Latihan bersama antara Angkatan Udara Amerika (USAF) dan Malaysia (TUDM) dengan sandi ‘Cope Taufan 2014’ yang melibatkan deretan pesawat tempur kelas wahid, berlangsung dari 6-20 Juni 2014 ini dengan lokasi Butterworth - Penang dan Kuantan, Malaysia. Tercatat untuk pesawat Fighter Amerika mengirimkan F-22 yang merupakan pesawat tempur dengan teknologi ‘siluman’ dan disebut sebagai pesawat tempur terbaik saat ini. Selain F-22, USAF juga mengutus F-15 yang juga bisa disebut masuk kedalam jajaran pesawat tempur terbaik saat ini. Dilain pihak, Malaysia sendiri juga mengikutsertakan alutsista terbaik mereka dalam latihan ini, yaitu Su-30 MKM, F/A-18 D Hornet, Mig-29 N Fulcrum dan Hawk-108/208. Selain pesawat Fighter, Amerika juga mengirimkan pesawat angkut C-17 dan C-130H.
Yang paling menarik dari latihan Cope Taufan 2014 ini adalah pertemuan antara F-22 dan F-15 Amerika yang berhadapan dengan Su-30 MKM Malaysia. Kita tau sendiri bahwa F-22 dan F-15 adalah pesawat tempur andalan Amerika saat ini. Sedangkan Su-30 MKM andalan Malaysia adalah salah satu varian Flanker terbaik saat ini yang relative setara dengan Su-30 MKI India dan Su-30 MKA Algeria serta Su-30 SM Rusia. Hal ini semakin menarik ketika kita analisa lebih dalam lagi dimana F-15 dan F-22 adalah mewakili technology barat (NATO) dan Su-30 MKM mewakili teknologi timur (Rusia). Menjadi sangat menarik karena sangat jarang sekali pesawat tempur terbaik dari ‘barat’ akan bertarung dalam satu arena dengan pesawat terbaik dari ‘timur’. F-15 Amerika sebelumnya juga pernah berlatih melawan Su-30 MKI India, namun ketika itu F-22 tidak dilibatkan.
F-22 dan F-15C Amerika terbang bersama Su-30 MKM, Mig-29N, F/A-18 Hornet dan Hawk-108 Malaysia dalam Cope Taufan 2014, diatas kota Penang – Malaysia, 18 Juli 2014. Credit to Tech. Sgt. Jason Robertson, US Air Force
Pesawat tempur yang diturunkan oleh Amerika Serikat dalam latihan Copa Taufan 2014 ini adalah sebagai berikut :
1. 6 unit F-22 A yang diambil dari Fighter Skuadron 19 dan Fighter Skuadron 199, keduanya dari Wing Fighter 154 yang bermarkas di Joint Base Pearl Harbor-Hickman, Hawaii.
2. F-15 C dari Fighter Skuadron 131, Wing Fighter 104, Massachussetts. Namun jumlah unitnya saya belum menemukan informasi pastinya.
3. Pesawat Transport C-130 dari Airlift Skuadron 36, Alirlift Wing 374 yang bermarkas Yokota Air Base, Jepang.
4. Pesawat Transport C-17 Globemasters dari Airlift Skuadron 517, Airlift Wing 3 dengan Markas Joint Base Elmendrof-Richardson, Alaska dan dari Airlift Skuadron 535 dan 204 yang bermarkas di Joint Base Pearl Harbor-Hickman, Hawaii.
Malaysia sebagai tuan rumah juga akan menurunkan alutsistanya yaitu :
1. Su-30 MKM dari Skuadron 11, Gong Kedak
2. Mig-29N dari Skuadron 17, Kuantan.
3. F/A-18 Hornet dari Skuadron 18, Butterworth – Penang.
4. Hawk-108/208 dari Skuadron 6 dan 15.
5. Pesawat Angkut C-130 dari Skuadron 20.
Latihan bersama dengan sandi Cope Taufan 2014 ini sendiri dibagi dalam beberapa skope latihan yaitu untuk latihan pesawat tempur (Fighter) akan dipusatkan dari Pangkalan Udara Butterworth – Penang. Sedangkan untuk pesawat transport (airlift) akan dipusatkan di Pangkalan Udara Subang dan Kuantan.
Cope Taufan 2014 : Kesempatan Langka bagi Malaysia dan Amerika
Seperti yang saya sebagai admin AnalisisMiliter.com sudah sebutkan di awal tadi bahwa ini adalah pertama kalinya F-22 terlibat dalam latihan di Asia Tenggara. Dan ini juga pertama kalinya F-22 dan F-15 Amerika menghadapi Su-30 MKM Malaysia. Selama ini, Amerika lebih sering berlatih dengan Negara Negara sekutunya yang mayoritas mengoperasikan pesawat ‘barat’. Sebut saja latihan Angkatan Udara Amerika dengan Korea Selatan, Jepang, Singapur dan Negara sekutu mereka lainnya. Praktis pesawat tempur Amerika hanya akan menghadapi pesawat tempur yang sama sama berasal dari pesawat tempur ‘barat’ alias teknologi NATO.
Memang benar, Amerika juga sudah beberapa kali berlatih dengan Negara yang menggunakan pesawat tempur dari Rusia. Sebut saja latihan dengan India yang melibatkan F-15 Amerika dan Su-30 MKI India beberapa tahun yang lalu. Selain itu di tahun 2012 lalu, Amerika juga ikut terlibat mengirimkan F/A-18 Hornet untuk berlatih dengan Su-27 SKM/Su-30 MK2 Indonesia dan pesawat tempur beberapa Negara lain dalam latihan dengan sandi Pitch Black 2012 di Australia.
F-22 dan F-15C Amerika terbang bersama Su-30 MKM, Mig-29N, F/A-18 Hornet dan Hawk-108 Malaysia dalam Cope Taufan 2014, diatas kota Penang – Malaysia, 18 Juli 2014. Credit to Tech. Sgt. Jason Robertson, US Air Force
Namun terlibatnya F-22A Raptor untuk berlatih dengan Su-30MKM merupakan sebuah kesempatan yang sangat jarang sekali terjadi. Kita ketahui sendiri bahwa Su-30 MKM merupakan salah satu varian eksport Su-30 buatan Rusia yang terbaik saat ini. Varian Su-30MKM ini dikabarkan memiliki teknologi yang relative sama dengan Su-30 SM yang dioperasikan angkatan udara Rusia. Su-30 MKM Malaysia sudah menggunakan radar N-011 M Bars yang lebih baik dari radar N-001 VEP yang digunakan di Su-30 MK2/MKV/MKK yang dioperasikan Indonesia, Vietnam dan China. Su-30 MKM juga sudah menggunakan mesin varian AL-31F dengan Thrusting Vector yang membuat pesawat ini semakin lincah bermanufer. Selain itu, Su-30 MKM Malaysia juga memiliki perangkat jamming Knirty yang membuat pesawat ini tidak hanya garang dalam Dogfight, Perang BVR, namun juga dalam perang elektronika.
Sayangnya sampai saat ini belum ada informasi yang menjelaskan bagaimana scenario dalam latihan antara F-22A Amerika dan Su-30 MKM ini. Apakah hanya scenario Dogfight, BVR, apakah 1 Vs 1, 1 Vs Many, atau Many vs Many. Juga belum ada informasi jelas, apakah Su-30 MKM akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya seperti mengaktifkan radar N-011 M Bars dan OLS-30 dalam mendeteksi F-22A dalam scenario BVR. Juga belum ada informasi apakah Su-30MKM akan menggunakan prangkat Jammer Knirty dalam melakukan perang elektronika menghadapi pesawat ‘siluman’ F-22 ini.
Jika semua kemampuan Su-30MKM tersebut digunakan, maka akan menjadi satu tantangan dan ujian yang sangat berharga bagi F-22A milik Amerika. Sedikit banyak mereka akan bisa mengetahui kemapuan dari radar N-011M bars, IRST OLS-30 dan Jammer Knirty ini. Pengalaman ini tentunya akan sangat berharga bagi Amerika karena kemampuan yang relative sama juga ada pada Su-30 SM milik Angkatan Udara Rusia yang merupakan ‘rival’ abadi Amerika.
Bagi angkatan udara Malaysia (TUDM) sendiripun, kesempatan untuk melawan F-22A dan F-15C Amerika juga merupakan sebuah kesempatan yang sangat langka. Tentunya Malaysia juga akan berusaha untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Su-30 MKM dan fighter lainnya dalam menghadapi pesawat-pesawat terbaik Amerika tersebut. TUDM tentunya juga akan memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan pilot dan kru TUDM dan juga sebagai masukan untuk perbaikan angkatan udara Malaysia di masa datang.
F-22 dan F-15C Amerika terbang bersama Su-30 MKM, Mig-29N, F/A-18 Hornet dan Hawk-108 Malaysia dalam Cope Taufan 2014, diatas kota Penang – Malaysia, 18 Juli 2014. Credit to Tech. Sgt. Jason Robertson, US Air Force
Intinya adalah kedua Negara akan sama sama memperoleh keutungan dalam latihan Cope Taufan 2014 ini. Selain keuntungan bagi Angkatan Udara masing-masing, secara geopolitik dan geostrategic, latihan Cope Taufan 2014 ini juga sangat berarti bagi Malaysia dan Amerika yang sedikit banyak dipusingkan dengan memanasnya konflik dalam masalah klaim tumpang tindih di Laut China Selatan. Latihan ini juga sedikit banyak juga berarti bagi Amerika yang sedang memanas hubungannya dengan Rusia karena adanya konflik di Ukraina.
Cope Taufan 2014 dan Konflik Laut China Selatan
Dalam kaitan dengan memanasnya konflik di Laut China Selatan, latihan Cope Taufan 2014 yang melibatkan pesawat tempur terbaik dari Amerika dan Malaysia ini juga akan memberikan pesan politik kepada China bahwa Malaysia sebagai salah satu ‘lawan’ mereka, juga memiliki hubungan yang erat dengan Amerika yang punya pengaruh besar di regional. Hal ini secara geopolitik sedikit banyak akan menguntungkan bagi Malaysia dan Amerika. Kita ketahui bersama bahwa Amerika sendiri sudah mulai gerah dengan tindakan provokatif China dalam masalah konflik Laut China Selatan.
Kesempatan F-22 A dan F-15C Amerika dalam menghadapi Su-30 MKM Malaysia, sedikit banyak juga akan memberikan gambaran bagi Amerika tentang kemampuan Su-30 MKK dan J-11 varian milik China. Sebagaimana kita ketahui bahwa China yang juga mengoperasikan ratusan Su-30 MKK dan J-11 varian (varian local Flanker).
Selain itu, Amerika sejak beberapa tahun lalu sudah mengumumkan bahwa mereka akan memprioritaskan peningkatan kekuatan dan kehadiran militer Amerika di Asia Pasific lebih dari pada di Timur Tengah. Latihan Cope Taufan 2014 ini sepertinya juga merupakan sebuah pembenaran dari pengumuman tersebut, selain penempatan ribuan marinir dan pangkalan militer di Darwin Australia, pangkalan militer di Jepang, Korea Selatan dan juga tawaran pembukaan kembali pangkalan militer Amerika di Filipina. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa ada keseriusan bagi Amerika untuk menanamkan kembali pengaruhnya di Asia Fasifik dan meredam peningkatan pengaruh modernisasi militer China di kawasan Asia Pasifik.
Cope Taufan 2014 dan Konflik Ukraina
Cope Taufan 2014 ini juga semakin menarik untuk dibahas ditengah menghangatnya konflik di Ukraina. Konflik di Ukraina yang mempertemukan dua kekuatan militer utama di dunia yaitu NATO (Amerika tergabung didalamnya) dan Rusia dalam satu konflik yang bisa saja menimbulkan adanya konflik bersenjata antara NATO dan Rusia. Walaupun peluang adanya konflik senjata secara terbuka antara NATO dan Rusia cukup kecil, namun tidak tertutup kemungkinan hal ini benar benar terjadi.
Negara-negara NATO sendiri sejak beberapa bulan lalu sudah mulai mengirimkan alutsista-alutsista terbaik mereka kenegara-negara NATO yang berbatasan dengan Rusia. Bahkan Amerika juga sudah mengirimkan setidaknya 6 unit F-15 dan 12 unit F-16 ke Rumania dan Polandia yang berbatasan dengan Rusia. Inggris juga mengirimkan 4 unit EF Thypoon ke Lithuania dan Prancis mengirimkan 4 unit Rafale ke Polandia.
Menariknya adalah kesemua pesawat tempur NATO tersebut, jika konflik terbuka benar benar terjadi, akan menghadapi pesawat tempur Rusia yang relative memiliki kesamaan dengan Su-30 MKM dan Mig-29 yang dihadapi oleh F-22A dan F-15 C Amerika dalam latihan Cope Taufan 2014 ini. Memang benar bahwa latihan Cope Taufan 2014 ini hanya kebetulan saja waktunya bersamaan dengan memanasnya konflik di Ukraina. Hal ini karena rencana latihan ini sudah ada sejak tahun 2013 yang lalu. Namun walaupun hanya sebuah kebetulan belaka, latihan F-22A dan F-15C menghadapi Su-30 MKM dan Mig-29N Malaysia menjadi menarik karena sedikit banyak akan memberikan pengalaman bagi Amerika jika harus berhadapan dengan armada Flanker dan Fulcrum milik Angkatan Udara Rusia.
Akankah Hasil Latihan Cope Taufan 2014 di buka ke Public?
Sebagaimana latihan-latihan militer kelas dunia lainnya, latihan Cope Taufan 2014 ini menarik minat banyak orang untuk mengetahui hasil latihannya. Namun sering sekali hasil latihan antar Negara seperti ini tidak dirilis ke public. Dan sepertinya, besar kemungkinan hasil pertempuran dalam latihan Cope Taufan 2014 ini pun tidak akan di rilis ke public.
Namun apapun itu, tampaknya saya harus mengucapkan selamat kepada Angkatan Udara Malaysia (TUDM) dan warga Malaysia atas latihan Cope Taufan 2014 yang sedang berjalan ini. Dan semoga latihan ini memberikan pengaruh positif bagi TUDM dan memberikan dampak politis positif bagi Malaysia terutama dalam masalah konflik laut China Selatan.
Dan terakhir, semoga suatu saat Indonesia juga mempunyai kesempatan yang sama dilain kesempatan untuk berlatih dengan F-22A Amerika. Sekian dari saya, semoga tulisan saya ini bermanfaat. Salam dari AnalisisMiliter.com
Sumber: AnalisisMiliter.com
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2014
(1507)
-
▼
Juli
(105)
- F16 TNI AU melaksanakan agenda rutin tahunan penga...
- TNI Bertanggung Jawab Keamanan di Indonesia
- Rudal 'BUK' yang Dioperasikan dengan Ponsel Diduga...
- Komandan Lantamal III Jakarta Menyerahkan Jabatan ...
- Pasukan Khusus TNI Gelar Latihan Pengamanan Pilpres
- Koarmatim Intensifkan Operasi Pengamanan di Perbat...
- Israel Serang Rumah Sakit Gaza
- Meshal: Israel Gagal Raih Tujuannya !
- Militer Irak Bersihkan Baqubah dari Teroris ISIS
- Rusia: Perundingan Nuklir Iran Capai Kemajuan Sign...
- Iran Serukan Mesir Buka Gerbang Rafah
- RADEN, Rompi Antiradiasi Buatan Mahasiswa UGM
- PENGORBITAN SATELIT LAPAN A-2 TUNGGU KESIAPAN INDIA
- KAPAL PERANG BUATAN INDONESIA DILUNCURKAN SEPTEMBE...
- PT PAL BAKAL GANDENG GALANGAN KAPAL ASING
- PT PAL DAPAT ORDER KAPAL PERANG DARI ASING
- PT AIU PASOK KOMPONEN MERIAM OERLIKON SKYSHIELD UN...
- INVESTASI ICT MENDESAK UNTUK BANDARA SOETA
- KRI Bung Tomo Class Siap Bertolak Ke Indonesia
- Indonesia Mulai Produksi Kapal Selam 2015
- PT PAL Luncurkan Kapal Cepat Rudal Ketiga
- Penerbangan Uji Fungsi F-16 C/D Block 52ID Berhasil
- Aparat Intel Dituntut Tingkatkan Kemampuan Deteksi...
- Wajah Baru Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU
- Angkatan Laut AS uji coba truk amfibi raksasa
- KRI Jajaran Koarmabar Laksanakan SAR Kapal Yacht P...
- BANGSA INDONESIA BANGSA BESAR
- KUNJUNGAN KE GALANGAN PEMBUAT “BERLIN NAKROMA”
- MALAYSIA JADI MARKAS PENIPUAN CYBER DUNIA
- HACKER INDONESIA TUMBANGKAN SITUS ISRAEL SATU PER ...
- SERANGAN CYBER, EFEKTIF BIKIN JERA ISRAEL?
- MENRISTEK HARAPKAN PRESIDEN TERPILIH PERHATIKAN IPTEK
- F-16 C/D BLOCK 25 INDONESIA
- APRESIASI EROPA KEPADA MODEL KERJASAMA AIRBUS-INDO...
- 5 Alasan Dunia Sorot Pilpres Indonesia
- Memperhatikan Pulau-pulau Kecil Terluar untuk Keut...
- Bila Jokowi Menang, Berikut Kelemahan Konsep Tol Laut
- Menakar Visi Maritim Diplomasi Luar Negeri Indones...
- KSAL Respons Positif Konsep Jokowi tentang Indones...
- Kabupaten Bulukumba, Bumi tempat Ahli Pembuat Pera...
- Panglima TNI: Bersama Rakyat TNI Kuat, Bersama Mah...
- Kolinlamil Siagakan Lima KRI Amankan Pulau-pulau T...
- Persiapkan Armada, Dirlala Kemenhub Gelar Rakor Pe...
- Hadapi MEA 2015, KKP Bentuk Tim Pokja
- Tim Pokja Bentukan KKP Susun Roadmap dan Buku Pand...
- Dampingi Masyarakat Hadapi MEA 2015, KKP Segera Di...
- Penerbang F-16 C/D 52ID TNI AU Menjalani Latihan T...
- Perancis Siap ToT Kapal Selam Untuk Indonesia
- Digandeng Rheinmetall, Pindad Bangun Pabrik Amunis...
- Super Drone : UAV TNI AD Karya Univeristas Surya
- Kapal Hidro Oseanografi Pesanan TNI AL Dijadwalkan...
- Posisi Indonesia dalam Konflik Laut Cina Selatan
- Lima Tahun ke Depan, BPPT Menargetkan Membuat Pesa...
- 52 Tank Leopard Siap Dikirim ke Indonesia
- Belasan Teroris Takfiri Tewas dalam Operasi Milite...
- Jet-jet Tempur Israel Gempur Gaza
- Penyusunan Teks Kesepakatan Nuklir Komprehensif Di...
- "Anasir-anasir" Militer Yaman Gempur Posisi Al-Houthi
- Selama Pilpres, TNI Perketat Penjagaan Perbatasan ...
- Ratu Elizabeth jadi Nama Kapal Perang Inggris
- Lipat Gandakan Pengamanan Jalur Gaza
- Renegosiasi Kontrak Tambang Pacu Ekspor
- Pertamina-PGN Berminat Bangun Terminal LNG Darat
- Tiongkok Tegaskan Natuna Tetap Milik Indonesia
- Connie: Indonesia Miliki Hak Klaim Kutub Selatan S...
- Pelra Butuh Keringanan Minimal Jangka Waktu Gunaka...
- Mahfudz Siddiq: Pertahanan Laut Menjadi Prioritas ...
- Komisi I Dukung Rencana TNI Buka Komando Gabungan
- RI Belum Menjadi Negara Maritim
- PT PAL Rampungkan Pembangunan Kapal Cepat Rudal
- Meski Bisa Bikin Pesawat dan Kapal Tempur, BUMN Ta...
- Janji Panglima TNI ke SBY: Kawal Proses Alih Kekua...
- SEMPAT 'BERDARAH-DARAH', BUMN INI KINI EKSPOR KAPA...
- EKSPOR SENJATA RI KETAT, AGAR TAK JATUH KE TANGAN ...
- MIMPI BUMN DHUAFA KUASAI PASAR NUKLIR KESEHATAN DUNIA
- KAPAL ANGKUT TANK LEOPARD PRODUKSI DALAM NEGERI
- Rheinmetall L/44 120mm: Senjata Pamungkas MBT Leop...
- [Polling] MH-60R Seahawk RAN: Lawan Tanding Terber...
- JASGU Korps Marinir: Rantis Amfibi Made in Indonesia
- 3 Unit F-16 C/D Setara Block 52 Akan Tiba di Indon...
- Debat Calon Presiden Indonesia : Politik Internasi...
- Cope Taufan 2014 : F-22 dan F-15 Amerika Vs Su-30 ...
- Menanti F-16 ‘Setara’ Block 52 di Skuadron 16 Peka...
- Mig-29 Fulcrum Malaysia Akan Pensiun di 2015?
- Australia’s Maritime Identification System Ancam K...
- Dorong Positioning Indonesia di Kawasan, Perwira T...
- Kemenhan Pastikan Seluruh Kepulauan Terluar akan M...
- Indonesia Persiapkan Diri Hadapi RisikoTerburuk Se...
- Komisi I: Penting Kerja Sama ASEAN-Tiongkok di Lau...
- Connie: Indonesia Butuh 755 Kapal Perang, 4 Buah K...
- Bekerja Sama dengan Kemenhub, Kolinlamil Sediakan ...
- Bonus Demografi 2010-2030, Peluang Indonesia Menja...
- HUT ke-53, Kolinlamil Anugerahi KRI Teluk Parigi-5...
- Mendesain Kapal Kini Lebih Mudah dan Murah dengan ...
- HUT Ke-53, Kolinlamil Siap Mewujudkan World Class ...
- Puncak Latgab TNI 2014, Seluruh Kekuatan Dikerahkan
- PAL: Realisasi Kapal Perang Filipina Tunggu Desain
- Gladi Bersih Latgab 2014
- Analisis : Latgab Pre Emptive Strike
- Peluang China Peroleh Su-35 Rusia Kian Terbuka
-
▼
Juli
(105)
Rabu, 02 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran
0 komentar:
Posting Komentar