Kapal Hidro Oseanografi OCEA OSV190 SC WB mempunyai panjang total 60,10 m (image : Gican)
Indonesia Beli 2 Kapal Survei Canggih TNI AL US$ 100 Juta
Les Sables d'Olonne - Survei dan pemetaan laut menjadi faktor penting bagi pertahanan Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) membeli dua kapal survei canggih dan berteknologi tinggi dari Prancis. Kedua kapal ini dibeli dengan harga US$ 100 juta.
Kedua kapal ini tengah dikerjakan oleh OCEA S.A. di galangan kapal pelabuhan di Les Sables d'Olonne, sekitar 620 KM dari Paris. Kesepakatan pembelian dua kapal BHO (bantu hidro dan oseanografi) sudah diteken pada Oktober 2013 lalu dan merupakan tindak lanjut atas hubungan kerja sama pemerintah Indonesia dan Prancis.
"Dulu, sebetulnya yang ikut tender juga Korea Selatan. Tapi, setelah dikaji mendalam, termasuk alat-alat dan teknologi yang digunakan, akhirnya diputuskan memesan kapal dari Prancis," kata Kepala Badan Perencanaan Pertahanan (Kabaranahan) Laksda TNI Rachmad Lubis di sela-sela memantau proses pembuatan kapal di Les Sables d'Olonne, Kamis (26/6/2014).
Kapal ini akan dilengkapi dengan peralatan canggih di bidang oseanografi. Misalnya, kapal ini akan memiliki teknologi untuk memetakan bawah laut hingga kedalaman 6.000 meter. Juga dilengkapi dengan teknologi multi bim yang bisa mencatat gelombang dan frekuensi bawah laut dengan tepat.
"Jadi nanti kapal ini selain bisa digunakan untuk pemetaan laut dan survei, juga bisa mendeteksi benda-benda di laut, seperti dalam pencarian pesawat yang jatuh, dan lain-lain. Kapal ini nanti juga bisa mendeteksi kapal selam musuh yang sedang sembunyi di bawah laut," kata Dan Satgas BHO, Kolonel Budi.
Fungsi utama dari kapal ini adalah untuk pemetaan dan survei di wilayah perairan Indonesia. Data-data ini sangat penting bila Indonesia mengalami hal terburuk seperti perang. Begitu ada perang, TNI sudah memiliki data-data dari survei dan pemetaan ini, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat terkait pertahanan.
Saat ini data pemetaan laut Indonesia sudah tidak diupdate berpuluh-puluh tahun, terutama di perairan kawasan timur. Dengan adanya dua kapal survei canggih ini, Indonesia akan bisa memperbarui data-data pemetaan bawah laut di semua perairan Indonesia. Karena kapal survei, maka di kapal ini juga dilengkapi laboratorium-laboratorium yang canggih.
Sementara Kepala Pusat Pengadaan (Kapusada) Kemhan Marsma Asep S mengatakan desain kapal survei ini diputuskan melalui koordinasi yang mendalam antara Indonesia dengan OCEA. "Desain mengalami penyempurnaan-penyempurnaan. OCEA mengusulkan desain awal, kemudian Indonesia mengoreksi sesuai yang diinginkan kita," kata Asep.
Kapal pertama akan selesai dibuat pada akhir September 2014. Setelah melalui serangkaian administratif, pemberian nama, dan upacara serah terima, kapal ini diperkirakan akan tiba di Indonesia pada awal Januari 2015. Sedangkan kapal kedua, direncanakan selesai dibuat pada Agustus 2015 dan akan tiba di Indonesia bulan September 2015. (Detik)
Kapal Survei TNI AL Dilengkapi Senjata Kaliber 12,7 mm dan 20 mm
Les Sables d\'Olonne - Beberapa bulan lagi TNI AL memiliki kapal survei modern yang canggih dan keren berteknologi tinggi. Kapal yang tengah dibuat di Prancis ini dilengkapi peralatan survei terbaru dan juga senjata kaliber 12,7 mm dan 20 mm. Senjata ini digunakan untuk pertahanan diri.
Senjata kaliber 12,7 mm terdiri dari dua pucuk, akan dipasang di anjungan samping kanan dan kiri. Sedangkan senjata kaliber 20 mm akan dipasang di anjungan bagian depan.
"Senjata ini tidak besar, karena hanya sebagai self defence," kata Dan Satgas BHO (Bantu Hidro dan Oceanografi) Kolonel Budi Purwanto di sela-sela meninjau pembuatan kapal survei untuk TNI AL di galangan kapal pelabuhan Les Sables d'Olonne, Kamis (26/6/2014).
Kapal ini akan dilengkapi juga dengan laboratorium yang berteknologi modern. Kapal juga dilengkapi dengan ruang-ruang tidur tamtama, bintara, dan perwira yang cukup nyaman, karena untuk pemetaan dan survei, personel akan berada di tengah laut hingga berhari-hari. Begitu juga ada ruang makan dan ruang pertemuan yang baik.
Kapal ini akan diawaki sekitar 41 personel, termasuk peneliti dari TNI AL. Rencananya pada bulan Juli nanti, 41 personel ini akan berangkat menuju Prancis untuk melakukan training dan pengenalan kapal. Mereka nanti yang akan membawa kapal survei pertama ke Indonesia di akhir 2014. Diperkirakan butuh waktu 5 minggu untuk membawa kapal berbobot 500 ton dari Paris hingga tiba di Indonesia.
Kelebihan kapal ini adalah bodi kapal terbuat dari alumunium dan baja, sehingga tidak cepat berkarat. Kapal dengan panjang 60 meter dan lebar 11 meter ini juga akhirnya memiliki berat yang lebih ringan, hanya 500 ton. Padahal, kapal-kapal dengan ukuran yang sama bisa mencapai 1.500 ton.
Lantas, apakah kapal ini akan mudah tergoyang oleh ombak karena berbobot ringan? Ternyata tidak. Saat ini telah ada teknologi baru menggunakan dynamic tank yang bisa membuat kapal lebih stabil dari goncangan ombak, meski hanya 2,5 meter bagian bawah kapal yang masuk ke dalam air laut. "Dengan bobot 500 ton, penggunaan BBM juga pasti akan lebih efisien," kata salah seorang perwira Satgas BHO.
Saat ini 6 perwira dari Dinas Hidros (Hidro dan Oseanografi) TNI AL terus memantau pembuatan kapal survei ini. Indonesia memesan dua kapal survei dengan biaya US$ 100 juta. Kapal pertama akan selesai bulan September 2014 dan akan tiba di Indonesia awal Januari 2015. Kapal kedua akan selesai bulan Agustus 2015 dan akan tiba di Indonesia pada September 2015.
Fungsi utama kapal ini adalah untuk pemetaan dan survei di wilayah perairan Indonesia. Data-data ini sangat penting bila Indonesia mengalami hal terburuk seperti perang. Begitu ada perang, TNI sudah memiliki data-data dari survei dan pemetaan ini, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat terkait pertahanan.
Kapal ini juga bisa dengan cepat mendeteksi benda-benda asing dan mencurigakan di bawah laut, seperti bangkai pesawat yang jatuh atau kapal selam musuh. Kapal ini dilengkapi dengan alat-alat pemetaan tiga dimensi dan bisa menjangkau pemantauan hingga kedalaman 6.000 meter.
(Detik)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2014
(1507)
-
▼
Juli
(105)
- F16 TNI AU melaksanakan agenda rutin tahunan penga...
- TNI Bertanggung Jawab Keamanan di Indonesia
- Rudal 'BUK' yang Dioperasikan dengan Ponsel Diduga...
- Komandan Lantamal III Jakarta Menyerahkan Jabatan ...
- Pasukan Khusus TNI Gelar Latihan Pengamanan Pilpres
- Koarmatim Intensifkan Operasi Pengamanan di Perbat...
- Israel Serang Rumah Sakit Gaza
- Meshal: Israel Gagal Raih Tujuannya !
- Militer Irak Bersihkan Baqubah dari Teroris ISIS
- Rusia: Perundingan Nuklir Iran Capai Kemajuan Sign...
- Iran Serukan Mesir Buka Gerbang Rafah
- RADEN, Rompi Antiradiasi Buatan Mahasiswa UGM
- PENGORBITAN SATELIT LAPAN A-2 TUNGGU KESIAPAN INDIA
- KAPAL PERANG BUATAN INDONESIA DILUNCURKAN SEPTEMBE...
- PT PAL BAKAL GANDENG GALANGAN KAPAL ASING
- PT PAL DAPAT ORDER KAPAL PERANG DARI ASING
- PT AIU PASOK KOMPONEN MERIAM OERLIKON SKYSHIELD UN...
- INVESTASI ICT MENDESAK UNTUK BANDARA SOETA
- KRI Bung Tomo Class Siap Bertolak Ke Indonesia
- Indonesia Mulai Produksi Kapal Selam 2015
- PT PAL Luncurkan Kapal Cepat Rudal Ketiga
- Penerbangan Uji Fungsi F-16 C/D Block 52ID Berhasil
- Aparat Intel Dituntut Tingkatkan Kemampuan Deteksi...
- Wajah Baru Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU
- Angkatan Laut AS uji coba truk amfibi raksasa
- KRI Jajaran Koarmabar Laksanakan SAR Kapal Yacht P...
- BANGSA INDONESIA BANGSA BESAR
- KUNJUNGAN KE GALANGAN PEMBUAT “BERLIN NAKROMA”
- MALAYSIA JADI MARKAS PENIPUAN CYBER DUNIA
- HACKER INDONESIA TUMBANGKAN SITUS ISRAEL SATU PER ...
- SERANGAN CYBER, EFEKTIF BIKIN JERA ISRAEL?
- MENRISTEK HARAPKAN PRESIDEN TERPILIH PERHATIKAN IPTEK
- F-16 C/D BLOCK 25 INDONESIA
- APRESIASI EROPA KEPADA MODEL KERJASAMA AIRBUS-INDO...
- 5 Alasan Dunia Sorot Pilpres Indonesia
- Memperhatikan Pulau-pulau Kecil Terluar untuk Keut...
- Bila Jokowi Menang, Berikut Kelemahan Konsep Tol Laut
- Menakar Visi Maritim Diplomasi Luar Negeri Indones...
- KSAL Respons Positif Konsep Jokowi tentang Indones...
- Kabupaten Bulukumba, Bumi tempat Ahli Pembuat Pera...
- Panglima TNI: Bersama Rakyat TNI Kuat, Bersama Mah...
- Kolinlamil Siagakan Lima KRI Amankan Pulau-pulau T...
- Persiapkan Armada, Dirlala Kemenhub Gelar Rakor Pe...
- Hadapi MEA 2015, KKP Bentuk Tim Pokja
- Tim Pokja Bentukan KKP Susun Roadmap dan Buku Pand...
- Dampingi Masyarakat Hadapi MEA 2015, KKP Segera Di...
- Penerbang F-16 C/D 52ID TNI AU Menjalani Latihan T...
- Perancis Siap ToT Kapal Selam Untuk Indonesia
- Digandeng Rheinmetall, Pindad Bangun Pabrik Amunis...
- Super Drone : UAV TNI AD Karya Univeristas Surya
- Kapal Hidro Oseanografi Pesanan TNI AL Dijadwalkan...
- Posisi Indonesia dalam Konflik Laut Cina Selatan
- Lima Tahun ke Depan, BPPT Menargetkan Membuat Pesa...
- 52 Tank Leopard Siap Dikirim ke Indonesia
- Belasan Teroris Takfiri Tewas dalam Operasi Milite...
- Jet-jet Tempur Israel Gempur Gaza
- Penyusunan Teks Kesepakatan Nuklir Komprehensif Di...
- "Anasir-anasir" Militer Yaman Gempur Posisi Al-Houthi
- Selama Pilpres, TNI Perketat Penjagaan Perbatasan ...
- Ratu Elizabeth jadi Nama Kapal Perang Inggris
- Lipat Gandakan Pengamanan Jalur Gaza
- Renegosiasi Kontrak Tambang Pacu Ekspor
- Pertamina-PGN Berminat Bangun Terminal LNG Darat
- Tiongkok Tegaskan Natuna Tetap Milik Indonesia
- Connie: Indonesia Miliki Hak Klaim Kutub Selatan S...
- Pelra Butuh Keringanan Minimal Jangka Waktu Gunaka...
- Mahfudz Siddiq: Pertahanan Laut Menjadi Prioritas ...
- Komisi I Dukung Rencana TNI Buka Komando Gabungan
- RI Belum Menjadi Negara Maritim
- PT PAL Rampungkan Pembangunan Kapal Cepat Rudal
- Meski Bisa Bikin Pesawat dan Kapal Tempur, BUMN Ta...
- Janji Panglima TNI ke SBY: Kawal Proses Alih Kekua...
- SEMPAT 'BERDARAH-DARAH', BUMN INI KINI EKSPOR KAPA...
- EKSPOR SENJATA RI KETAT, AGAR TAK JATUH KE TANGAN ...
- MIMPI BUMN DHUAFA KUASAI PASAR NUKLIR KESEHATAN DUNIA
- KAPAL ANGKUT TANK LEOPARD PRODUKSI DALAM NEGERI
- Rheinmetall L/44 120mm: Senjata Pamungkas MBT Leop...
- [Polling] MH-60R Seahawk RAN: Lawan Tanding Terber...
- JASGU Korps Marinir: Rantis Amfibi Made in Indonesia
- 3 Unit F-16 C/D Setara Block 52 Akan Tiba di Indon...
- Debat Calon Presiden Indonesia : Politik Internasi...
- Cope Taufan 2014 : F-22 dan F-15 Amerika Vs Su-30 ...
- Menanti F-16 ‘Setara’ Block 52 di Skuadron 16 Peka...
- Mig-29 Fulcrum Malaysia Akan Pensiun di 2015?
- Australia’s Maritime Identification System Ancam K...
- Dorong Positioning Indonesia di Kawasan, Perwira T...
- Kemenhan Pastikan Seluruh Kepulauan Terluar akan M...
- Indonesia Persiapkan Diri Hadapi RisikoTerburuk Se...
- Komisi I: Penting Kerja Sama ASEAN-Tiongkok di Lau...
- Connie: Indonesia Butuh 755 Kapal Perang, 4 Buah K...
- Bekerja Sama dengan Kemenhub, Kolinlamil Sediakan ...
- Bonus Demografi 2010-2030, Peluang Indonesia Menja...
- HUT ke-53, Kolinlamil Anugerahi KRI Teluk Parigi-5...
- Mendesain Kapal Kini Lebih Mudah dan Murah dengan ...
- HUT Ke-53, Kolinlamil Siap Mewujudkan World Class ...
- Puncak Latgab TNI 2014, Seluruh Kekuatan Dikerahkan
- PAL: Realisasi Kapal Perang Filipina Tunggu Desain
- Gladi Bersih Latgab 2014
- Analisis : Latgab Pre Emptive Strike
- Peluang China Peroleh Su-35 Rusia Kian Terbuka
-
▼
Juli
(105)
Sabtu, 05 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran
0 komentar:
Posting Komentar