Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2014
(1507)
-
▼
Juli
(105)
- F16 TNI AU melaksanakan agenda rutin tahunan penga...
- TNI Bertanggung Jawab Keamanan di Indonesia
- Rudal 'BUK' yang Dioperasikan dengan Ponsel Diduga...
- Komandan Lantamal III Jakarta Menyerahkan Jabatan ...
- Pasukan Khusus TNI Gelar Latihan Pengamanan Pilpres
- Koarmatim Intensifkan Operasi Pengamanan di Perbat...
- Israel Serang Rumah Sakit Gaza
- Meshal: Israel Gagal Raih Tujuannya !
- Militer Irak Bersihkan Baqubah dari Teroris ISIS
- Rusia: Perundingan Nuklir Iran Capai Kemajuan Sign...
- Iran Serukan Mesir Buka Gerbang Rafah
- RADEN, Rompi Antiradiasi Buatan Mahasiswa UGM
- PENGORBITAN SATELIT LAPAN A-2 TUNGGU KESIAPAN INDIA
- KAPAL PERANG BUATAN INDONESIA DILUNCURKAN SEPTEMBE...
- PT PAL BAKAL GANDENG GALANGAN KAPAL ASING
- PT PAL DAPAT ORDER KAPAL PERANG DARI ASING
- PT AIU PASOK KOMPONEN MERIAM OERLIKON SKYSHIELD UN...
- INVESTASI ICT MENDESAK UNTUK BANDARA SOETA
- KRI Bung Tomo Class Siap Bertolak Ke Indonesia
- Indonesia Mulai Produksi Kapal Selam 2015
- PT PAL Luncurkan Kapal Cepat Rudal Ketiga
- Penerbangan Uji Fungsi F-16 C/D Block 52ID Berhasil
- Aparat Intel Dituntut Tingkatkan Kemampuan Deteksi...
- Wajah Baru Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU
- Angkatan Laut AS uji coba truk amfibi raksasa
- KRI Jajaran Koarmabar Laksanakan SAR Kapal Yacht P...
- BANGSA INDONESIA BANGSA BESAR
- KUNJUNGAN KE GALANGAN PEMBUAT “BERLIN NAKROMA”
- MALAYSIA JADI MARKAS PENIPUAN CYBER DUNIA
- HACKER INDONESIA TUMBANGKAN SITUS ISRAEL SATU PER ...
- SERANGAN CYBER, EFEKTIF BIKIN JERA ISRAEL?
- MENRISTEK HARAPKAN PRESIDEN TERPILIH PERHATIKAN IPTEK
- F-16 C/D BLOCK 25 INDONESIA
- APRESIASI EROPA KEPADA MODEL KERJASAMA AIRBUS-INDO...
- 5 Alasan Dunia Sorot Pilpres Indonesia
- Memperhatikan Pulau-pulau Kecil Terluar untuk Keut...
- Bila Jokowi Menang, Berikut Kelemahan Konsep Tol Laut
- Menakar Visi Maritim Diplomasi Luar Negeri Indones...
- KSAL Respons Positif Konsep Jokowi tentang Indones...
- Kabupaten Bulukumba, Bumi tempat Ahli Pembuat Pera...
- Panglima TNI: Bersama Rakyat TNI Kuat, Bersama Mah...
- Kolinlamil Siagakan Lima KRI Amankan Pulau-pulau T...
- Persiapkan Armada, Dirlala Kemenhub Gelar Rakor Pe...
- Hadapi MEA 2015, KKP Bentuk Tim Pokja
- Tim Pokja Bentukan KKP Susun Roadmap dan Buku Pand...
- Dampingi Masyarakat Hadapi MEA 2015, KKP Segera Di...
- Penerbang F-16 C/D 52ID TNI AU Menjalani Latihan T...
- Perancis Siap ToT Kapal Selam Untuk Indonesia
- Digandeng Rheinmetall, Pindad Bangun Pabrik Amunis...
- Super Drone : UAV TNI AD Karya Univeristas Surya
- Kapal Hidro Oseanografi Pesanan TNI AL Dijadwalkan...
- Posisi Indonesia dalam Konflik Laut Cina Selatan
- Lima Tahun ke Depan, BPPT Menargetkan Membuat Pesa...
- 52 Tank Leopard Siap Dikirim ke Indonesia
- Belasan Teroris Takfiri Tewas dalam Operasi Milite...
- Jet-jet Tempur Israel Gempur Gaza
- Penyusunan Teks Kesepakatan Nuklir Komprehensif Di...
- "Anasir-anasir" Militer Yaman Gempur Posisi Al-Houthi
- Selama Pilpres, TNI Perketat Penjagaan Perbatasan ...
- Ratu Elizabeth jadi Nama Kapal Perang Inggris
- Lipat Gandakan Pengamanan Jalur Gaza
- Renegosiasi Kontrak Tambang Pacu Ekspor
- Pertamina-PGN Berminat Bangun Terminal LNG Darat
- Tiongkok Tegaskan Natuna Tetap Milik Indonesia
- Connie: Indonesia Miliki Hak Klaim Kutub Selatan S...
- Pelra Butuh Keringanan Minimal Jangka Waktu Gunaka...
- Mahfudz Siddiq: Pertahanan Laut Menjadi Prioritas ...
- Komisi I Dukung Rencana TNI Buka Komando Gabungan
- RI Belum Menjadi Negara Maritim
- PT PAL Rampungkan Pembangunan Kapal Cepat Rudal
- Meski Bisa Bikin Pesawat dan Kapal Tempur, BUMN Ta...
- Janji Panglima TNI ke SBY: Kawal Proses Alih Kekua...
- SEMPAT 'BERDARAH-DARAH', BUMN INI KINI EKSPOR KAPA...
- EKSPOR SENJATA RI KETAT, AGAR TAK JATUH KE TANGAN ...
- MIMPI BUMN DHUAFA KUASAI PASAR NUKLIR KESEHATAN DUNIA
- KAPAL ANGKUT TANK LEOPARD PRODUKSI DALAM NEGERI
- Rheinmetall L/44 120mm: Senjata Pamungkas MBT Leop...
- [Polling] MH-60R Seahawk RAN: Lawan Tanding Terber...
- JASGU Korps Marinir: Rantis Amfibi Made in Indonesia
- 3 Unit F-16 C/D Setara Block 52 Akan Tiba di Indon...
- Debat Calon Presiden Indonesia : Politik Internasi...
- Cope Taufan 2014 : F-22 dan F-15 Amerika Vs Su-30 ...
- Menanti F-16 ‘Setara’ Block 52 di Skuadron 16 Peka...
- Mig-29 Fulcrum Malaysia Akan Pensiun di 2015?
- Australia’s Maritime Identification System Ancam K...
- Dorong Positioning Indonesia di Kawasan, Perwira T...
- Kemenhan Pastikan Seluruh Kepulauan Terluar akan M...
- Indonesia Persiapkan Diri Hadapi RisikoTerburuk Se...
- Komisi I: Penting Kerja Sama ASEAN-Tiongkok di Lau...
- Connie: Indonesia Butuh 755 Kapal Perang, 4 Buah K...
- Bekerja Sama dengan Kemenhub, Kolinlamil Sediakan ...
- Bonus Demografi 2010-2030, Peluang Indonesia Menja...
- HUT ke-53, Kolinlamil Anugerahi KRI Teluk Parigi-5...
- Mendesain Kapal Kini Lebih Mudah dan Murah dengan ...
- HUT Ke-53, Kolinlamil Siap Mewujudkan World Class ...
- Puncak Latgab TNI 2014, Seluruh Kekuatan Dikerahkan
- PAL: Realisasi Kapal Perang Filipina Tunggu Desain
- Gladi Bersih Latgab 2014
- Analisis : Latgab Pre Emptive Strike
- Peluang China Peroleh Su-35 Rusia Kian Terbuka
-
▼
Juli
(105)
Sabtu, 19 Juli 2014
PENGORBITAN SATELIT LAPAN A-2 TUNGGU KESIAPAN INDIA
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengorbitan satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) A-2 masih menunggu kesiapan dari Indian Space Research Organization dari India selaku mitra kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional untuk jadwal peluncuran.
"Penundaan peluncuran satelit kini sudah masuk tahun ketiga, karena seharusnya tahun 2012 satelit A-2 ini sudah mengorbit ," kata Kepala Pusat Teknologi Satelit Lapan Suhermanto saat dihubungi di Jakarta, Kamis (17/7).
Ia menjelaskan penundaan peluncuran satelit yang pembuatannya di Indonesia tersebut karena India belum menyelesaikan pembangunan satelit Astrosat yang merupakan muatan utama dari Roket PSLV-C23 milik India.
Suhermanto juga mengatakan rencana peluncuran satelit yang menghabiskan dana sekitar Rp40 miliar itu harus menunggu Indian Space Research Organization (ISRO) melakukan penyempurnaan satelitnya.
"Kita masih menunggu ISRO menyempurnakan Astrostat karena Satelit A-2 kita akan menumpang di situ," katanya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pindah rekanan ke negara lain, Suhermanto mengatakan kecil kemungkinannya untuk pindah rekanan karena selain menghargai kontrak kerja sama, ISRO dipandang sebagai rekan yang pas.
"Selain terikat kontrak, biaya yang dibutuhkan juga besar dan waktu yang diperlukan lebih banyak. Selain itu rencana Aerostat yang akan mengorbit secara ekuatorial juga jadi pertimbangan sendiri," katanya.
Selain itu, hal lainnya yang jadi pertimbangan karena keinginan dari Lapan adalah untuk meluncurkan satelit di orbit ekuator yang memungkinkan A2 melintas sebanyak 14 kali.
Ditemui di tempat berbeda, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Jasyanto mengatakan ada kemungkinan satelit A-2 bisa mengorbit di pertengahan 2015 ini.
"Kabar terakhir dari ISRO peluncuran telah dijadwalkan di pertengahan 2015 ini bulan Juni dan Juli," kata Jasyanto.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran
0 komentar:
Posting Komentar