Jakarta - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 di Riau merupakan pukulan bagi TNI Angkatan Udara. "Kejadian ini lagi-lagi memberi sinyal mendesaknya modernisasi alutsista TNI," katanya kepada Metrotvnews.com, Selasa (16/10).
Mahfudz mengakui pesawat sudah berusia dan saat ini dalam proses perbaikan, khususnya seri 100.
Ia mengungkapkan saat ini masih ada sekitar Rp30 triliun dana on top alusista TNI yang perlu segera dialokasikan pemerintah pada APBN Perubahan 2013. Ini penting agar terjadi akselerasi modernisasi alutsista.
"Sejak reformasi 1998 nyaris tidak ada pengadaan alutsista baru hingga tahun 2010 akhir. Ketiga matra TNI AD, AL dan AU sudah sangat memprihatinkan kondisi alutsistanya," ujar Mahfudz.
Pesawat tempur jenis Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Pandau, Pekanbaru, Riau, Selasa (16/10) pagi. Pesawat buatan Inggris pada 1980 bernomor registrasi TT0212, itu jatuh persis di permukiman padat penduduk.
Pilot pesawat, Letnan Dua Penerbang Reza Yori dikabarkan selamat setelah melepaskan diri dengan kursi pelontar.
Kami Meminta TNI Perketat Perawatan Alutsista
Tentara Nasional Indonesia(TNI) diminta memperketat pengawasan pemeliharaan alutsista. Hal itu dilakukan agar kecelakaan seperti yang terjadi di Riau tidak terulang kembali.
“TNI AU perlu perketat mekanisme perawatan rutin alutsista untuk meminimalisasi risiko terjadinya kecelakaan, karena sudah beberapa kali di tahun 2012 ini," kata Anggota Komisi I DPR, Mardani kepada Tribunnews.com, Selasa(16/10/2012).
Mardani juga meminta Panglima TNI segera melakukan investigasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 milik TNI AU di Kampar, Riau.
“Panglima TNI agar segera melakukan investigasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat Hawk 200 milik TNI AU dalam latihan hari ini (16/10) di Pekanbaru, Riau. Kami berharap hasil investigasi nantinya bisa disampaikan di DPR sebagai bahan evaluasi pengelolaan alutsista di lingkungan TNI," ujar Mardani.
Lebih jauh politisi PKS ini berharap kepada TNI khususnya Angkatan Udara memiliki kemampuan pertahanan yang handal untuk menjaga wilayah NKRI.
“Kita ingin agar TNI khususnya Angkatan Udara memiliki kemampuan pertahanan yang handal untuk menjaga wilayah kesatuan kita Republik Indonesia, karenanya kami mendukung program latihan rutin yang dilaksanakan TNI AU untuk meningkatkan profesionalisme prajuritnya," ujarnya.
Bahkan, DPR sudah cukup besar perhatiannya dengan peningkatan anggaran yang diberikan kepada TNI dan telah disahkannya UU Industri Pertahanan belum lama ini.
Namun demikian, kami juga ingin agar TNI dapat mengelola program latihan rutinnya dengan baik, termasuk dalam merawat pesawat dan peralatan sistem pertahanan.
Sebagaimana diberitakan, pesawat Hawk 200 TNI AU Skadron Pekanbaru jatuh di pemukiman warga, di Jalan Amal, Desa Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Selasa (16/10/2012) sekitar pukul 09.30 WIB dalam suatu program latihan rutin.
Pesawat tersebut adalah buatan Inggris tahun 1994. Di sisi lain, Mardani juga meminta agar aparat TNI tidak panik menghadapi insiden jatuhnya pesawat ini dan tetap menjalankan tugas dengan baik, termasuk mengamankan lokasi kejadian.
Sumber : Metrotvnews / Tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar