Select Language

Kamis, 20 Juni 2013

Kemhan Kaji Penolakan Pesawat Korea

TEMPO.COJakarta - Kementerian Pertahanan mengaku sudah menerima saran dan tanggapan dari TNI Angkatan Udara soal tawaran hibah satu skuadron pesawat F5 dari Korea Selatan. TNI AU meminta agar Kementerian tidak melanjutkan tawaran tersebut. Namun, sampai saat ini Kementerian masih tetap mempertimbangkan tawaran hibah ini. "Masih dalam penelitian staf," ujar Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda Rachmad Lubis, kepada Tempo melalui pesan singkat, Kamis, 16 Mei 2013.

Meski begitu, menurut Rachmad, secara prinsip usulan TNI adalah pertimbangan penting bagi Kementerian Pertahanan dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan. "Kebutuhan alutsista maupun yang tidak dibutuhkan oleh angkatan merupakan salah satu pertimbangan penting dalam keputusan kami."

Sebelumnya, KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia memilih untuk menolak tawaran hibah pesawat F5 dari Korea Selatan. Dia beralasan ada perbedaan spesifikasi pesawat F5 milik Korea Selatan dengan Indonesia. Pesawat F5 milik Indonesia sudah mengalami banyak modifikasi, baik persenjataan atau avionik. Sedangkan pesawat yang ditawarkan Korea Selatan minim modifikasi. 

Komisi Pertahanan DPR pun angkat bicara. Menurut anggota Komisi I dari Partai Demokrat, Mayor Jenderal Purnawirawan Yahya Sacawiria, untuk urusan hibah pesawat ini DPR pasrah dengan keputusan TNI AU. Sebab, TNI AU sebagai pengguna lebih tahu detil spesifikasi pesawat itu. 

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner