Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2014
(1507)
-
▼
Agustus
(145)
- Fly Pass Pesawat Tempur TNI AU pada HUT RI ke-69 d...
- Senjata Rusia SAM Tor-M2E dan Osa-AKM Cocok untuk ...
- Media Australia: RI Kalah dalam Isu Penyadapan
- Australia Tak Berani Lagi Sadap Indonesia
- Panglima TNI Minta DPR Baru Tak Salah Langkah
- TNI AL Butuh 48 Kapal Perang
- The Jupiter Maneuver, Monas
- PT PAL Serahkan KCR Kedua Pesanan TNI AL
- Kendaraan US Army di Indonesia
- Penataran ATGM Javelin 2014
- Galeri : R-80 Dalam RITECH Expo
- TNI AL Usir Dua Kapal Hong Kong
- Panglima TNI Ancam Malaysia
- Kelompok Kriminal di Papua Gunakan Senjata Rampasa...
- Panglima TNI: Mereka Macam-Macam Kami Sikat
- Terus Berlatih Dengan Tank Leopard
- Garuda Shield 2014
- Thanksgiving AS di Banyuwangi
- KRI Teluk Bintuni Siap Launching
- 4.956 Prajurit TNI Kawal UNAOC Bali
- Indonesia Matangkan Pembangunan Simulator Sukhoi
- Redakan Kekhawatiran Barat, Iran Modifikasi Reakto...
- Gencatan Senjata Tak Terbatas Diberlakukan di Gaza
- Israel: Hamas Dihantam Keras
- Kenapa Jokowi Perlu Perkuat Alutsista TNI?
- Masuk Wilayah RI, 3 Pesawat Tempur Asing Ditangkap
- Len Industri dan Thales Nederland Perbarui MoU
- RI Butuh 60 Rudal Jarak Sedang
- Bersama Stryker US Army
- Apache dan Black Hawk Ngumpul
- Indonesia sudah "jago" di bidang rancang bangun
- Apache dan Black Hawk di Indonesia
- Panglima TNI ingatkan anggota DPR, jangan salah bu...
- KRI Tombak 629 buatan PT PAL perkuat alutsista TNI AL
- Satgas Rimpac M-01 2014 Menuju Tanah Air
- Menuju Pesta Penghormatan Spektakuler
- Momen Langka Yang Membanggakan
- Hamas dan Israel Sepakat Akhiri Perang
- Biadab, Israel Serang Lagi Palestina
- Negara Eropa Ingin Lucuti Senjata Pejuang Palestina
- Hamas Dukung Palestina Gabung di ICC
- Iran Tembak Jatuh Drone Milik Israel
- Palestina Yakin, PBB Buktikan Israel Penjahat Perang
- Newmont Umumkan Cabut Gugatan Arbitrase atas RI
- LIPI Anugerahkan Inventor Award Tiga Penemuan Baru
- Robot Elang Pengintai Buatan Universitas Surya
- NASA Kesulitan Intip Aktivitas Korea Utara
- Aquino Protes Patroli Kapal Cina di Laut Sengketa
- TNI Sita 44 Pucuk Senpi di Papua
- Pesawat Jet T50 Disiapkan Untuk Lanud Adisutjipto
- Polisi Kesulitan Usut Kasus Bergesernya Patok Perb...
- KSAU: 6 Pesawat Tempur F16 Tiba di Indonesia 1 Okt...
- Pindad Pusat Perawatan MBT Leopard
- Jet-jet tempur semarakkan upacara di Istana Negara
- Seman: Merdeka Negaraku !
- Pindad akan Ekspansi ke Brunei Darussalam
- Indonesia Punya Drone Dalam dan Luar Negeri
- Pindad Gandeng Rheinmetall Garap Pasar Internasional
- Latihan Uji Coba Alutsista Yonarmed 76/Tarik dan Y...
- Pindad Akan Luncurkan Panser Anoa Varian Baru
- Anggaran Pertahanan 2015 Sebesar 95 Triliun
- MiG-29 Ukraina Kembali Ditembak Jatuh
- X-47B UCAS Berhasil Mendarat di Kapal Induk Bersam...
- Helikopter Serang Ka-52 Alligator Rusia
- ATD-X Siluman Jepang Terbang Awal Tahun Depan?
- US Navy akan Uji Coba Senjata Laser untuk Hadapi D...
- 69 Tahun Kemerdekaan Indonesia
- Zionis Kaget dan Bingung, Hamas Juga Punya Drone
- Putri Bung Hatta: Generasi Muda Harus Pahami Makna...
- Renungan Presiden SBY di TMP Kalibata
- Tim Jokowi Siap Perbanyak Drone
- Laporan Menteri Riset dan Teknologi Pada Hakteknas...
- Indonesia mengakusisi empat kapal patroli siluman ...
- Kemdikbud-TNI Perkuat Pendidikan Perbatasan
- Indonesia Inginkan Rudal BrahMos
- Koarmatim Siap Sukseskan Sail Raja Ampat 2014
- Wakasal Tinjau Langsung Pembuatan Kapal Perang Dal...
- Patroli Patok Batas RI-Malaysia Oleh Koki Alfa Yon...
- Dubes Baru Korsel Ingin Tingkatkan Kerjasama Perta...
- Yonif 711/Raksatama Palu siap ke perbatasan Papua ...
- Israel pertimbangkan jaminan keamanan jika SBY ke ...
- Tiga Instruktur Penerbang F-16 C/D Blok 52ID Diter...
- Gemuruh Jet Tempur Di Hari Kemerdekaan
- Apa Kabar Kogabwilhan
- AS-JEPANG GELAR LATIHAN MARITIM TERBESAR DUNIA
- ADA TIMBUNAN SENJATA AS DI ISRAEL
- KAPAL SELAM TYPE 209 ( JERMAN )
- PEMBERONTAK UKRAINA AKUI PUNYA RUDAL BUK
- SUSAHNYA MENUJU PERBATASAN RI-MALAYSIA DI TANJUNG ...
- SBY BERTERIMA KASIH BANTUAN MODERNISASI KEMILITERA...
- Demi Alutsista TNI, Menhan Desak Pemimpin Baru Hemat
- Menjelang Pergantian Kabinet, Penyelesaian Pengada...
- Pemberontak Tembak Jatuh Pesawat Jet Ukraina
- Menuju Kejayaan Indonesia
- Sapu Angin Speed (SAS) II Diluncurkan di Hari Keme...
- Anggota OPM Gabung NKRI dan Serahkan 8 Senjata
- Pitch Black 2014: Ketika F-15 SG, F-16, F/A-18, Gr...
- 3 Unit F-16 C/D Block 52ID Sudah Tiba di Indonesia
- Hamas Eksekusi Warga Palestina yang Membantu Pasuk...
- PM Israel : Pihaknya Kesulitan Menghancurkan Semua...
-
▼
Agustus
(145)
Kamis, 28 Agustus 2014
Panglima TNI ingatkan anggota DPR, jangan salah buat kebijakan
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko hadir sebagai pemateri pada kegiatan Pembekalan dan Pemantapan Wawasan Kebangsaan bagi Anggota DPR RI periode 2014-2019. Acara digelar di Aula Dwi Warna Purwa Lemhannas RI.
Moeldoko menyampaikan materi yang diberi judul 'Peran TNI Dalam Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI'. Dia menjelaskan mengenai perbedaan ciri-ciri masyarakat di negara maju, dengan negara berkembang. Negara maju dihuni oleh masyarakat yang memiliki kebutuhan tinggi akan prestasi, memiliki disiplin yang tinggi, mempunyai tanggung jawab pribadi, menyukai tantangan, serta keunggulan dalam pekerjaan.
Sedangkan pada masyarakat di negara berkembang memiliki ciri sensitif terhadap reaksi orang lain, anti kritik, juga mudah melakukan penyelewengan.
"Saya yakin anggota DPR RI termasuk ke dalam ciri-ciri masyarakat maju," kata Moeldoko, Rabu (27/8).
Moeldoko berulang kali mengingatkan supaya anggota DPR RI tidak salah langkah dalam membuat kebijakan. Kemacetan politik yang terjadi dapat dimunculkan, dapat pula dipecahkan oleh anggota DPR RI.
"Hati-hati, begitu salah membuat kebijakan akan banyak prajurit yang menjadi korban," kata jenderal bintang empat ini.
Panglima TNI mengatakan bahwa potensi konflik di Indonesia adalah masalah Ideologi. Antara lain degradasi pengamalan Pancasila sebagai ideologi bangsa, keinginan kelompok tertentu mengubah Pancasila dengan ideologi lain).
Lalu masalah Politik seperti sengketa Pemilu dan demokrasi transaksional. Di bidang ekonomi, masalah hutang luar negeri, masalah BBM, defisit anggaran perdagangan bebas,serta pencucian uang.
Masalah sosial Budaya berupa kemiskinan, pengangguran meningkat, kerusakan lingkungan hidup, korupsi, konflik SARA, wabah penyakit, narkoba, dan TKI ilegal).
"Masalah Hankam yang meliputi separatisme, terorisme, masalah perbatasan kejahatan lintas negara," kata Moeldoko.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran
0 komentar:
Posting Komentar