©AFP PHOTO/RICHARD W. BROOKSSenjata artileri 200 mm milik pasukan Kekaisaran Jepang tergeletak pada salah satu sudut di Pulau Peleliu, Kepulauan Palau. Pulau kecil yang berada di Samudra Pasifik ini menjadi saksi bisu pertempuran Operasi Stalemate II yang melibatkan tentara Amerika Serikat (AS) dan pasukan Kekaisaran Jepang pada September – November 1944.
©AFP PHOTO/RICHARD W. BROOKS Kondisi gua bernama ’1.000 Man Cave’ yang dibangun oleh pasukan Kekaisaran Jepang di Pulau Peleliu, Kepulauan Palau.
©AFP PHOTO/RICHARD W. BROOKS Pintu masuk gua ’1.000 Man Cave’. Saat menghadapi tentara AS, pasukan Kekaisaran Jepang membangun banyak gua yang malang melintang di pegunungan kapur sebagai tempat persembunyian.
©AFP PHOTO/RICHARD W. BROOKS
Tumpukan amunisi milik pasukan Kekaisaran Jepang tergeletak di markasnya pada saat itu, di Pulau Peleliu, Kepulauan Palau.
Tumpukan amunisi milik pasukan Kekaisaran Jepang tergeletak di markasnya pada saat itu, di Pulau Peleliu, Kepulauan Palau.
©AFP PHOTO/RICHARD W. BROOKS
Tank Mitsubishi berukuran kecil milik pasukan Kekaisaran Jepang terparkir di pinggir jalan yang dulunya merupakan medan peperangan di Pulau Peleliu, Kepulauan Palau.
Tank Mitsubishi berukuran kecil milik pasukan Kekaisaran Jepang terparkir di pinggir jalan yang dulunya merupakan medan peperangan di Pulau Peleliu, Kepulauan Palau.
©AFP PHOTO/RICHARD W. BROOKS
Kendaraan tempur amfibi milik tentara AS tampak sudah berkarat. Puluhan ribu tentara AS dan pasukan Kekaisaran Jepang gugur dalam pertempuran ini.
Kendaraan tempur amfibi milik tentara AS tampak sudah berkarat. Puluhan ribu tentara AS dan pasukan Kekaisaran Jepang gugur dalam pertempuran ini.
©AFP PHOTO/RICHARD W. BROOKS
Terowongan sempit yang dibangun pasukan Kekaisaran Jepang untuk mengirimkan amunisi perang. Perang di Pulau Peleliu ini dimenangkan oleh tentara AS.
Terowongan sempit yang dibangun pasukan Kekaisaran Jepang untuk mengirimkan amunisi perang. Perang di Pulau Peleliu ini dimenangkan oleh tentara AS.
0 komentar:
Posting Komentar