F/A 18 Super Hornet RAAF |
Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith pada 16 Desember 2012 memberikan keterangan mengenai rencana untuk meningkatkan kekuatan tempur udara Australia di masa depan. "Kekuatan tempur udara Australia merupakan bagian penting dari kerangka kerja keamanan nasional kami. Pemerintah Australia tidak akan membiarkan terjadinya kesenjangan dalam kekuatan tempur udaranya," kata Smith.
Pada Mei tahun ini, Smith mengemukakan rencana transisi untuk kekuatan tempur udara Australia. Penilaian terhadap kemajuan proyek jet tempur F-35A Joint Strike Fighter (JSF) dan setiap kesenjangan potensial dari kekuatan tempur udara Australia, akan disampaikan kepada Pemerintah pada akhir 2012 agar dapat membuat keputusan tentang bagaimana sebaiknya kekuatan tempur udara Australia di masa depan.
Rencana transisi kekuatan tempur udara tersebut disiapkan oleh Departemen Pertahanan mencakup penilaian apakah pilihan alternatif perlu diterapkan untuk menjamin kontinuitas dalam kekuatan tempur udara Australia seperti proyek F-35 JSF yang mengalami penundaan dan masalah penuaan pada armada F/A-18 Hornet Australia.
Rencana transisi kekuatan tempur udara dianggap sebagai usaha yang tepat untuk mengelola transisi Angkatan Udara Australia (RAAF) apabila nantinya Hornet Klasik, Super Hornet dan F-35 berada dalam 1 kesatuan di masa depan. Rencana tersebut meliputi penilaian terhadap kemajuan proyek JSF, keberlangsungan dari 71 unit F/A-18 Hornets Klasik yang ada di armada RAAF, dan kesenjangan potensi kemampuan dan pengelolaan Super Hornet dan kemampuan Growler. Ini juga termasuk opsi untuk menambah armada Super Hornet.
F/A 18 Super Hornet RAAF terbang bersama Sukhoi TNI AU di Darwin |
Armada Hornet klasik Australia yang awalnya berjumlah 75 pesawat, mulai beroperasi di Australia antara tahun 1985 dan 1990. Armada Hornet ini telah menjalani perawatan intensif agar bisa dipastikan tetap dapat beroperasi hingga tahun 2020.
Pada bulan September lalu, Australian National Audit Office (ANAO) menyelesaikan audit kinerja pada pengelolaan upgrade armada F/A-18 dan memelihara kemampuan tempurnya. ANAO menemukan bahwa manajemen pertahanan F/A-18 masih efektif sejauh ini dalam mengidentifikasi ancaman dari operasi-operasi mereka dan akan dilakukan pengelolaan yang serius dan berkelanjutan oleh Departemen Pertahanan.
Pemerintah Australia kini mempertimbangkan rencana transisi kekuatan tempur udara dan Departemen Pertahanan telah memerintahkan untuk melakukan pekerjaan lebih lanjut mengenai berbagai pilihan untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan tempur udara, termasuk mendapatkan informasi terbaru dari Amerika Serikat tentang harga terbaru dari Super Hornet.
RAAF saat ini memiliki armada 24 pesawat F/A-18F Super Hornet. Armada Super Hornet ini pertama kali beroperasi antara Maret 2010 dan Oktober 2011. F/A-18F Super Hornet merupakan langkah maju yang besar dalam teknologi untuk kekuatan tempur udara Australia. Super Hornet memberikan RAAF kemampuan untuk melakukan tempur udara-ke-udara, menyerang sasaran di darat dan di laut, menekan/supresi pertahanan udara musuh dan termasuk melakukan pengintaian.
Super Hornet sangat penting keberadaannya untuk mempertahankan wilayah udara Australia dari ancaman hingga saatnya nanti menggunakan F-35 JSF. RAFF juga mendapatkan sistem pertempuran elektronik Growler untuk Super Hornet mereka. Growler adalah sistem peperangan yang memberikan Super Hornet kemampuan jamming sistem elektronik radar pesawat dan darat dan sistem komunikasi.
Sekarang Australia akan mengirimkan Letter of Request (LOR) ke Amerika Serikat untuk mengetahui biaya dan informasi ketersediaan 24 pesawat Super Hornet tambahan untuk RAAF melalui program Penjualan Militer Luar Negeri Amerika Serikat.
Sampai saat ini pemerintah Australia memang belum membuat keputusan untuk membeli tambahan Super Hornet. Pengiriman LOR bukan berarti menandai komitmen Australia untuk membeli tambahan Super Hornet. Namun hal ini dilakukan oleh Pemerintah Australia agar bisa mempertimbangkan semua opsi pada tahun 2013 nanti mengenai biaya terbaru, terbaik dan informasi ketersediaan Super Hornet. Hal ini telah dijelaskan Australia kepada AS termasuk pabrikan pertahanannya.
Setelah menerima respon LOR, selanjutnya pemerintah Australia sepenuhnya akan mempertimbangkan apa yang terbaik untuk Kemampuan Tempur Udara RAAF pada tahun 2013.
0 komentar:
Posting Komentar