Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2013
(2559)
-
▼
April
(178)
- Suku Cadang CN 295 Akan Diserahkan Tahun 2013
- Militer AS & Australia Pakai Amunisi Buatan Pindad...
- Setiap Tahun Pindad Mampu Produksi 40.000 Senjata ...
- Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache
- Kualitas Senjata SS2 Pindad Saingi AK47 & M16
- Peran Besar Habibie & JK Bangkitkan Pabrik Senjata RI
- Riset Lapan Surveillance Aircraft (LSA)
- Pangarmatim: Tantangan Koarmatim Makin Berat
- Ranpur Komodo, Humvee Versi Pindad Digunakan Oleh ...
- Flight Simulator Buatan PT. Dirgantara Indonesia
- SBY Didesak Lakukan Restrukturisasi Komando Terito...
- Skadron Udara 12 Gelar Latihan Bombing
- Kendaraan Tempur Buatan Pindad Bandung
- Sederet Senjata Canggih Buatan Pindad
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan...
- PT DI Bukukan Nilai Kontrak Terbesar pada 2012
- Seberapa Ganaskah Serangan Cyber Indonesia?
- Menteri Pertahaan Segera Bentuk Cyber Army
- Rantis Komodo Khusus Untuk Pasukan Khusus Indonesia
- Kisah Istana Presiden Soekarno dibom Mig-17 TNI AU
- Dankorpaskhas : Latgab TNI Paskhas Mampu Tampil Ma...
- TNI AL Kerahkan 42 KRI dalam Latihan Gabungan 2013
- Alutsista baru Terus Berdatangan TNI AL kini Semak...
- Pangkalan Udara TNI AU Palembang Sangat Strategis
- KRI Diponegoro 365 Delapan Hari di Laut Mediterania
- Penyusutan Jumlah Pasukan TNI Hingga Tahun 2029
- TNI Diterjunkan Ratusan Prajurit di Perbatasan Mal...
- Latihan Gabungan TNI 2013 akan uji doktrin baru
- Latihan gabungan TNI Tahun 2013 resmi dibuka Pangl...
- Tujuh Kebanggan Seorang Prajurit TNI
- Latgab Mulai Turun ke Lapangan
- PT. Dirgantara Indonesia Kembali Bangkit Menjadi P...
- TNI AL Gelar Pelatihan ICT
- Pangdam XVII Cendrawasih: perayaan 1 Mei dipusatka...
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) Kedua...
- Agus Harimurti: Untuk Disegani, TNI Butuh Dukungan...
- Gagal Beli Helikopter Apache, Indonesia Lirik Heli...
- Prajurit Koarmatim Latihan Bahaya Senjata Nukir
- Patroli Maritim Kapal Selam KRI Nanggala 402 Singg...
- Labgab TNI 2013 - Bintang Bertaburan di Mako Kostr...
- Lantamal III Mengamankan Obyek Vital Nasional
- KSAL: Ancaman Potensial Terhadap NKRI Perlu Diwasp...
- Pertempuran seru Kopassus dan pasukan elit Inggris...
- 5 Prestasi Kopassus yang Mengharumkan Nama Indonesia
- Lanud Iswahjudi Siap Menerima Kedatangan Pesawat T...
- Latgab TNI 2013 Fokus Pada Persiapan Logistik
- Satgas Pembangunan PKR SIGMA TNI-AL Mulai Bertugas...
- Menanti Nasib Proyek Pesawat N-219 PTDI
- Wawancara Eksklusif Bersama Direktur PT. Dirgantar...
- Perang Modern Harus Diantisipasi Sejak Dini
- Naluri Tempur Rajurit, TNI Tak Pikirkan Anggaran
- 16.745 Prajurit Terlibat Dalam Latihan Gabungan TN...
- KRI TELUK SEMANGKA-512 RESMI DIPENSIUNKAN
- TNI AU AKAN LENGKAPI CN-295 FULL SATU SKADRON
- PINDAD SIAP LUNCURKAN TANK RINGAN DAN MEDIUM PERTA...
- BANGKITNYA PT. DI, PABRIK PESAWAT TERBANG KEBANGGA...
- PANGLIMA TNI BUKA LATGAB TNI 2013
- PT PAL BANGUN KAPAL CEPAT RUDAL 60 M PESANAN TNI AL
- SKADRON UDARA 15 SIAP MENGOPERASIKAN T-50 GOLDEN E...
- MENHAN : LEOPARD DAN MARDER MULAI DATANG BERTAHAP ...
- SKUADRON SUKHOI DITARGETKAN TAHUN INI LENGKAP
- ALUTSISTA BARU TNI AL BERDATANGAN
- KEMENKOMINFO-KEMENHUB AMANKAN SPEKTRUM FREKUENSI R...
- TIMOR LESTE JAJAKI PEMBELIAN PESAWAT BUATAN PTDI
- PT DI SERAHKAN TIGA HELI PESANAN TNI AL
- INDONESIA DISERANG 200 RIBU 'CYBER CRIME' PER HARI
- Alutsista Canggih Mampu Jaga Kedaulatan NKRI
- Trik Mempercepat Koneksi Internet Speedy ,Ketika T...
- Trik Mempercepat & Menstabilkan Koneksi Internet
- Cara Agar Koneksi Internet Speedy Bisa Cepat
- Indonesia dan AS Latihan Militer Bersama "Cobra Go...
- 69 Payung Udara Penuhi Lanud Gading
- Lanud Gading Segera Difungsikan
- TNI AU Minimalkan Pelanggaran Wilayah Udara
- BBM Kegiatan Operasional TNI Membengkak, Itu Salah...
- Koarmatim Ledakkan Ranjau Peninggalan Jepang
- RI - Australia JajakiKerja Sama Pendidikan Geosmery
- 26 Tahun, RI-Singapura Jalin Kerja Sama Militer
- Pengabdian Pasukan Penjaga Pulau-Pulau Kecil Terluar
- Kemampuan Kapal Cepat Rudal (KCR) Buatan Nasional ...
- Menhan RI – Spanyol Tandatangani MoU Kerjasama Per...
- Koarmabar Tingkatkan Fasilitas Dukungan Operasiona...
- Angkatan Bela Diri Laut Jepang Dan TNI Angkatan La...
- Spanyol Izinkan Indonesia Rakit Pesawat CN 212-400
- Indonesia Tertarik Tank Leopard dan Kapal Spanyol
- Indobatt dan Batalyon Perancis Latihan Bersama
- Indonesia dengan Mudah Mampu Bangun Senjata Nuklir
- Kasal terima Panglima AL Amerika
- Marder, Lapis Baja One Stop Services
- Penerjun Kostrad Dilengkapi Alat Khusus
- Rudal Cina Akan Dikembangkan di Indonesia
- RI Minta Peluru Kendali Kapal Inggris Direparasi
- Anggaran Meningkat, Kemhan Kebut Belanja Senjata
- KSAD Tak Hadir dalam Rapat Pimpinan Kemenhan
- PT PAL Terancam Kena Denda
- Tahun Ini, PT PAL Janjikan Kapal Rudal Rampung
- DPR Tanyakan Kelanjutan Produksi Alutsista PT PAL
- Marinir Tambah 37 Unit Thank BMP-3F Rusia
- Delapan Perusahaan Ikuti Tender Ulang M-17
- TNI AKAN GELAR LATGAB TNI TINGKAT DIVISI
-
▼
April
(178)
Selasa, 16 April 2013
KORSEL MASIH KAJI KELAYAKAN PROYEK KFX/IFX
12 April 2013, Jakarta : Proyek prestisius-ambisius Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment ditunda pada tahap pertama. Hal itu dinyatakan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Young-sun, sebagai satu rancang bangun jangka panjang; sehingga kedua negara tidak perlu merasa tergesa-gesa.
Kim menyatakan hal itu di ruang kerjanya, di Jakarta, Jumat, atas kelangsungan proyek arsenal tempur taktis-strategis senilai 8 miliar dolar Amerika Serikat itu.
"Proyek (KFX/IFX) ini tidak dihentikan. Ini proyek jangka panjang, sehingga tidak perlu tergesa-gesa. Kami masih mengkaji kelayakannya, selain itu juga ada upaya untuk mengadopsi teknologi-teknologi terbaru untuk diimplementasikan ke dalamnya," ujar Kim.
Meski demikian, Kim mengaku sangat memahami ketergesaan yang mungkin muncul di Indonesia berkaitan dengan kepastian soal proyek KFX/IFX.
"Kami paham sepenuhnya betapa penting proyek IFX/KFX, namun untuk saat ini kami masih mengkaji kembali kelayakannya," ujar dia.
Dari sisi Korea Selatan, inisiasi pengembangan KFX ini telah dilakukan sejak 2001 pada saat Presiden Korea Selatan, Kim Dae-jung, memimpin negara industri terkemuka Asia itu. Mereka sudah sangat paham bahwa proyek KFX ini layak dikerjakan sejak masa kepemimpinan presiden itu, alias 12 tahun lalu.
Menurut sumber, Korea Selatan pada 2010 menggandeng Indonesia mengembangkan KFX/IFX itu dengan pertimbangan Indonesia mitra tepat untuk itu. Saat itu, Korea Selatan menawarkan banyak hal, di antaranya transfer teknologi kelas tinggi pesawat tempur yang digadang-gadang sekelas dengan F-35 Lighting II buatan Amerika Serikat.
Indonesia belakangan banyak membeli arsenal militer dari Korea Selatan, dimulai dengan 12 unit KT-1B Wong Bee untuk TNI AU, perawatan total kapal selam kelas U-209 KRI Cakra/402 hingga pembelian lima unit lagi kapal selam serupa dengan dua di antaranya dibuat di Tanah Air.
Pula, tahap final pembelian FTA-50 Golden Eagle dari Korea Selatan untuk TNI AU telah dilakukan. TA-50 Golden Eagle ini menyisihkan pesaingnya, Yakovlev Yak-130 Mitten buatan Rusia dan Aermacchi M-346 dari Italia.
Korea Selatan sendiri, sejak lama mengincar F-22 Raptor buatan Lockheed, Amerika Serikat, untuk memperkuat angkatan udaranya mengingat negara itu masih dalam status perang dengan Korea Utara. Amerika Serikat tidak mengijinkan F-22 Raptor dibeli Korea Selatan, karena mereka "lebih menyukai" mengalihkan arsenal strategis itu kepada Jepang.
"Banyak aspek yang harus diperhatikan, maka dari itu ini menjadi sebuah proyek jangka panjang. Tentunya akan menyita banyak waktu, kita bisa menjalankannya pelan-pelan," kata Kim menambahkan.
Sebelumnya, pada awal Maret, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Sisriadi juga telah memastikan proyek KFX/IFX tidak dihentikan melainkan ditunda selama 1,5 tahun (hingga September 2014) melalui surat resmi yang dikirim oleh pihak Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korsel.
Ia mengatakan, produksi bersama pesawat KFX/IFX yang telah disetujui pada 2011 telah berhasil menyelesaikan tahap pertama, yaitu Technology Development Phase (TD Phase) pada Desember 2012.
Dalam pelaksanaan TD Phase selama 20 bulan, Indonesia dan Korea Selatan telah membentuk Combine R&D Centre (CRDC) dan telah mengirim sebanyak 37 tenaga ahli Indonesia guna bersama kolega Korea Selatan-nya merancang-bangun pesawat KFX/IFX.
Namun, kata dia, di dalam perjalanan mengikuti perkembangan politik dan ekonomi, pemerintah Korea Selatan melalui surat resmi yang dikirim DAPA, berinisiatif menunda pelaksanaan produksi selama 1,5 tahun (hingga September 2014).
Penundaan ini disebabkan belum ada persetujuan Parlemen Korea Selatan untuk menyediakan anggaran yang diperlukan guna mendukung tahap EMD (Engineering and Manufacturing Development Phase) Program.
Sisriadi menjelaskan, ada tiga tahap proyek pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X, tahap pertama, pengembangan teknis, diikuti rekayasa manufaktur dan ketiga, pembuatan prototipe.
"Tahap yang ditunda itu tahap kedua. Pada masa penundaan, pemerintah Korea Selatan akan melaksanakan studi kelayakan ekonomis terhadap program ini," kata dia.
Sumber: ANTARA News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran
0 komentar:
Posting Komentar