Jakarta (MI) : Kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kerap melakukan teror dengan menembak anggota Polri atau TNI diketahui menggunakan senjata api rampasan. Beberapa di antaranya mereka rampas dari anggota TNI/Polri.
"Pernah ada senjata yang hilang. Beberapa waktu yang lalu, kira-kira beberapa bulan yang lalu, ada anggota kita yang tiba-tiba diserang, ada juga senjata yang hilang satu atau berapa gitu," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2014) malam.
"Di daerah Puncak Jaya, Papua, sana. Tapi setelah itu sudah kembali, sebagian dapat lagi kita. Yang hilang (jenis) yang lain, tapi yang dapat (jenis) yang lain lagi," tambahnya.
Walau begitu, Fuad menyatakan cukup banyak senjata api yang telah disita TNI/Polri dari KKB itu. Namun khusus senjata TNI/Polri, sedikitnya ada 40 senjata yang berhasil direbut kembali.
"Oh, banyak sekali. Banyak senjata bekas kami maupun senjata bekas Polri yang diambil. Ada 40 senjata (yang telah direbut kembali)," ujar Fuad.
Kebanyak senjata yang disita dari KKB itu adalah senjata yang umumnya digunakan TNI/Polri. Akan tetapi, beberapa di antaranya adalah senjata non-organik. Upaya merebut kembali senjatan api TNI/Polri ini dilakukan saat terjadi kontak senjata.
"(Tipe) Senjata-senjata yang digunakan oleh polri pada umumnya, sama senjata TNI yang organik. Ada juga senjata-senjata yang non organik. Dari jaringan kita ambil, dari kontak senjata juga kita ambil. Kontak senjata, kemudian mereka bawa senjata. Kita tembak, kemudian kita ambil senjatanya," tutup Fuad.
"Pernah ada senjata yang hilang. Beberapa waktu yang lalu, kira-kira beberapa bulan yang lalu, ada anggota kita yang tiba-tiba diserang, ada juga senjata yang hilang satu atau berapa gitu," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2014) malam.
"Di daerah Puncak Jaya, Papua, sana. Tapi setelah itu sudah kembali, sebagian dapat lagi kita. Yang hilang (jenis) yang lain, tapi yang dapat (jenis) yang lain lagi," tambahnya.
Walau begitu, Fuad menyatakan cukup banyak senjata api yang telah disita TNI/Polri dari KKB itu. Namun khusus senjata TNI/Polri, sedikitnya ada 40 senjata yang berhasil direbut kembali.
"Oh, banyak sekali. Banyak senjata bekas kami maupun senjata bekas Polri yang diambil. Ada 40 senjata (yang telah direbut kembali)," ujar Fuad.
Kebanyak senjata yang disita dari KKB itu adalah senjata yang umumnya digunakan TNI/Polri. Akan tetapi, beberapa di antaranya adalah senjata non-organik. Upaya merebut kembali senjatan api TNI/Polri ini dilakukan saat terjadi kontak senjata.
"(Tipe) Senjata-senjata yang digunakan oleh polri pada umumnya, sama senjata TNI yang organik. Ada juga senjata-senjata yang non organik. Dari jaringan kita ambil, dari kontak senjata juga kita ambil. Kontak senjata, kemudian mereka bawa senjata. Kita tembak, kemudian kita ambil senjatanya," tutup Fuad.
Sumber : Detik
0 komentar:
Posting Komentar