Dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kemampuan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara, Indonesia terus meningkatkan postur pertahanan, serta mempercepat modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI, sejak beberapa tahun terakhir ini. Modernisasi dan penambahan alutsista pertahanan itu tetap dilakukan sebagai bagian dari pembangunan postur TNI, menuju ter-capainyaminimun essential force, sama sekali tidak ada niat untuk menggelorakan perlombaan persenjataan (arm race) di kawasan ini.
Demikian disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam amanatnya pada Upacara Hari Ulang Tahun ke-67 Tentara Nasional Indonesia (TNI), di Base Ops Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (5/10) pagi.
Upacara HUT TNI ini juga dihadiri oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden (Wapres) Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menhan Purnomo Yosgiantoro, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Mendagri Gamawan Fauzi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, para Kepala Staf TNI, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, dan duta besar negara sahabat.
Presiden mengemukakan, bahwa dudah cukup lama kita tidak melakukan modernisasi alutsista. Pemerintah menyadari bahwa banyak alutsita TNI yang perlu diganti dan dimodernisasi. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan negara yang semakin meningkat, pemerintah menaikkan anggaran di bidang pertahanan, dengan prioritas mengganti alutsista dengan yang baru, dan sekaligus yang lebih modern.
Modernisasi dan penambahan alutsista pertahanan itu, lanjut Presiden, dilakukan sebagai bagian dari pembangunan postur TNI, menuju ter-capainya minimun essential force. Sama sekali tidak ada niat untuk menggelorakan perlombaan persenjataan (arm race) di kawasan ini. Tidak pula ada niat untuk menjadi sebuah bangsa yang agresif secara militer karena politik luar negeri Indonesia senantiasa dibimbing oleh kehendak untuk memperbanyak sahabat dan meniadakan musuh; atau millions friends, zero enemy.
“Kita melakukan modernisasi alutsista semata-mata untuk menjaga dan mempertahankan kedaulat-an negara serta integritas wilayah. Kita rencanakan itu semua sebagai bagian dari rencana strategis bidang pertahanan, yang mempertimbangkan secara utuh keterpaduan antar matra darat, laut, dan udara,” tegas Kepala Negara.
Anggaran untuk modernisasi alutsista itu, menurut Kepala Negara, melalui sistem tahun jamak(multi years), sesuai permintaan dan kebutuhan masing-masing angkatan, dengan perencanaan, pentahapan dan jadual waktu yang jelas.
Oleh karena itu, Presiden memerintahkan Kementerian Pertahanan dan TNI, lakukan koordinasi dan kerja sama yang erat dengan DPR RI, untuk menjamin bahwa rencana strategis ini dapat terealisasi dengan baik dan tepat pada waktunya.
“Kita ingin setiap alutsista yang kita beli, bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan negara kita saat ini dan 25 tahun ke depan. Kita juga ingin memastikan bahwa prosedur pembelian alutsista tidak menyimpang dan mengalami kebocoran. Setiap rupiah anggaran pertahanan kita, tidak saja harus bermanfaat namun juga harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat,” tegas SBY.
Menurut Presiden, proses modernisasi alutsista juga dilakukan melalui pengadaan dari dalam negeri, dengan melakukan pengembangan industri pertahanan dalam negeri untuk memperkuat kemandirian kita. Di samping itu, untuk kepentingan tertentu, pemerintah juga menjalin kerjasama dengan industri pertahanan negara-negara sahabat, dengan skema yang saling menguntungkan.
Dengan cara itulah, insya Allah, tambah Kepala Negara, dalam beberapa tahun ke depan ini, kita akan menyaksikan hadirnya alutsista TNI yang semakin lengkap dan modern. “Di jajaran TNI AD antara lain akan segera hadir 2 Batalyon Tank Tempur Utama, Kendaraan Tempur Panser Canon, Meriam Artileri Medan dan Pertahanan Udara sampai dengan Kaliber 155 mm, Roket Multi Laras Taktis dan Strategis, Peluru Kendali Pertahanan Udara, serta sejumlah Helikop-ter Serang dan Helikopter Serbu,” ungkap SBY.
Sementara di jajaran TNI AL antara lain akan segera hadir Kapal Perang Korvet Klas Sigma, Kapal Selam Diesel Elektrik, Kapal Cepat Rudal, Kapal Perusak Kawal Rudal, Kapal Multi Peran Fregat, Kapal Layar Latih, Pesawat Patroli Maritim, Helikopter Anti Kapal Selam, Tank dan Panser Amphibi, serta Roket Multi Laras Taktis.
Adapun di jajaran TNI AU, kita akan segera pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, Helikopter Full Combat SAR, sejumlah pesawat Angkut Hercules C130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, Pesawat Tempur T50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.
Presiden meminta agar seluruh prajurit TNI memiliki disiplin dan kemampuan tempur yang tinggi, serta memiliki kecakapan yang diperlukan untuk mengawaki alutista-alutsista itu. “Teruslah berlatih agar setiap saat kalian senantiasa siap mengemban tugas Negara, serta menjadi benteng dan andalan utama bangsa dalam memperjuangkan kepentingan nasional kita,” tukas SBY
0 komentar:
Posting Komentar