Select Language

Kamis, 01 Agustus 2013

Indonesia Kembali Kirim Tim Pengamat ke Filipina Selatan

Indonesia kembali mengirim Tim Pengamat Indonesia (TPI) ke Filina Selatan. TPI akan memantau implementasi perjanjian damai antara pemerintah Filipina dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF).

Arko Hananto Budiadi, Acting Dirjen Multilateral, pada acara Penyambutan dan Pelepasan Tim Pengamat Indonesia (TPI) - IMT  unsur sipil dan militer, di Kemlu RI, Jakarta, Senin pagi (1/07) mengatakan, partisipasi Indonesia dalam International Monitoring Team  (IMT) di Filipina Selatan merupakan bentuk nyata upaya-upaya Indonesia dalam menyebarluaskan nilai-nilai dialog dan perdamaian di tingkat regional dan internasional.

Berdasarkan catatan, partisipasi TPI dalam IMT di Filipina Selatan telah dimulai sejak tahun 2012, atas undangan Pemerintah Filipina dan MILF kepada Pemerintah Indonesia.

Masa tugas TPI unsur militer tahap pertama (Juni 2012-Juni 2013) dan unsur sipil tahap kedua (Januari 2013-Juni 2013) dalam IMT di Filipina Selatan dinyatakan selesai pada akhir bulan Juni 2013. Untuk itu  Indonesia akan mengirimkan kembali TPI-IMT yang terdiri dari 5 orang unsur sipil dan 10 orang personil militer ke Filipina Selatan pada tanggal 1 Juli 2013.

Lebih lanjut, Acting Dirjen Multilateral mengatakan, partisipasi TPI telah membawa nama baik bangsa Indonesia yang senantiasa berkomitmen penuh dalam mencapai perdamaian yang komprehensif di Filipina selatan. Lebih jauh dinyatakan juga bahwa pengiriman TPI merupakan wujud nyata komitmen Indonesia untuk terus memajukan dan memperkuat hubungan RI-Filipina. Selain itu partisipasi Indonesia dilandasi komitmen untuk berjuang menciptakan kawasan yang aman, adil dan damai.

"TPI tidak hanya menjalankan misi memantau perjanjian perdamaian antara pemerintah Filipina dan MNLF, tetapi juga menindaklanjuti pelaksanaan aspek-aspek keamanan, kemanusiaan, rehabilitasi dan pembangunan, bantuan sosio-ekonomi, dan komponen perlindungan sipil” tambah Acting Dirjen Multilateral.

Menurutnya, keterlibatan Indonesia dalam IMT sejak tahun 2012 dan untuk kedepannya, memberikan kontribusi penting dalam pengawasan gencatan senjata antara Pemerintah Filipina dan MILF, yang lebih lanjut akan mendorong pencapaian perdamaian menyeluruh di Filipina Selatan.

Pada kesempatan tersebut Acting Dirjen Multilateral mewakili  pimpinan Kemlu RI menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh anggota  TPI yang baru saja berakhir  penugasannya seraya menyampaikan selamat bertugas kepada anggota TPI yang akan segera memulai tugasnya ke Filipina Selatan. Ditambahkan bahwa pengiriman TPI tersebut merupakan sinergi yang baik antara Kemlu, Kemhan dan Mabes TNI.

Wakil Asisten Operasi Panglima TNI, Laksamana Pertama Widodo S.E pada acara ini menyampaikan arti penting TPI dalam IMT. “Penugasan TPI merupakan suatu kepercayaan dan kehormatan bagi kita di forum internasional untuk mengemban misi pemeliharaan perdamaian di wilayah Filipina Selatan”.

TPI tahap pertama telah menyelesaikan tugasnya dalam kurun waktu 1 tahun, untuk unsur militer, dan 6 bulan, untuk unsur sipil. Sedangkan Tim pengganti telah menyelesaikan  Pre Deployment Training  yang diselenggarakan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian(PMPP), Sentul, Jawa Barat tanggal 1-13 Februari 2013. Direncanakan Tim ini akan bertolak dari Jakarta menuju Filipina pada Senin malam, 1 Juli 2013.

TPI – IMT akan ditempatkan di 5 Team Site yaitu Cotabato City, Iligan City, Zamboanga City, General Santos City, dan Davao City. Selain Indonesia, IMT juga beranggotakan personil militer dan sipil dari 5 negara lainnya dengan jumlah personil 55 orang, yaitu Malaysia (19 orang), Brunei Darussalam (15 orang), Jepang (2 orang), Norwegia (2 orang) , dan Uni Eropa (2 orang). (TGR/Kemlu)

Sumber : global

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner