Menteri BUMN Dahlan Iskan
PURWOKERTO - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui saat ini PT Dirgantara Indonesia (DI) tengah mengalami kesibukan yang luar biasa. Kesibukan tersebut, kata Dahlan dikarenakan PT DI tengah mendapatkan sejumlah proyek produksi pesawat. Salah satunya sedang membuat pesawat jenis helikopter sebanyak 65 unit yang ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun.
"PT DI sekarang sibuk, karena banyak sekali pekerjaan helikopter 65 unit selama 3 tahun," ucap Dahlan saat menjadi pembicara di Universitas Soedirman, Purwokerto, Jumat (23/8/2013).
Tidak hanya sedang membuat helikopter, beberapa bagian pesawat jenis wing dan airbus 380 diproduksi oleh PT DI. Di mana PT DI berperan penting pada bagian spare part untuk pesawat berawak besar tersebut.
"PT DI juga membuat spare part bagian tertentu untuk wing dan airbus, seperti A 380 bagian tertentunya diproduksi PT DI, ini paling sibuk dalam sejarahnya," tambahnya.
Namun, kesibukan tersebut tidak dibarengi oleh tenaga ahli yang masih muda. Pasalnya pada beberapa tahun silam, saat PT DI masih belum menerima banyak produksi, pihak PT DI tidak melakukan perekrutan bagi pegawai atau tenaga ahli baru yang masih muda.
Oleh karena itu, dengan banyaknya proyek yang tengah dilaksanakan oleh PT DI, Dahlan mengatakan PT DI untuk merekrut tenaga ahli yang masih muda.
"Orang ahli yang dulu kerja di PT DI, sekarang sudah relatif tua, lebih dari 10 tahun PT DI tidak merekrut darah muda, ini harus ada perekrutan tenaga baru," tukasnya. (wan) (wdi)
"PT DI sekarang sibuk, karena banyak sekali pekerjaan helikopter 65 unit selama 3 tahun," ucap Dahlan saat menjadi pembicara di Universitas Soedirman, Purwokerto, Jumat (23/8/2013).
Tidak hanya sedang membuat helikopter, beberapa bagian pesawat jenis wing dan airbus 380 diproduksi oleh PT DI. Di mana PT DI berperan penting pada bagian spare part untuk pesawat berawak besar tersebut.
"PT DI juga membuat spare part bagian tertentu untuk wing dan airbus, seperti A 380 bagian tertentunya diproduksi PT DI, ini paling sibuk dalam sejarahnya," tambahnya.
Namun, kesibukan tersebut tidak dibarengi oleh tenaga ahli yang masih muda. Pasalnya pada beberapa tahun silam, saat PT DI masih belum menerima banyak produksi, pihak PT DI tidak melakukan perekrutan bagi pegawai atau tenaga ahli baru yang masih muda.
Oleh karena itu, dengan banyaknya proyek yang tengah dilaksanakan oleh PT DI, Dahlan mengatakan PT DI untuk merekrut tenaga ahli yang masih muda.
"Orang ahli yang dulu kerja di PT DI, sekarang sudah relatif tua, lebih dari 10 tahun PT DI tidak merekrut darah muda, ini harus ada perekrutan tenaga baru," tukasnya. (wan) (wdi)
0 komentar:
Posting Komentar