MAHDI-NEWS.COM | – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara terang-terangan membela pembantaian berdarah Tel Aviv di Gaza sebagai sesuatu yang ‘proporsional,’ sebaliknya menyalahkan Hamas sebagai penyebab korban sipil.
Selama konferensi pers Rabu (6/8/14), Perdana Menteri Israel menganggap agresi militer rezim Tel Aviv selama sebulan terhadap penduduk Gaza sebagai tindakan yang “proporsional” dan “dibenarkan.”
“Saya pikir itu dibenarkan, saya pikir itu proporsional. Adapun terjadi korban sipil disesalkan, “kata Netanyahu pada konferensi pers di Yerusalem untuk media berita asing.
Pemimpin Israel berpura-pura merasa menyesal tentang kematian warga sipil di wilayah Palestina yang terkepung, mengatakan korban sipil yang tewas akibat “perbuatan Hamas sendiri.”
Dia menambahkan bahwa serangan terhadap sekolah-sekolah PBB tidak hanya tepat, tetapi itu “menjadi kesalahan moral” bila tidak diserang, karena tempat itu [sekolah-sekolah] dijadikan Hamas untuk melancarkan serangan.
“Itu jelas kesalahan. Ini kesalahan moral. Ini kesalahan operasional. Namun … bila tidak serangan itu sama saja menyerahkan kemenangan besar bagi teroris di mana-mana. ‘”
Netanyahu mengklaim bahwa Hamas menggunakan warganya sebagai “perisai manusia,” menambahkan bahwa kelompok perlawanan Palestina menggunakan sekolah dan rumah sakit untuk menyembunyikan para pejuang dan senjatanya.
Perdana menteri Israel keras itu membuat klaim dalam keputusasannya untuk membebaskan Tel Aviv dari kecaman internasional yang keras akibat pembantaian brutal di Jalur Gaza.
Pada hari Kamis, Amnesty International mengatakan Israel telah melakukan “serangan yang disengaja” terhadap rumah sakit dan petugas kesehatan di Gaza, menyerukan penyelidikan agresi Tel Aviv segera.
Laporan yang keluar dari Gaza juga menunjukkan bahwa militer Israel telah menggunakan senjata yang dilarang, termasuk bom fosfor putih, dalam serangan terhadap warga di daerah padat penduduk-.
Sekitar 1.900 warga Palestina, termasuk lebih dari 400 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 9.500 lainnya luka-luka sejak militer Israel melancarkan serangan pertama brutal terhadap Jalur Gaza pada tanggal 8 Juli.
Sebuah gencatan senjata kemanusiaan selama tiga hari antara Hamas dan Israel mulai berlaku pada 08:00 waktu setempat (0500 GMT) pada hari Selasa.
0 komentar:
Posting Komentar