Modernisasi Militer Indonesia sejak tahun 2009 sampai dengan 2014 ini sudah membawa penambahan kekuatan militer yang cukup significant. Modernisasi militer periode 2009-2014 ini disebut dengan Minimum Essential Force (MEF) Renstra I (2009-2014). MEF ini direncakanan akan dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu Renstra I (2009-2014), Renstra II (2015-2019) dan Renstra III (2020-2024). Namun sebentar lagi, Indonesia akan memiliki pemerintahan yang baru pada akhir 2014 ini. Adanya pergantian pemerintahan yang baru ini tentunya menimbulkan beberapa pertanyaan apakah program modernisasi militer Indonesia ini akan dilanjutkan atau tidak oleh pemerintah baru yang akan datang?
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa MEF ini adalah program modernisasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia periode 2009-2014 ini. Dan di Indonesia sering sekali pergantian pemerintah membuat beberapa program pemerintah sebelumnya tidak dilanjutkan atau digantikan oleh kebijakan baru yang dibuat pemerintahan yang baru. Program modernisasi militer MEF (minimum essential force) dengan segala kekurangan dan kelebihannya, sudah membawa perubahan yang cukup berarti bagi Indonesia. Kekuatan Militer Indonesia yang pada tahun 1999 sampai 2005 sangat memprihatinkan, berangsur-angsur sudah mulai menunjukkan perbaikan yang significant berkat adanya program MEF ini.
Akankah Pemerintah Baru Indonesia Melanjutkan Program MEF II?
Dengan adanya pergantian pemerintahan baru Indonesia, membuat nasib kelanjutan MEF Renstra II (2015-2019) menjadi tergantung kepada arah kebijakan pemerintah baru nanti. Namun sebagaimana dampak program MEF Renstra I yang lalu cukup membawa perbaikan yang berarti bagi kekuatan militer Indonesia, maka saya perkirakan pemerintahan baru nanti pun agaknya akan tetap melanjutkannya. Namun mungkin saja terjadi modifikasi ataupun sedikit perubahan dalam rencana di MEF Renstra II nantinya.
Mungkin juga Program MEF ini akan diganti dengan program lainnya, namun kita tetap berharap sekali bahwa apapun nama Programnya nanti, intinya kita berharap bahwa modernisasi militer Indonesia tetap harus berjalan. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik beberapa tahun terakhir ditambah adanya kemungkinan ancaman konflik yang akan dihadapi Indonesia di sekitar Laut China Selatan.
Sekarang mari kita melihat kembali kebelakang, apa yang telah di capai dalam program MEF Renstra I (2009-2014) yang lalu serta melihat apa kira-kira yang akan di capai di MEF renstra II (2015-2019) nanti. Hal ini kita perlu lihat kembali untuk mengingatkan kita semua bahwa modernisasi militer Indonesia saat ini adalah suatu hal yang harus di lakukan pemerintah Indonesia kedepannya.
Alutsista untuk Angkatan Udara di MEF I (2009-2014)
Dalam periode 2009-2014 ini, program MEF Renstra I sudah membawa banyak sekali penambahan kekuatan alutsista Indonesia. Selain peningkatan kesejahteraan prajurit, juga terjadi penambahan alutsista yang significan serta penambahan sarana pendukungnya. Diantara alutsista yang sudah di datangkan di MEF Renstra I (2009-2014) untuk Angkatan Udara dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Pencapaian MEF Renstra I TNI AU
Dari data diatas dapat kita lihat alutsista-alutsista yang sudah dibeli di periode MEF renstra I (2009-2014). Selain data diatas, memang masih ada beberapa yang lain yang mungkin saya lupa untuk memasukkannya. Namun data diatas adalah gambaran besar alutsista untuk TNI AU yang sudah di beli dalam periode tersebut.
Untuk pesawat tempur di MEF I ini, TNI AU mendapatkan 6 unit Su-30 MK2 (melengkapi 10 unit Su-27/30 yang sudah ada sebelumnya), 16 EMB-314 Super Tucano dari Brazil (masih 4 unit yang sampai di Indonesia), 16 unit T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan (sudah datang semua), 18 unit pesawat latih G-120 TP Grob dari Jerman, 24 unit F-16 setara Block 52 (beberapa unit sedang dalam proses pengiriman), dan aka nada upgrade 10 unit F-16 Block 15 OCU TNI AU.
Untuk persenjataan rudal pesawat tempur juga sudah dibeli berbagai rudal untuk armada Flanker dan F-16 Indonesia. Diantaranya adalah Rudal BVR R-77 RVV-EA, KH-31P, AGM-65 Maverick, dan lain-lain. Juga ada informasi bahwa Indonesia juga akan membeli puluhan rudal BVR Aim-120, Aim-9x dan JDAM, namun belum ada konfirmasi apakah ini menggunakan anggaran MEF I atau di MEF II nanti.
Selain itu, TNI AU juga mendapatkan 18 unit pesawat angkut diantaranya adalah 9 unit C-295 dari Spanyol (sudah 6 unit yang datang), dan 9 unit C-130 H Hercules bekas AU Australia. Dari 9 unit C-130 H dari Australia ini, 4 unit diataranya adalah hibah dari pemerintah Australia dan 5 unit lagi dibeli oleh Indonesia. Dari 9 unit C-130 H ini, beberapa unit sudah datang ke Indonesia dan sisanya akan di kirim tahun ini dan tahun kedepan.
Alutsista untuk Angkatan Laut di MEF I (2009-2014)
Pengadaan alutsista untuk Angkatan Laut yang sudah di lakukan di MEF Renstra I (2009-2014) diantaranya dapat dilihat pada gambar berikut :
Pencapaian MEF Renstra I TNI AL
Pengadaan alutsista untuk TNI AL yang paling besar di MEF I (2009-2014) bisa di bilang adalah pengadaan 3 unit Kapal Selam DSME-209 dari Korea Selatan. Pengadaan ini menelan dana paling tidak $1.1 Miliar, belum lagi ditambah dana untuk mempersiapkan infrastruktur pembangunan Kapal Selam di Indonesia. Hal ini karena di rencanakan 1 dari 3 unit Kapal Selam tersebut akan di bangun di Indonesia, dan 2 unit lainnya di Korea Selatan. Namun ketiga unit Kapal Selam DSME-209 ini baru akan datang di tahun 2016-2018 mendatang. Itu artinya kontraknya memang ditandatangani di MEF II, tapi kedatangan Kapal Selam itu akan di MEF II (2015-2019). Hal ini dikarenakan pembuatan Kapal Selam yang tentunya membutuhkan waktu yang sangat panjang.
Untuk kapal perang, TNI AL akan mendapatkan 2 unit Perusak Kawal Rudal (PKR) Sigma-10514 dari Belanda dan 3 unit Kapal Perang MLRF Nahkoda Ragam Class dari Inggris. Untuk 2 unit PKR ini dibagi dalam 2 tahapan kontrak dan diperkirakan PKR pertama sudah akan datang di tahun 2016 nanti. Sedangkan untuk MLRF Nahkoda Ragam Class, ketiga unitnya diperkirakan akan mulai datang di tahun 2014 sampai 2015 ini. Ketiga unit Nahkoda Ragam Class ini yang sebelumnya adalah Kapal Perang Brunei yang batal di akuisisi akan diberi nama KRI Jhon Lie, KRI Usman Harun dan KRI Bung Tomo.
Selain itu, TNI AL juga akan menerima beberapa unit KCR-40 dan KCR-60 buatan dalam negeri yang dilengkapi dengan rudal yang cukup canggih. Juga TNI AL akan mendapatkan beberapa unit Landing Ship Tnak (LST) yang bisa digunakan untuk transpotasi bagi armada MBT Leopard Indonesia.
TNI AL juga mendapatkan 3 unit CN-235 MPA produksi Indonesia yang akan menjadi pesawat patrol maritime. Selain itu TNI AL juga akan mendapatkan 11 unit Heli Anti Kapal Selam dari Prancis yaitu AS-565 MB Phanter. Juga diberitakan TNI AL mendapatkan rudal anti kapal generasi terbaru yaitu Exocet MM-40 Block 3 yang kemungkinan akan dipakai di armada kapal perang terbaru TNI AL. Bahkan diberitakan juga TNI AL juga akan mendapatkan rudal pertahanan udara jenis VLS MICA dari Prancis, namun belum bisa saya pastikan apakah ini masuk dalam program MEF I atau di MEF selanjutnya.
Koorps Marinir TNI AL juga mendapatkan 37 unit BMP-3F dari Rusia yang ditandatangani di tahun 2011 yang lalu dengan nilai kontrak $114 Juta. Ini adalah pengadaan tahap kedua, dimana sebelumnya juga sudah ada pengadaan 17 unit BMP-3F di tahun 2009. Dengan pengadaan tahap kedua ini, Marinir TNI AL sudah memiliki 54 unit BMP-3F. Beberapa waktu lalu 37 unit BMP-3F ini sudah hadir di Indonesia.
Selain pengadaan alutsista yang sudah saya jelaskan diatas, masih ada beberapa pengadaan alutsista lainnya yang mungkin saya lupa mencantumkannya. Namun ini adalah gambaran besar pengadaan alutsista untuk TNI AL di MEF I (2009-2014).
Alutsista untuk Angkatan Darat di MEF I (2009-2014)
Pengadaan alutsista untuk Angkatan Darat yang sudah di lakukan di MEF Renstra I (2009-2014) diantaranya dapat dilihat pada gambar berikut :
Pencapaian MEF Renstra I TNI AD
Tidak mau kalah dari Alutsista AU dan AL, untuk AD pengadaan alutsista di MEF I (2009-2014) pun cukup garang. Diantaranya adalah 8 unit Helikopter serang Apache dari Amerika Serikat. Selain Apache, TNI AD juga akan menerima Heli Serang Fennec dari Prancis. Untuk Heli Serbu, TNI AD juga akan menerima cukup banyak Helikopter Bell-412EP yang di rakit di PT DI.
Selain Helikopter, TNI AD juga akan menerima sekitar 103 unit MBT Leopard dari Jerman dimana 40 diantaranya adalah Leopard 2A4 dan 63 unit Leopard 2RI serta 10 unit Buffel (support tank). Selain itu juga dalam dalam satu paket pembelian adalah puluhan unit IFV Marder 1A3 yang juga dari Jerman. 2 unit MBT Leopard 2A4 dan 2 unit IFV Marder-1A3 sudah tiba di Indonesia beberapa bulan lalu. Sedangkan sisanya mulai datang tahun ini. TNI AD juga sudah menerima 22 unit IFV Tarantula (Black Fox) dari Korea Selatan beberapa bulan lalu. Dan Proses retrofit AMX-13 TNI AD saat ini sedang berlangsung.
TNI AD juga akan menerima 36 unit Multiple Launch Rocket System (MLRS) Astross II Mk-6 dari Brazil yang di beli tahun 2012 lalu dengan nilai kontrak $405 juta. Beberapa minggu lalu sudah tersiar kabar bahwa pesanan TNI AD sudah dalam tahap uji coba dan kemungkinan dalam waktu dekat akan tiba di Indonesia. Selain itu, TNI AD juga akan menerima 37 unit Howitzer Caesar 155mm dari Prancis dan kemugkinan juga akan datang mulai tahun ini. TNI AD juga diberitakan akan merima banyak rudal anti Tank jenis Javelin I dari Inggris.
Selain pengadaan alutsista diatas, mungkin masih ada beberapa pengadaan alutsista yang lupa untuk saya cantumkan dalam list diatas.
Prediksi Pengadaan Alutsista di MEF II (2015-2019)
Setelah selesai MEF I (2009-2014) dan proses modernisasi militer Indonesia tetap dilanjutkan pemerintah selanjutnya, maka saya memprediksi di MEF II ini juga akan banyak sekali alutsista yang akan di beli Indonesia. Diantaranya yang saya perkirakan akan di beli adalah sebagai berikut :
Prediksi Pembelian Alutsista MEF Renstra II (2015-2019)
Sebelum saya menjelaskan kenapa saya memprediski itu, mohon di pahami bahwa apa yang saya tuliskan dalam prediksi ini hanyalah prediksi yang belum tentu akan dibeli di masa datang. Jadi apapun yang saya prediksi di sini, bukanlah sebuah kebenaran absolute.
Program pengadaan yang paling mungkin terjadi di MEF Renstra II (2015-2019) adalah penggantian F-5 E/F TNI AU. Hal ini karena sudah sejak beberapa tahun lalu sudah ada beritanya, bahkan beberapa penawaran sudah masuk dan kemungkinan di awal 2015 MEF Renstra II ini akan diumumkan pemenang tendernya. Selain itu, saya juga memprediksi akan ada penambahan 1 skuadron pesawat tempur baru di TNI AU. Hal ini saya prediksi karena banyak berita yang menyebutkan bahwa TNI AU direncanakan akan memiliki 10 skuadron pesawat tempur nantinya. Saat ini TNI AU hanya memiliki 8 Skuadron pesawat tempur yaitu 1 Skuadron Su-27/30, 2 Skuadron F-16, 2 Skuadron Hawk-109/209, 1 Skuadron T-50i, 1 Skuadron EMB-314 Super Tucano dan 1 Skuadron F-5 E/F. Itu artinya ada 2 skuadron yang harus dipenuhi agar mencapai 10 skuadron seperti yang di beritakan. Prediksi saya di MEF II (2015-2019) hanya akan bertambah 1 skuadron dan di MEF III (2020-2024) bertambah 1 skuadron lagi. Hal ini mengingat di MEF I (2009-2014) juga hanya ada penambahan 1 skuadron tempur baru yaitu Skuadron 16 Pekanbaru yang akan di isi oleh 16 unit F-16 Block 52ID mulai 2014 ini.
Selain pesawat tempur, TNI AU juga saya prediksi akan mengakuisisi armada pesawat AEW&C (Airbone Early Warning and Control), pesawat tanker untuk keperluan air refueling, penambahan C-295 menjadi 1 skuadron (16 unit) dan penambahan pesawat angkut berat seperti C-130 Hercules atau A-400M. TNI AU juga saya prediksi mulai akan mempertimbangkan membeli Medium SAM (Surface to Air Missile) untuk pertahanan udara.
Angkatan Laut Indonesia juga saya prediksi akan menambah pesanan Kapal Perang mumpuni seperti Perusak Kawal Rudal (PKR) dan menmbah Kapal cepat Rudal seperti KCR-40 dan KCR-60. Selain itu juga akan ada penambahan lainnya, namun saya kurang bisa memprediksinya. Kita tunggu saja lah.
Untuk angkatan darat, saya prediksi akan ada pengadaan rudal pertahanan titik sekelas Pantzir S-1 yang akan digunakan untuk menjaga object vital militer Indonesia dari ancaman musuh. Selebihnya mungkin aka nada penambahan armada medium Tank seperti kerjasama Indonesia dan Turki. Kita tunggu saja.
Sumber Referensi :
http://internasional.kompas.com/read/2012/02/15/15172983/Indonesia.Beli.9.Pesawat.Angkut.C-295.dari.Airbus
http://arc.web.id/berita/565-roll-out-c-130h-hibah-dari-australia.html
http://www.itoday.co.id/politik/menhan-hibah-pesawat-c-130-hercules-australia-untungkan-indonesia
http://arc.web.id/berita/47-tni-au/445-f-16ab-tni-au-akan-diupgrade-bae-system.html
http://arc.web.id/artikel/57-hankam/448-prediksi-alutsista-di-tahun-2013.html
http://www.tempo.co/read/news/2012/05/11/078403230/Indonesia-Beli-37-Unit-Tank-BMP-3F-Buatan-Rusia
http://news.detik.com/read/2011/12/22/092659/1797190/10/deal-ri-beli-3-kapal-selam-dari-korea-selatan?nd992203605
http://arc.web.id/artikel/57-hankam/447-kaleidoskop-alutsista-sepanjang-2012.html
http://news.okezone.com/read/2012/06/05/337/642051/indonesia-beli-kapal-rudal-dari-belanda-seharga-rp1-98-t
http://www.angkasa.co.id/index.php/notam/notice-to-airmen/233-beli-astros-ii-indonesia-bukan-yang-pertama-di-asia-tenggara
http://www.globalpost.com/dispatch/news/regions/asia-pacific/indonesia/130826/indonesia-buy-eight-new-apache-helicopters-the-u
http://www.newdaily.co.kr/news/article.html?no=61574
http://indonesiandefense.blogspot.com/2010/12/menhan-indonesia-akan-beli-24-unit-bell.html
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/07/078511153/TNI-Siapkan-Kapal-Khusus-untuk-Angkut-Leopard
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2014
(1507)
-
▼
Agustus
(145)
- Fly Pass Pesawat Tempur TNI AU pada HUT RI ke-69 d...
- Senjata Rusia SAM Tor-M2E dan Osa-AKM Cocok untuk ...
- Media Australia: RI Kalah dalam Isu Penyadapan
- Australia Tak Berani Lagi Sadap Indonesia
- Panglima TNI Minta DPR Baru Tak Salah Langkah
- TNI AL Butuh 48 Kapal Perang
- The Jupiter Maneuver, Monas
- PT PAL Serahkan KCR Kedua Pesanan TNI AL
- Kendaraan US Army di Indonesia
- Penataran ATGM Javelin 2014
- Galeri : R-80 Dalam RITECH Expo
- TNI AL Usir Dua Kapal Hong Kong
- Panglima TNI Ancam Malaysia
- Kelompok Kriminal di Papua Gunakan Senjata Rampasa...
- Panglima TNI: Mereka Macam-Macam Kami Sikat
- Terus Berlatih Dengan Tank Leopard
- Garuda Shield 2014
- Thanksgiving AS di Banyuwangi
- KRI Teluk Bintuni Siap Launching
- 4.956 Prajurit TNI Kawal UNAOC Bali
- Indonesia Matangkan Pembangunan Simulator Sukhoi
- Redakan Kekhawatiran Barat, Iran Modifikasi Reakto...
- Gencatan Senjata Tak Terbatas Diberlakukan di Gaza
- Israel: Hamas Dihantam Keras
- Kenapa Jokowi Perlu Perkuat Alutsista TNI?
- Masuk Wilayah RI, 3 Pesawat Tempur Asing Ditangkap
- Len Industri dan Thales Nederland Perbarui MoU
- RI Butuh 60 Rudal Jarak Sedang
- Bersama Stryker US Army
- Apache dan Black Hawk Ngumpul
- Indonesia sudah "jago" di bidang rancang bangun
- Apache dan Black Hawk di Indonesia
- Panglima TNI ingatkan anggota DPR, jangan salah bu...
- KRI Tombak 629 buatan PT PAL perkuat alutsista TNI AL
- Satgas Rimpac M-01 2014 Menuju Tanah Air
- Menuju Pesta Penghormatan Spektakuler
- Momen Langka Yang Membanggakan
- Hamas dan Israel Sepakat Akhiri Perang
- Biadab, Israel Serang Lagi Palestina
- Negara Eropa Ingin Lucuti Senjata Pejuang Palestina
- Hamas Dukung Palestina Gabung di ICC
- Iran Tembak Jatuh Drone Milik Israel
- Palestina Yakin, PBB Buktikan Israel Penjahat Perang
- Newmont Umumkan Cabut Gugatan Arbitrase atas RI
- LIPI Anugerahkan Inventor Award Tiga Penemuan Baru
- Robot Elang Pengintai Buatan Universitas Surya
- NASA Kesulitan Intip Aktivitas Korea Utara
- Aquino Protes Patroli Kapal Cina di Laut Sengketa
- TNI Sita 44 Pucuk Senpi di Papua
- Pesawat Jet T50 Disiapkan Untuk Lanud Adisutjipto
- Polisi Kesulitan Usut Kasus Bergesernya Patok Perb...
- KSAU: 6 Pesawat Tempur F16 Tiba di Indonesia 1 Okt...
- Pindad Pusat Perawatan MBT Leopard
- Jet-jet tempur semarakkan upacara di Istana Negara
- Seman: Merdeka Negaraku !
- Pindad akan Ekspansi ke Brunei Darussalam
- Indonesia Punya Drone Dalam dan Luar Negeri
- Pindad Gandeng Rheinmetall Garap Pasar Internasional
- Latihan Uji Coba Alutsista Yonarmed 76/Tarik dan Y...
- Pindad Akan Luncurkan Panser Anoa Varian Baru
- Anggaran Pertahanan 2015 Sebesar 95 Triliun
- MiG-29 Ukraina Kembali Ditembak Jatuh
- X-47B UCAS Berhasil Mendarat di Kapal Induk Bersam...
- Helikopter Serang Ka-52 Alligator Rusia
- ATD-X Siluman Jepang Terbang Awal Tahun Depan?
- US Navy akan Uji Coba Senjata Laser untuk Hadapi D...
- 69 Tahun Kemerdekaan Indonesia
- Zionis Kaget dan Bingung, Hamas Juga Punya Drone
- Putri Bung Hatta: Generasi Muda Harus Pahami Makna...
- Renungan Presiden SBY di TMP Kalibata
- Tim Jokowi Siap Perbanyak Drone
- Laporan Menteri Riset dan Teknologi Pada Hakteknas...
- Indonesia mengakusisi empat kapal patroli siluman ...
- Kemdikbud-TNI Perkuat Pendidikan Perbatasan
- Indonesia Inginkan Rudal BrahMos
- Koarmatim Siap Sukseskan Sail Raja Ampat 2014
- Wakasal Tinjau Langsung Pembuatan Kapal Perang Dal...
- Patroli Patok Batas RI-Malaysia Oleh Koki Alfa Yon...
- Dubes Baru Korsel Ingin Tingkatkan Kerjasama Perta...
- Yonif 711/Raksatama Palu siap ke perbatasan Papua ...
- Israel pertimbangkan jaminan keamanan jika SBY ke ...
- Tiga Instruktur Penerbang F-16 C/D Blok 52ID Diter...
- Gemuruh Jet Tempur Di Hari Kemerdekaan
- Apa Kabar Kogabwilhan
- AS-JEPANG GELAR LATIHAN MARITIM TERBESAR DUNIA
- ADA TIMBUNAN SENJATA AS DI ISRAEL
- KAPAL SELAM TYPE 209 ( JERMAN )
- PEMBERONTAK UKRAINA AKUI PUNYA RUDAL BUK
- SUSAHNYA MENUJU PERBATASAN RI-MALAYSIA DI TANJUNG ...
- SBY BERTERIMA KASIH BANTUAN MODERNISASI KEMILITERA...
- Demi Alutsista TNI, Menhan Desak Pemimpin Baru Hemat
- Menjelang Pergantian Kabinet, Penyelesaian Pengada...
- Pemberontak Tembak Jatuh Pesawat Jet Ukraina
- Menuju Kejayaan Indonesia
- Sapu Angin Speed (SAS) II Diluncurkan di Hari Keme...
- Anggota OPM Gabung NKRI dan Serahkan 8 Senjata
- Pitch Black 2014: Ketika F-15 SG, F-16, F/A-18, Gr...
- 3 Unit F-16 C/D Block 52ID Sudah Tiba di Indonesia
- Hamas Eksekusi Warga Palestina yang Membantu Pasuk...
- PM Israel : Pihaknya Kesulitan Menghancurkan Semua...
-
▼
Agustus
(145)
Jumat, 08 Agustus 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran
0 komentar:
Posting Komentar