Sukses merancang kendaraan tempur jenis Panser Anoa 6X6, PT Pindad (Persero) kemudian mulai merancang kendaraan tempur ringan 4X4.
Pindad mulai merancang dan mengembangkan kendaraan tempur taktis mirip Humvee buatan Amerika Serikat (AS) sejak 2010. Dengan nama Komodo, kendaraan perang ini dirancang sangat modern nan lincah.
“Kalau kelas rantisnya seperti itu, baik rantis buatan Amerika atau Prancis, itu mirip-mirip. Secara ergonomis dan taktis, memang dibutuhkan dimensi seperti itu,” tutur Kepala Departemen Produksi II (Divisi Kendaraan Khusus), Hery Mochtady di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Sementara itu, Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono menuturkan, lahirnnya Humvee versi Indonesia ini, bermula ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menantang Pindad. Presiden SBY, meminta Pindad untuk membuat kendaraan versi Humvee yang telah dibeli TNI dari Prancis.
“Kita sudah beli dari Prancis. Presiden bilang, Pindad bisa nggak bikin seperti ini. Kita bisa bikin dan kembangkan. Kita pakai komponen lokal kecuali drive line-nya. Dari mesin sampai putaran ke ban,” papar Adik.
Diakuinya, Komodo perang buatan Indonesia ini, mirip dengan Humvee buatan Amerika. Adik menjelaskan, Komodo perang versi Indonesia ini, dirancang dalam 7 varian.
Salah satu variannya ialah Battering Ram atau varian Pendobrak. Jenis ini, digunakan untuk pertempuran khusus dan aktivitas anti teror. Mobil yang dipesan secara khusus oleh Kopassus ini, mampu menabrak betok setebal 30cm dan dikendarai saat gelap karena menggunakan sistem kamera night vision.
Kendaaran ini juga, dilengkapi dengan peralatan elektronik dan komunikasi super canggih mendukung operasi khusus. Varian Komodo 4X4 antara lain: APC, Command, Recon, Ambulance, Battering Ram, Cannon Towing dan Rocket Launcher.
Dijual Rp 3 Miliar/Unit
PT Pindad (Persero) telah memperkenal Humvee versi Indonesia yakni ‘Komodo Tempur’ sejak 2012. Dirancang di Bandung, Jawa Barat, kendaraan taktis ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 2-3 miliar per unit.
“Konfigurasi harganya Rp 2 sampai Rp 3 miliar,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Kendaraan taktis ini, dirancang dalam 7 varian. Harga pun menyesuaikan dengan keinginan user atau pengguna.
“Konsep 4x4 kita berikan konsep customizing. Customer ingin jeroannya Eropa tentu kasih harga lebih tinggi, customer bilang cukup produk lokal, bisa dengan harga lebih murah,” kata Kepala Departemen Produksi II (Divisi Kendaraan Khusus), Hery Mochtady.
Varian Komodo 4X4 antara lain: APC, Command, Recon, Ambulance, Battering Ram, Cannon Towing dan Rocket Launcher.
Kopassus & Brimob, Pengguna Pertama 'Komodo Tempur'
Pasukan elit TNI AD, Kopassus dan pasukan elit Polri, Brimob, merupakan konsumen pertama kendaraan taktis, Komodo 4X4 buatan PT Pindad (Persero). Diperkenalkan pada 2012, Humvee versi Indonesia ini, telah diproduksi sebanyak 5 unit.
“Kontrak dan delivery 5 unit yakni 2 unit untuk kopassus dan 3 untuk Brimob. Yang Brimob sudah delivery,” papar Staf Divisi Kendaraan Khusus, Sena Maulana detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Untuk Komodo pesanan Kopassus, tim Pindad awalnya mendengarkan permintaan khusus tentang kebutuhan kendaraan taktis. Kemudian, Pindad menangkap keinginan Kopassus dengan membuat konsep kendaraan taktis Komodo versi Pendobrak atau Battering Ram.
Kendaraan ini, mampu menabrak beton setebal 30cm dan dikendarai saat gelap karena menggunakan sistem kamera night vision. Kendaaran ini juga, dilengkapi dengan peralatan elektronik dan komunikasi super canggih mendukung operasi khusus.
Selain itu, kendaraan ini, dilengkapi tangga khusus yang bisa naik ke badan pesawat untuk tujuan operasi anti teror anti pembajakan pesawat.
“Basic desain kita, kita wawancara, kita terjemahkan jadi bahasa produk. Ini bisa untuk operasi pembebasan sandra di kereta, hutan, gedung dan pesawat,” tambahnya.
Untuk Brimob, model kendaraan hampir serupa. Namun spesifikasi lebih sederhana. Karena Brimob memesan Komodo versi APC atau angkut personil.
Setelah dijual secara terbatas kepada Brimob dan Kopassus, ternyata respon terhadap Komodo Perang ini, sangat tinggi.
“Polisi (Brimob) pesan lagi 10 unit dan Arhanud (TNI AD) 50 unit,” paparnya.
Sumber : Detik Finance
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2013
(2559)
-
▼
April
(178)
- Suku Cadang CN 295 Akan Diserahkan Tahun 2013
- Militer AS & Australia Pakai Amunisi Buatan Pindad...
- Setiap Tahun Pindad Mampu Produksi 40.000 Senjata ...
- Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache
- Kualitas Senjata SS2 Pindad Saingi AK47 & M16
- Peran Besar Habibie & JK Bangkitkan Pabrik Senjata RI
- Riset Lapan Surveillance Aircraft (LSA)
- Pangarmatim: Tantangan Koarmatim Makin Berat
- Ranpur Komodo, Humvee Versi Pindad Digunakan Oleh ...
- Flight Simulator Buatan PT. Dirgantara Indonesia
- SBY Didesak Lakukan Restrukturisasi Komando Terito...
- Skadron Udara 12 Gelar Latihan Bombing
- Kendaraan Tempur Buatan Pindad Bandung
- Sederet Senjata Canggih Buatan Pindad
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan...
- PT DI Bukukan Nilai Kontrak Terbesar pada 2012
- Seberapa Ganaskah Serangan Cyber Indonesia?
- Menteri Pertahaan Segera Bentuk Cyber Army
- Rantis Komodo Khusus Untuk Pasukan Khusus Indonesia
- Kisah Istana Presiden Soekarno dibom Mig-17 TNI AU
- Dankorpaskhas : Latgab TNI Paskhas Mampu Tampil Ma...
- TNI AL Kerahkan 42 KRI dalam Latihan Gabungan 2013
- Alutsista baru Terus Berdatangan TNI AL kini Semak...
- Pangkalan Udara TNI AU Palembang Sangat Strategis
- KRI Diponegoro 365 Delapan Hari di Laut Mediterania
- Penyusutan Jumlah Pasukan TNI Hingga Tahun 2029
- TNI Diterjunkan Ratusan Prajurit di Perbatasan Mal...
- Latihan Gabungan TNI 2013 akan uji doktrin baru
- Latihan gabungan TNI Tahun 2013 resmi dibuka Pangl...
- Tujuh Kebanggan Seorang Prajurit TNI
- Latgab Mulai Turun ke Lapangan
- PT. Dirgantara Indonesia Kembali Bangkit Menjadi P...
- TNI AL Gelar Pelatihan ICT
- Pangdam XVII Cendrawasih: perayaan 1 Mei dipusatka...
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) Kedua...
- Agus Harimurti: Untuk Disegani, TNI Butuh Dukungan...
- Gagal Beli Helikopter Apache, Indonesia Lirik Heli...
- Prajurit Koarmatim Latihan Bahaya Senjata Nukir
- Patroli Maritim Kapal Selam KRI Nanggala 402 Singg...
- Labgab TNI 2013 - Bintang Bertaburan di Mako Kostr...
- Lantamal III Mengamankan Obyek Vital Nasional
- KSAL: Ancaman Potensial Terhadap NKRI Perlu Diwasp...
- Pertempuran seru Kopassus dan pasukan elit Inggris...
- 5 Prestasi Kopassus yang Mengharumkan Nama Indonesia
- Lanud Iswahjudi Siap Menerima Kedatangan Pesawat T...
- Latgab TNI 2013 Fokus Pada Persiapan Logistik
- Satgas Pembangunan PKR SIGMA TNI-AL Mulai Bertugas...
- Menanti Nasib Proyek Pesawat N-219 PTDI
- Wawancara Eksklusif Bersama Direktur PT. Dirgantar...
- Perang Modern Harus Diantisipasi Sejak Dini
- Naluri Tempur Rajurit, TNI Tak Pikirkan Anggaran
- 16.745 Prajurit Terlibat Dalam Latihan Gabungan TN...
- KRI TELUK SEMANGKA-512 RESMI DIPENSIUNKAN
- TNI AU AKAN LENGKAPI CN-295 FULL SATU SKADRON
- PINDAD SIAP LUNCURKAN TANK RINGAN DAN MEDIUM PERTA...
- BANGKITNYA PT. DI, PABRIK PESAWAT TERBANG KEBANGGA...
- PANGLIMA TNI BUKA LATGAB TNI 2013
- PT PAL BANGUN KAPAL CEPAT RUDAL 60 M PESANAN TNI AL
- SKADRON UDARA 15 SIAP MENGOPERASIKAN T-50 GOLDEN E...
- MENHAN : LEOPARD DAN MARDER MULAI DATANG BERTAHAP ...
- SKUADRON SUKHOI DITARGETKAN TAHUN INI LENGKAP
- ALUTSISTA BARU TNI AL BERDATANGAN
- KEMENKOMINFO-KEMENHUB AMANKAN SPEKTRUM FREKUENSI R...
- TIMOR LESTE JAJAKI PEMBELIAN PESAWAT BUATAN PTDI
- PT DI SERAHKAN TIGA HELI PESANAN TNI AL
- INDONESIA DISERANG 200 RIBU 'CYBER CRIME' PER HARI
- Alutsista Canggih Mampu Jaga Kedaulatan NKRI
- Trik Mempercepat Koneksi Internet Speedy ,Ketika T...
- Trik Mempercepat & Menstabilkan Koneksi Internet
- Cara Agar Koneksi Internet Speedy Bisa Cepat
- Indonesia dan AS Latihan Militer Bersama "Cobra Go...
- 69 Payung Udara Penuhi Lanud Gading
- Lanud Gading Segera Difungsikan
- TNI AU Minimalkan Pelanggaran Wilayah Udara
- BBM Kegiatan Operasional TNI Membengkak, Itu Salah...
- Koarmatim Ledakkan Ranjau Peninggalan Jepang
- RI - Australia JajakiKerja Sama Pendidikan Geosmery
- 26 Tahun, RI-Singapura Jalin Kerja Sama Militer
- Pengabdian Pasukan Penjaga Pulau-Pulau Kecil Terluar
- Kemampuan Kapal Cepat Rudal (KCR) Buatan Nasional ...
- Menhan RI – Spanyol Tandatangani MoU Kerjasama Per...
- Koarmabar Tingkatkan Fasilitas Dukungan Operasiona...
- Angkatan Bela Diri Laut Jepang Dan TNI Angkatan La...
- Spanyol Izinkan Indonesia Rakit Pesawat CN 212-400
- Indonesia Tertarik Tank Leopard dan Kapal Spanyol
- Indobatt dan Batalyon Perancis Latihan Bersama
- Indonesia dengan Mudah Mampu Bangun Senjata Nuklir
- Kasal terima Panglima AL Amerika
- Marder, Lapis Baja One Stop Services
- Penerjun Kostrad Dilengkapi Alat Khusus
- Rudal Cina Akan Dikembangkan di Indonesia
- RI Minta Peluru Kendali Kapal Inggris Direparasi
- Anggaran Meningkat, Kemhan Kebut Belanja Senjata
- KSAD Tak Hadir dalam Rapat Pimpinan Kemenhan
- PT PAL Terancam Kena Denda
- Tahun Ini, PT PAL Janjikan Kapal Rudal Rampung
- DPR Tanyakan Kelanjutan Produksi Alutsista PT PAL
- Marinir Tambah 37 Unit Thank BMP-3F Rusia
- Delapan Perusahaan Ikuti Tender Ulang M-17
- TNI AKAN GELAR LATGAB TNI TINGKAT DIVISI
-
▼
April
(178)
Sabtu, 27 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran
0 komentar:
Posting Komentar