimana yang sudah saya tuliskan sebelumnya di blog ini, bahwa pada tahun 2014 ini akan ada 8 unit F-16 C/D yang dikirim ke Indonesia, dimana 4 unit dikirim di Juli 2014 dan 4 unit lagi di Oktober 2014. Diharapkan di akhir tahun 2014 ini, sebagian dari 24 unit F-16 C/D TNI AU ini sudah bisa operasional. 16 unit F-16 C/D sisanya akan hadir di tahun 2015 ini.


F-16D SN #85-1506 Hibah Amerika ke Indonesia
'F-16D SN #85-1506 Hibah Amerika ke Indonesia. Credit to Jason Hyatt, Source: f-16.net


Sama seperti 3 unit F-16 yang akan dikirimkan pertama ini, keseluruhan dari total 24 unit F-16 ini sudah dan sedang menjalani proses upgrade di Hill AFB, Utah. Upgrade untuk ke 24 F-16 C/D ini meliputi upgrade dan refurbished airframe dan system avionic serta system persenjataan. Jika airframe dan avionic di upgrade di Hill AFB, maka mesin F100-PW-220E untuk F-16 sudah dan sedang di upgrade di fasilitas pabrikan Pratt & Whitney di Old Kelly AFB. Upgrade mesin hibah ini akan membuat kondisi mesin ini memiliki umur yang relative lebih panjang.


Upgrade untuk avionik pesawat tempur F-16 C/D hibah ini cukup sendiri cukup baik dimana F-16 C/D ini akan memiliki avionic canggih. Diantaranya adalah memasang Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang dipakai pada F-16 block 52+, Improved Data Modem Link 16 Block-52, Embedded GPS INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS , AN/ALQ-213 Electronic Warfare Management System, ALR-69 Class IV Radar Warning Receiver, ALE-47 Countermeasures Dispenser Set untuk melepaskan Chaff/Flare. Bisa dikatakan bahwa ke 24 unit F-16 C/D ini akan menjalani program The Common Configuration Program (CCIP) yang hampir sama dengan yang dilakukan oleh US Air Force yang mengupgrade F-16 Block 40/42 mereka menjadi standard F-16 Block 50/52.


Sementara itu radar AN/APG-68 (V) yang menjadi radar pesawat ini juga akan di upgrade agar meningkat kemampuannya. Namun belum ada info detail apakah kemampuan radar AN/APG-68(V) setelah di upgrade ini akan mendekati kemampuan radar F-16 Block 52 atau tidak. Sebagaimana kita ketahui radar AN/APG-68(V) adalah radar standard F-16 Block 25, sedangkan F-16 Block 52 sudah menggunakan radar AN/APG-68(v)5 dan F-16 Block 52+ menggunakan radar AN/APG-68(v)9. Sebagai informasi, Thailand sebagai salah satu pengguna F-16 hibah dari Amerika sudah melakukan MLU dan memilih radar AN/APG-68(v)9 untuk armada F-16 mereka.

Falcon UP – SLIP untuk F-16 Block 25/32/40
Falcon UP – SLIP untuk F-16 Block 25/32/40


Sedangkan untuk airframe dan struktur pesawat, ke 24 unit F-16 C/D ini sudah dan sedang menjalani modifikasi struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap) sehingga umur rangka pesawat bisa lebih dari 10.000 jam terbang. Dari beberapa sumber yang saya baca, dapat dikatakan bahwa rata-rata jam terbang pesawat F-16 C/D sebelum di hibahkan ke Indonesia ini adalah sekitar 6.000 Jam terbang. Dengan adanya program upgrade struktur ini, maka pesawat F-16 Hibah ini akan memiliki sisa jam terbang diatas 4.000 jam terbang. Dengan pemakaian jam terbang rata-rata 200-300 jam terbang/tahun, maka pesawat F-16 C/D ini akan bisa digunakan TNI AU antara 12 sampai 24 tahun kedepannya. 


Dalam aspek persenjataan, pesawat tempur F-16 C/D TNI AU ini akan memiliki kemampuan untuk menggotong persenjataan seperti rudal air to air Aim-120 C dan Aim-9x, rudal air to ground AGM-65 Maverick, rudal AGM-84 Harpoon (anti Kapal), rudal AGM-88 Harm (anti radar) dan persenjataan lainnya seperti bom pintar JDAM, Laser Guided Bomb, MK81/82/83/84 serta caonnon internal. Selain itu, F-16 C/D TNI AU ini juga akan dilengkapi dengan system navigasi dan targeting pod yang mumpuni.

F-16 menembakkan rudal BVR AIM-120
F-16 menembakkan rudal BVR AIM-120, Source: military-today.com


Untuk persenjataannya sendiri, Indonesia sudah menganggarkan anggaran untuk membeli senjata bagi pesawat F-16 C/D ini nantinya. Tercatat Indonesia sudah membuat anggaran untuk membeli puluhan rudal Aim-120 C, Aim-9x, AGM-65 Maverick, JDAM, dan persenjataan standart lainnya. Namun belum ada kabar apakah Indonesia juga akan membeli rudal anti kapal AGM-84 Harphoon dan rudal anti radar AGM-88 Harm. Namun apapun itu, kehadiran 24 unit F-16 C/D dengan kemampuan BVR dan dilengkapi dengan rudal BVR yang mumpuni, akan membuat kemampuan pertahanan udara Indonesia meningkat secara significan, walaupun masih tertinggal dari beberapa Negara tetangga sepertiSingapura dan Australia.


Semoga proses latihan konversi untuk para calon isntruktur pilot F-16 C/D TNI AU ini serta proses pengirimannya ke Indonesia bisa berjalan dengan lancer tanpa kendala yang berarti. Dan semoga 24 unti F-16 C/D hibah ini akan menambah kekuatan udara Indonesia dan menjadi penjaga kedaulatan udara Indonesia yang disegani. Salam dari saya, AnalisisMiliter.com


Sumber Referensi :

http://tni-au.mil.id/berita/penerbang-f-16-cd-52id-tni-au-menjalani-latihan-terbang-di-tucson
http://defense-update.com/features/du-1-04/f-16-upgrades.htm
http://www.f-16.net/f-16-news-article892.html
http://www.globalsecurity.org/military/systems/aircraft/f-16-life.htm
http://www.taithailand.com/en/experience/f-16-falcon-up-falcon-star-and-mlu/
http://www.whitehouse.gov/the-press-office/2011/11/18/fact-sheet-excess-defense-article-eda-f-16-refurbishment

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner