Select Language

Kamis, 02 Mei 2013

Alutsista yang kemungkinan Di akuisisi oleh Indonesia (Page 1)


Eurofighter Typhoon

Eurofighter Typhoon adalah sebuah pesawat tempur multi peran delta-canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada 1983. Dalam rancangan dia menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya, Dassault Rafale Perancis dan Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan, fasilitas stealth dan sistemnya yang modern dia dipandang luas sebagai pesawat tempur hebat.

Berikut adalah berita yang sempat mencuat oleh FORMIL (Forum Militer) di dunia Maya.

episode selanjutnya: http://indo-defense.blogspot.com/201...t-inggris.html

ANALISIS-(IDB) : Kunjungan kenegaraan Presiden Sby ke Inggris tanggal 30  Oktober hingga 03 Nopember 2012 dinilai sangat istimewa dengan  perjamuan khusus Ratu Inggris Elizabeth dan Istana Buckingham.

Pertanyaannya tentu apa sebenarnya magnet yang memberikan rasa hangat  dan akrab dalam bingkai kunjungan seorang pemimpin negeri kepulauan  berpenduduk ke 4 terbesar didunia ini ke Inggris. Tak lain dan tak bukan  adalah madu alutsista. Siapa sih yang tak tergiur dengan modernisasi  alutsista RI, hampir semua “semut” berdatangan menawarkan jualannya agar  bisa mencicipi madu alutsista yang dikucurkan itu. Terbukti jua ratusan  perusahaan dari 50 negara akan hadir pada Indo Defence yang digelar  7-10 Nopember 2012 di Kemayoran Jakarta.

Rasanya memang tidak lengkap jika bumbu masak yang bernama Inggris tidak  disertakan dalam aneka macam menu alutsista yang sudah dan sedang serta  akan dipesan oleh Indonesia. Dari kawasan Asia, Cina dan Korsel  mewakili rudal C705, QW3 dan C802, 3 kapal selam Changbogo, 70 Howitzer  KH178 dan 16 jet tempur taktis T50 Golden Eagle. Rusia sudah lebih dulu  merapat dengan 1 skuadron Sukhoi, 70 Tank amfibi BMP3F, 30 Panser amfibi  BTR80A, 1 simulator Sukhoi, rudal Yakhont. Kemudian Paman Sam membuka  diri untuk 34 F16 blok 52, 8 Apache, 12 Sea Sprite dan rudal Maverick.  Brazil sudah kulonuwun dengan menyerahkan 4 Super Tucano dari pesanan 16  unit, 40 unit MLRS Astross II. Perancis dengan rudal Exocet Blok 3,  Howitzer Caesar. Jerman dengan 120 MBT Leopard, 60 Tank Marder dan 16  pesawat latih Grobb.




Kemegahan Sambutan Itu
Dalam perjalanan belanja alutsista RI, kesannya Inggris kok ditinggalkan  atau karena masih punya luka hati ketika pesanan Hawk 100/200 ditinggal  begitu saja di Thailand akhir abad lalu. Bayangkan kita pesan 40 Hawk  tapi kloter terakhir ditelantarkan begitu saja oleh pilot Inggris. Luka  belum sembuh, luka lagi karena Scorpion dan Hawk dilarang dipakai dalam  konflik Aceh tahun 2003 lalu. Yang terakhir ini mungkin yang paling  berbekas karena ternyata arogansi negeri Mama Ely itu seperti menikam  dari belakang.

Tapi ya sudahlah, mengingat masa lalu yang haru biru itu tak jua apik  jika dijadikan barometer dendam tak berkesudahan. Pelajaran yang didapat  dari itu adalah tidak lagi didikte dalam pasal dan ayat perjanjian  kerjasama melainkan minimal setara karena ini adalah transaksi halal,  barang halal sehingga ketika sudah dibeli mestinya tidak ada syarat  dilarang pakai karena terkait separatis. Selain itu belanja dari  berbagai sumber produksi juga memberikan keyakinan untuk tetap eksis  dalam memakai alutsista.

Lalu ada pertanyaan, apakah segitu aja nilai yang mau dibelanjakan untuk  alutsista made in Inggris. Apakah hanya untuk semacam rudal starstreak  atau light fregat dan suku cadang Hawk padahal sambutan manis Mama Ely  sangat luar biasa. Lalu bagaimana dengan perjalanan sales 24 jet tempur  Typhoon yang sudah beredar luas di media Inggris beberapa bulan lalu  ketika David Cameron “menghadap” Sby di Jakarta.

Logika diplomasinya juga bernilai lebih misalnya dengan membandingkan  kunjungan Kanselir Jerman beberapa waktu lalu ke Jakarta. Jerman datang  menjemput bola ketika petinggi Kemhan berkunjung dan berminat dengan MBT  Leopard. Tetapi Sby kan tidak perlu lagi ke Jerman. Ini beda dengan  Inggris, David Cameron datang 11-12 April 2012 membawa order 24 typhoon.  Kalau hanya untuk rudal Starstreak gak level lah seorang pemimpin  tertinggi Inggris harus menyambangi Jakarta, cukup Menhannya saja. Lalu  kunjungan balasan akhir bulan lalu sampai awal bulan ini, releasenya  lagi-lagi rudal starstreak dan light fregat. Masak Cuma segitu aja.  Mungkin saja 24 typhon itu di hidden dulu untuk release pemberitaan atau  bisa saja waktu penyampaiannya tidak usah terburu-buru untuk  menghindarkan arm race di kawasan ini. Soalnya belanja alutsista kita yang revolusioner ini menjadi intipan intelijen tetangga .

Sambutan yang luar biasa di Inggris mulai dari Mama Ely sampai bos  Arsenal bahkan Walikota London juga ikut sibuk memberikan apresiasi  hangat mengindikasikan hasrat kuat bahwa Inggris sedang membujuk RI  untuk membeli 24 jet tempur Typhoon atau bahkan sudah ada kesepakatan tapi tidak untuk konsumsi publik dulu utamanya untuk menjaga jantung  jiran tidak berdebar keras. Sby kan selalu berada dalam patron itu  misalnya ketika Menhan AS menawarkan 6 F16 blok 52 tahun 2009, lalu Sby  menyampaikan bahwa anggaran belum ada untuk itu. Lalu tahun 2011 ada  tawaran 24 jet tempur F16 second, jawabannya: bungkus.

Bukan hanya untuk Rudal Starstreak
Bisa jadi release 24 jet tempur Typhoon ini untuk konsumsi tahun depan  dan pesawatnya pun baru datang tahun 2016. Bisa jadi memang tak perlu  jua dipublikasi luas seperti yang dicontohkan dengan pengadaan MLRS  Astross II dari Brazil yang jauh dari publikasi. Yang jelas kan tidak  mungkin hanya dengan pesanan 34 F16, 16 Super Tucano, 16 T50, 6 Sukhoi  lalu berhenti sampai disitu. Okelah, boleh jadi ada tambahan 16 Sukhoi  lagi dalam MEF tahap 2 tetapi itukan untuk kebutuhan 2 skuadron jet  tempur kelas berat. Lha yang kelas medium kan perlu diperkuat misalnya  untuk penggantian F5E.

Apapun itu tentu jika 24 jet tempur Typhoon Inggris jadi mengisi  skuadron tempur TNI AU merupakan kado yang membanggakan. Mimpi kita di  MEF kedua periode 2015-2019 makin mendekati real dengan 32 Sukhoi, 40  F16 Blok 52 dan 24 Typhoon merupakan kombinasi satuan pemukul udara yang  saling mengisi dan melengkapi. Secara feeling sambutan hangat Mama Ely dan “keponakannya” PM David Cameron menjamu tamunya dari Indonesia  memberikan sinyal kuat tentang rencana masa depan alutsista buatan  Inggris yang digadang-gadang itu. Secara feeling sambutan hangat Mama  Ely dan “keponakannya” PM David Cameron menjamu tamunya dari Indonesia  memberikan sinyal kuat tentang rencana masa depan alutsista buatan  Inggris yang digadang-gadang itu. Ongkos sambutan itu tentu tidak  sepadan jika dibandingkan dengan hanya belanja starstreak, suku cadang  Hawk dan light fregat. Ya kan ?
http://indo-defense.blogspot.com/201...t-inggris.html 

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner