Sangatta, Kalimantan Timur (ANTARA News)- Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, menyatakan kegembiraannya karena Latihan Gabungan Tingkat Divisi TNI 2013 di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur berjalan baik dan sesuai rencana.
"Saya juga merasa senang, sebab sampai sekarang belum menerima laporan kecelakaan. Mudah-mudahan hal itu tidak ada sampai selesai nanti," kata Suhartono, kepada pers, di pantai yang dijadikan arena latihan gabungan melibatkan lebih dari 16.745 personel TNI itu.
Suhartono tidak sendirian, dia didampingi Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio dan Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia. Belum lagi puluhan perwira tinggi ketiga matra TNI.
Latihan gabungan di tingkat divisi ini dilakukan empat tahun sekali, dan kali ini telah dimulai sejak 15 April lalu berupa gladi pos komando. Tahap latihan di pos komando ini, meliputi tahap perencanan, penyusunan strategi dan taktik, penggelaran kekuatan, dan berujung pada simulasi perang oleh aktor-aktor pelaku latihan.
Yang ingin diketahui pada latihan gabungan tingkat divisi kali ini adalah meningkatkan kesiapan operasionalisasi dan integrasi gelaran perang dan pertempuran ketiga matra TNI secara terpadu.
Titik operasi yang harus dikuasai dari musuh dalam latihan perang besar kali ini ada empat dengan jarak cukup jauh, yaitu di Jakarta, Pantai Banongan-Situbondo (Jawa Timur), Bima di Provinsi NTB, dan Sangatta di Kalimantan Timur.
Sasaran umum latihan gabungan TNI kali ini meliputi aspek strategi, aspek operasional, aspek taktis, teknis dan prosedur, serta aspek psikologis.
Jika jumlah personel mencapai 16.745 orang, maka arsenal yang diterjunkan meliputi 36 kapal perang TNI AL berbagai kelas dan tipe, 17 tank amfibi BMP-3F, 33 roket bergerak BTR-50, kemudian enam kapal pendarat personel, dua roket bergerak RM-70/Grad, tujuh kapal pendarat personel/artileri LVT-7A1, 2 kapal pendarat BVP-2, dan tiga CASA NC-212 Aviocar, serta lima helikopter.
Sedangkan TNI AU mengerahkan lima Sukhoi Su-27/30 MKI Flanker, 10 BAE Hawk-209, lima F-16 Fighting Falcon, 11 C-130 Hercules, satu tanker udara C-130 BT Hercules, dua Boeing B-737 Reconnaisance, dua NC-212 Aviocar, dua CN-235, satu CN-235 MPA, dua helikopter NAS-332 Super Puma, dua helikopter SA-330 Puma, empat EC-120 Colibri.
Masih diperkuat 14 unit tank ringan Scorpions, lima panser angkut personel Stormer, dua tank komando Stormer, 13 tank sedang AMX-13, 21 howitzer 70 dan 105 milimeter, 12 helikopter Mil Mi-17, 12 helikopter Bell-412, dan tiga helikopter Bolkow-Blohm NBO-105.
"Saya juga merasa senang, sebab sampai sekarang belum menerima laporan kecelakaan. Mudah-mudahan hal itu tidak ada sampai selesai nanti," kata Suhartono, kepada pers, di pantai yang dijadikan arena latihan gabungan melibatkan lebih dari 16.745 personel TNI itu.
Suhartono tidak sendirian, dia didampingi Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio dan Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia. Belum lagi puluhan perwira tinggi ketiga matra TNI.
Latihan gabungan di tingkat divisi ini dilakukan empat tahun sekali, dan kali ini telah dimulai sejak 15 April lalu berupa gladi pos komando. Tahap latihan di pos komando ini, meliputi tahap perencanan, penyusunan strategi dan taktik, penggelaran kekuatan, dan berujung pada simulasi perang oleh aktor-aktor pelaku latihan.
Yang ingin diketahui pada latihan gabungan tingkat divisi kali ini adalah meningkatkan kesiapan operasionalisasi dan integrasi gelaran perang dan pertempuran ketiga matra TNI secara terpadu.
Titik operasi yang harus dikuasai dari musuh dalam latihan perang besar kali ini ada empat dengan jarak cukup jauh, yaitu di Jakarta, Pantai Banongan-Situbondo (Jawa Timur), Bima di Provinsi NTB, dan Sangatta di Kalimantan Timur.
Sasaran umum latihan gabungan TNI kali ini meliputi aspek strategi, aspek operasional, aspek taktis, teknis dan prosedur, serta aspek psikologis.
Jika jumlah personel mencapai 16.745 orang, maka arsenal yang diterjunkan meliputi 36 kapal perang TNI AL berbagai kelas dan tipe, 17 tank amfibi BMP-3F, 33 roket bergerak BTR-50, kemudian enam kapal pendarat personel, dua roket bergerak RM-70/Grad, tujuh kapal pendarat personel/artileri LVT-7A1, 2 kapal pendarat BVP-2, dan tiga CASA NC-212 Aviocar, serta lima helikopter.
Sedangkan TNI AU mengerahkan lima Sukhoi Su-27/30 MKI Flanker, 10 BAE Hawk-209, lima F-16 Fighting Falcon, 11 C-130 Hercules, satu tanker udara C-130 BT Hercules, dua Boeing B-737 Reconnaisance, dua NC-212 Aviocar, dua CN-235, satu CN-235 MPA, dua helikopter NAS-332 Super Puma, dua helikopter SA-330 Puma, empat EC-120 Colibri.
Masih diperkuat 14 unit tank ringan Scorpions, lima panser angkut personel Stormer, dua tank komando Stormer, 13 tank sedang AMX-13, 21 howitzer 70 dan 105 milimeter, 12 helikopter Mil Mi-17, 12 helikopter Bell-412, dan tiga helikopter Bolkow-Blohm NBO-105.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar