Select Language

Senin, 18 Maret 2013

Indonesia ingin jadi fasilitator penyelesaian perselisihan Asia Pasifik

Pengalaman negara-negara dalam menyelesaikan aneka konflik di Asia Pasifik akan dibagi dalam Dialog Internasional Pertahanan Jakarta (JIDD), pada 20-12 Maret 2013 nanti. "Kami berharap Indonesia bisa memfasilitas dialog tentang itu, jika hal itu menjadi keperluan negara-negara," kata Ketua Panitia Pelaksana JIDD, Marsekal Madya TNI (Purnawirawan) Eris Heryanto.
Indonesia ingin jadi fasilitator penyelesaian perselisihan Asia Pasifik
Dialog Internasional Pertahanan Jakarta (JIDD) tahun 2012

JIDD akan dilaksanakan ketiga kali pada tahun ini, direncanakan dibuka Presiden Susilo Yudhoyono, dengan mengundang 47 negara peserta, 34 pembicara, dan lima moderator. Selama dua hari, ada enam sesi terbuka dan tertutup yang digelar pada dialog internasional bertema Pertahanan dan Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik.

Walau tidak mewakili sikap resmi pemerintahan masing-masing negara peserta, kata Heryanto, namun para petinggi memastikan diri datang. Di antaranya Perdana Menteri negara Timor Timur, Xanana Gusmao, dan Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Aston Carter.


Juga Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata China, Jenderal Qi Jiangguo, dan Panglima Komando Angkatan Laut Perancis, Laksamana Madya Anne Coulier. Perwakilan Korea Utara tidak hadir namun Wakil Menteri Pertahanan Jepang, Marito Ito, hadir.

Dari Indonesia, di antaranya Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, dijadualkan memaparkan materi masing-masing.

Secara umum, dialog itu akan dilakukan secara parsial secara bersamaan, dengan tema pokok pada tantangan di Asia Pasifik, perairan bermasalah, tantangan maritim Asia Pasifik, potensi masalah perbatasan negara, mewujudkan kendali dan koordinasi, dan modernisasi militer.

Heryanto menyatakan, "Tidak akan dibahas masalah spesifik; misalnya antara negara yang bermasalah. Hanya secara umum saja. Karena itulah kami memfasilitasi berbagai keperluan bagi delegasi peserta."

"Tiap negara pasti memiliki kepentingan sendiri-sendiri; apakah itu mengamankan jalur perhubungan lautnya, dan lain sebagainya. Forum ini tidak untuk membahas secara spesifik tentang itu," katanya. (Antara)

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner