Perusahaan truk terbesar Rusia, OJSC Kamaz masuk Indonesia dan memasarkan produk mereka di tanah air, dengan menggandeng PT Pindad dan Tehnika INA. Truk buatan Kamaz Rusia yang banyak digunakan untuk mengangkut alutsista akan dirakit di Indonesia.
Variasi dari truk Kamaz mencapai ratusan dan transportasi seperti truk Kamaz sedang diperlukan oleh industri strategis di Indonesia.
Presiden Direktur PT Tehnika INA, Panca Tazakka menyatakan, alasan membawa truk tersebut ke Tanah Air, karena truk produksi Kamaz merupakan alat transportasi terbaik di dunia.
“Hal itu sudah dibuktikan dengan memenangkan Rally Paris Dakkar sebanyak 10 kali. Bahkan, pada 2014, mereka berhasil meraih juara pertama. Truk jenis all wheel drive-nya merupakan salah satu truk terbaik di dunia,” ujarnya.
Pada tahun ini, Tehnika INA dan Kamaz akan membuat empat tipe, yakni dua tipe all wheel drive dan dua tipe lainnya prime mover, yakni tipe 6520 (6X4) -dump truck, tipe 6460 (6X4) -tractor head, tipe 4326 (4X4) -cargo/passenger, dan tipe 43118 (6X6) -cargo/passenger.
Tidak tertutup untuk membuat tipe lainnya. “Proses perakitan telah dimulai pada September 2013 untuk jenis 6X6 dan 4X4,” ujar Panca.
Truck ini juga bisa dibentuk menjadi bus wagon yang dapat menunjang transportasi perintis untuk di lokasi yang jalannya tidak terlalu bagus dan sulit dilewati.
Setelah ada kesepakatan dengan distributor, keempat jenis truk siap dipasarkan pada Mei 2014. “Sudah ada beberapa truk yang dikirim langsung dari St. Petersburg,” imbuh dia.
Perusahaan tambang yang berada di Indonesia timur dinilai sebagai salah satu pembeli potensial. Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk pembeli di kawasan Jawa, mengingat citra truk buatan Rusia di Indonesia cukup baik.
Sementara itu, Presiden Direktur OJSC Kamaz, Rafail V. Gafeev, siap memasarkan produknya ke Indonesia, karena melihat pangsa pasar yang besar yakni lebih dari 250 juta orang.
Di Rusia, ungkap Rafail, konsumen terbesar truk itu adalah Kementerian Pertahanan. Tetapi, dia menyebut varian truk Kamaz juga tersedia untuk kepentingan masyarakat sipil. (vivanews.com)
0 komentar:
Posting Komentar