Select Language

Jumat, 08 Agustus 2014

Bangun Pabrik di Malang, Pindad Pede Jadi Produsen Amunisi Terbesar di ASEAN

http://images.detik.com/content/2014/08/07/1036/151752_moupindad.jpg
Jakarta -PT Pindad (Persero) membangun pabrik amunisi di Malang (Jawa Timur) dengan menggandeng Rheinmetall Denel Munition (RDM), perusahaan asal Afrika Selatan. Ini akan menggenjot sektor bisnis Pindad di divisi amunisi.

Direktur Utama Pindad Sudirman Said mengatakan, dengan pembangunan pabrik ini perseroan akan memiliki akses untuk masuk ke pasar amunisi dengan skala internasional dimulai dari Asia Tenggara, sehingga Pindad bisa menggenjot bisnis perusahaan di sektor produksi amunisi.

"Di Pindad ada dua lini industri. Pertama persenjataan dan peralatan tempur., kedua industri amunisi. Sampai saat ini divisi amunisi telah menyumbang lebih dari 50% ke profit kami. Jadi memang sebagian besar dari amunisi," papar Sudirman usai penandatangan tersebut di Hotel Shangrilla, Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Hingga akhir 2013, Pindad mencatat laba sebesar Rp 97 miliar. Artinya pada periode tersebut, bisnis amunisi telah menyumbang lebih dari Rp 49 miliar terhadap total laba perusahaan.

"Bukan angka yang besar, tapi yang penting itu trennya. Kita lihat trennya ini mengalami kenaikan. Dalam tiga tahun ini rata-rata pertumbuhannya 24% per tahun, itu yang ingin kita tingkatkan. Kami harapkan dengan kerja sama ini, peningkatannya akan lebih agresif bagi perusahaan," sebut dia.

Sudirman optimistis langkah strategis ini dapat menggenjot kinerja perusahaan secara keseluruhan. Karena menurutnya di Asia Tenggara belum banyak industri amunisi. Pabrik ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

"Tidak banyak negara di Asia Tenggara yang bisa memproduksi amunisi seperti kita (Pindad). Kerja sama ini akan menjadikan fasilitas produksi amunisi ini sebagai yang tebesar di Asia Tenggara," sebut dia

Terkait dengan pabrik amunisi yang akan dibangun bersama RDM, ia menyebut pembangunan akan dilengkapi dengan area uji coba peledakan.

"Kita sudah ada bangunan, sudah jadi lokasinya di Malang. Selain gedung, ada lahan terbuka juga. Luas total 168 hektar. Ada tempat peledakan percobaan. Jarak dari malang 20 km. Jauh dari pemukiman sehingga cocok untuk tempat pengembangan industri ledakan," terang Sudirman.

Investasi yang sudah digelontorkan untuk bangunan tersebut adalah sekitar Rp 20 miliar. "Bukan angka yang signifikan, karena bangunan saja itu belum apa-apa. Kita masih harus mendatangkan mesin, peralatan dan lain-lain," lanjut dia.

Selain itu, Pindad dan RDM bersepakat untuk membangun akademi atau lembaga pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Untuk mengoperasikan gedung ini tentu kita butuh tenaga ahli. Di Malang kita sudah ada 1.000 orang tenaga ahli. Tapi kalau kita mau masuk level berikutnya karena kita ingin menjangkau pasar Asia, berarti kita butuh tenaga ahli lebih banyak lagi. Kita belum tahu berapa, tapi semua sedang kita persiapkan," paparnya.

Ditambahkan Sudirman, dari kerjasama ini nantinya juga akan dibentuk sebuah perusahaan patungan atau joint venture (JV) yang akan menjadi perusahaan pelaksana atas rencana pengembangan industri amunisi ini.

Sudirman mengatakan, sebagai langkah awal realisasi rencana tersebut pihaknya bersama RDM akan melakukan pembicaraan rutin untuk menentukan strategi detil pengembangan usaha atau detail plan.

"Kita harapkan sampai akhir tahun ini sudah ada detail plan-nya. Jadi dalam 3-4 bulan ini kita harapkan sudah didapat perencanaan dasarnya seperti apa," kata Sudirman.

Setelah rencana detil diperoleh, lanjut Sudirman, maka akan langsung dibahas perencanaan teknisnya termasuk pembagian porsi investasi masing-masing pihak atas perusahaan patungan ini.

"Yang saya ingin, secara keahlian kita punya banyak ahli, investasi tergantung kemampuan kita, tapi kalau bisa kita juga taruh uang (investasi finansial). Jadi kita bukan hanya sebagai mitra lokal yang hanya urus perizinan. Tapi true partner, benar-benar sebagai partner yang mengembangkan industri," kata Sudirman.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner