Surabaya – Predikat sebagai Lead Integrator yang merupakan amanah UU 16/2014 menugaskan PT PAL Indonesia sebagai BUMN yang mampu memproduksi kebutuhan Alutsista TNI menjadi motor tumbuhnya Industri galangan kapal.
Dengan merampungkan pesanan TNI Angkatan Laut, PAL Indonesia terus berkarya untuk meningkatkan kebutuhan Armada Angkatan Laut menjadi WORLD CLASS NAVY.
Dengan menyerahkan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60) total 3 unit dari Bacth Essential Force (MEF).
Kapal Cepat Rudal 60 meter ini merupakan jenis pengembangan dari Kapal Patroli Cepat (FPB-57) yang telah dibangun oleh PT PAL Indonesia (Persero) sebelumnya.
Setelah menyerahan KCR-60 Meter, Kapal Pertama “KRI SAMPARI-628″ 28 Mei, dilanjutkan penyerahan KCR-60 Meter Kapal Kedua “KRI TOMBAK-629″ 27 Agustus lalu, kini berurutan KCR-60 meter kapal ketiga dengan nomor pembangunan W000275 diserahterimakan kepada TNI-AL dan selanjutnya akan diresmikan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro menjadi Kapal Perang Republik Indonesia dengan nama “KRI HALASAN-630″, Rabu (17/9/2014).
Penyelesaian Proyek KCR 60 Bacth Pertama ini dibarengi dengan pemotongan Plat Baja Pertama (First Steel Cutting) proyek Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR 10514) kedua.
Proyek kerjasama dengan Galangan Kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda ini sebagai pemenuhan Armada TNI Angkatan Laut.
Kerjasama dengan galangan laur negeri turut menyeimbangkan teknologi terkini pada Industri Perkapalan. Perkembangan kebutuhan kapal dan teknologinya selalu meningkat setiap tahunnya.
Kegiatan ini dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Laskdya TNI Didit Herdiawan, dan Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansya Arifin.
Pada kesempatan, itu, Menteri Pertahanan juga memberikan arahan terhadap 250 Insan PAL Indonesia dalam melaksanakan Transfer Of Technology (ToT) proyek Kapal Selam. Proyek ini menjadi sejarah pertama di Indonesia dalam pembangunan Kapal Selam.
Sebagai Negara yang dipersatukan oleh laut, Indonesia sangat membutuhkan Armada kapal yang mencukupi dalam menjaga keutuhan batas wilayah laut.
Dengan terus mendapatkan kepercayaan dalam memproduksi Alutsista, secara tidak langsung juga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional sekaligus peningkatan kemampuan teknologi industri perkapalan dalam negeri.
Pemenuhan kebutuhan ini diharapkan juga mempercepat terwujudnya cita-cita kemandirian Alutsista negara sebagai hal yang sangat esensial bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan NKRI. Sehingga menempatkan bangsa Indonesia sebagai negara strategis yang dihormati dan disegani dalam kancah percaturan dunia. (DK)- JKGR.